Proyek Pembangunan Ibu Kota Baru Libatkan Amerika, Jepang, dan China
Beberapa konsultan asing di antaranya Amerika Serikat, China, dan Jepang akan membantu proyek pembangunan ibu kota negara (IKN) Indonesia.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa konsultan asing di antaranya Amerika Serikat, China, dan Jepang akan membantu proyek pembangunan ibu kota negara (IKN) Indonesia.
“Konsultan dari tiga negara ini sudah berpengalaman mendesain kota. Hanya untuk publik infrastukturnya,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Sebelumnya, pemenang desain ibu kota negara baru diumumkan melalui sayembara.
Adalah hasil karya founder Urban+, Sibarani Sofyan yang dipilih Dewan Juri sebagai juara I dengan tema Nagara Rimba Nusantara.
Selain itu beberapa pemenang lainnya yakni Harapan II Benua Rakyat Nusantara, Harapan I Zamrud Khatulistiwa, Juara III Kota Seribu Galur, dan Juara II The Infinite City.
“Saya harapkan bisa kolaborasi jadi satu. Kalau mau improve lagi mungkin bisa pakai dari luar (negeri). Tetapi ke depan tidak akan ada sayembara. Seperti pesan Pak Presiden (Joko Widodo) yang terpenting bukan terbaik yang kita cari namun diferensiasi atau pembedanya,” kata Menteri Basuki.
Basuki mengapresiasi seluruh peserta yang sudah ikut berpartisipasi dalam sayembara ini.
Baca: Ibu Kota Negara Baru Dijamin Bebas Banjir, Ini Penjelasan Menteri Basuki
Ia menurutkan total ada 755 peserta yang mengikuti kompetisi membuat desain city planning.
“Bahwa yang kekurangan nanti kita bisa tambah dari sayembara yang sudah ada. Mereka ini kan seniman desainer hadiah tidak penting bagi mereka, tepuk tangan lebih berarti dari pada uang,” ucapnya.
Sementara Sibarani Sofyan mengaku sangat lega karena hasil karya terpilih dan akan menjadi rancangan ibu kota negara baru.
Sibarani mengatakan telah menggandeng banyak rekan-rekannya termasuk dari luar negeri untuk membuat proyek besar ini.
“Tentu tidak bisa membuat ini seorang diri. Saya punya teman dari Hongkong, Singapura dan lainnya kita sama-sama kerjakan ini. Inspirasinya datang dari mana-mana tetapi kita pakai unsur pancasila yang berkaitan dalam mendesain IKN,” paparnya.