Rizieq Shihab Titip Pesan untuk Andre Rosiade Soal Jiwasraya: Kawal Terus Jiwasraya!
Rizieq Shihab bertemu dengan Andre Rosiade di kediamannya di Makkah, Arab Saudi agar terus menyelesaikan kasus Jiwasraya.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Andre Rosiade menemui Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Makkah, Arab Saudi.
Rizieq Shihab menitipkan pesan kepada Andre Rosiade soal kasus Jiwasraya.
Dalam video yang diunggah Andre di akun Twitter @andre_rosiade, Rizieq meminta kepadanya yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra agar terus menyelesaikan kasus Jiwasraya.
"Atas nama seluruh keluarga besar Front Pembela Islam, GNPF Ulama, maupun PA 212, dan segenap rakyat Indonesia, kita amanatkan kepada Bung Andre Rosiade untuk kawal terus Jiwasraya Gate," tegas Rizieq.
Rizieq menegaskan bahwa orang-orang yang terlibat dalam kasus Jiwasraya harus bertanggung jawab secara hukum.
"Kejar mereka, proses mereka, seret mereka ke pengadilan, dan jebloskan ke penjara mereka-mereka yang bersalah, yang merampok daripada uang rakyat," ungkapnya.
Rizieq Shihab yakin Andre akan terus berjuang sampai akhir.
Kasus Jiwasraya baginya tidak boleh ditenggelamkan dan harus tuntas masalahnya.
"Yang hak harus dikatakan hak. Yang batil harus dikatakan batil. Keadilan harus ditegakkan," ucap Rizieq.
Rizieq mengaku senang bertemu dengan Andre Rosiade karena sampai saat ini Andre tetap konsisten membela kepentingan rakyat.
"Beliau (Andre Rosiade) terus berjuang bersama kawan-kawan dari semua yang peduli kepada rakyat," kata dia.
Seperti diketahui, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sejak 2018 menunda pembayaran klaim JS Proteksi Plan, salah satu produk Bancassurance Jiwasraya karena perusahaan mengalami tekanan likuiditas.
Penanganan Kasus Jiwasraya
Staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menangani kasus Jiwasraya.
Menurut Arya, pemerintah akan mendorong langkah hukum supaya segala sesuatunya dapat berjalan dengan transparan.
"Yang pertama adalah proses mendorong ke hukum. Tujuannya apa? Supaya transparan. Semua yang ada ini transparan, tidak ada lagi yang ditutup-tutupi karena dia akan membuka semua kasusnya," kata Arya Sinulingga, dilansir kanal YouTube iNews Talkshow.
Penanganan kasus Jiwasraya juga akan dipindahkan dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ke Kejaksaan Agung.
Sampai saat ini, sudah ada 10 orang yang dicekal oleh Kejagung terkait kasus tersebut.
"Hingga hari ini sudah dikeluarkan hingga 10 orang yang dicekal. Kita belum tahu proses berikutnya bagaimana, kita serahkan ke hukum," tuturnya.
Mengenai solusi pembayaran nasabah, Arya menyebutkan dibutuhkan sekitar Rp 13,6 triliun untuk menuntaskan seluruh pembayaran.
Ia lalu menjelaskan tahap-tahap yang akan dilakukan BUMN dalam menyelesaikan krisis bayar Jiwasraya.
"Sekarang kan kita sudah membuat anak perusahaan yang namanya Jiwasraya Putra," kata dia.
Penyelamatan hutang akan dilakukan melalui anak perusahaan yang tidak ada hubungannya secara langsung dengan utang perusahaan induk.
BUMN akan berupaya memperkuat anak perusahaan Jiwasraya Putra.
Saat ini BUMN sedang mencari investor untuk anak perusahaan Jiwasraya Putra.
"Investor ini diperkirakan bisa menyumbang sampai Rp 3 triliun," ujarnya.
"Yang kedua, kita akan ada holdingisasi. Holdingisasi asuransi ini diperkirakan akan bisa meraup modal tambahan sekitar Rp 2 triliun per tahun," sambungnya.
Dari jumlah tersebut, diperkirakan akan diperoleh Rp 8 triliun dalam kurun waktu 4 tahun.
Setelah itu BUMN akan menunggu saham-saham Jiwasraya yang saat ini nilainya rendah sampai memiliki nilai Rp 5,6 triliun.
"Saham-saham yang sekarang ini dipegang oleh Jiwasraya, yang undervalue itu sedang rendah memang. Kita sedang menunggu waktunya, sambil diproses tahap satu dan tahap dua berjalan,"
"Kita menunggu saham ini sampai mencapai nilai hampir 5,6 triliun,"
"Ini hampir dua kali lipat dari yang sekarang. Jadi, dengan dana yang ini sudah bisa diharapkan bisa membayar uang-uang nasabah," jelas Arya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)