Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BMKG: Siklon Tropis Blake Bergerak Menjauhi Indonesia, Masih Ada Potensi Dampak di Bali, NTB dan NTT

Masih Ada Potensi dampak dari Siklon tropis Blake di Samudra Hindia selatan NTT yang terpantau beregerak ke selatan menjauhi wilayah Indonesia.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Sri Juliati
zoom-in BMKG: Siklon Tropis Blake Bergerak Menjauhi Indonesia, Masih Ada Potensi Dampak di Bali, NTB dan NTT
Twitter/@infoBMKG
Siklon tropis Blake di Suamudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) terpantau beregerak ke selatan menjauhi wilayah Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Siklon tropis Blake di Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) terpantau bergerak ke selatan menjauhi wilayah Indonesia.

Informasi itu disampaikan Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun twitter @infoBMKGSelasa (7/1/2020) sore.

Pengamatan BMKG, siklon tropis Blake berada di koordinat 20.3 LS, 120.1 BT, atau sekitar 1120 kilometer sebelah selatan barat daya Pulau Rote, menjauhi Indonesia.

Meski demikian, masih terdapat potensi dampak akibat adanya siklon Blake tersebut.

Yakni peluang terjadinya hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang serta gelombang tinggi di sekitaran Bali, NTB dan NTT.

Hujan sedang hingga lebat berpeluang terjadi di wilayah bali, NTB dan NTT.

Sementara angin kecang di atas 20 knots atau 40 km/jam juga berpeluang terjadi di Bali, NTB dan NTT.

Berita Rekomendasi

Tak hanya itu, gelombang air laut setinggi 2.50 hingga 4 meter juga berpeluang terjadi di perairan selatan Jawa Timur, Samudera Hindia selatan NTB.

Selain itu di Samudera Hindia selatan Pulau Sumba hingga Pulau Sabu serta Laut Sawu bagian selatan, periaran selatan kupang hingga Pulau Rote dan Samudera Hindia selatan Kupang - Pulau Rote.

Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, bibit siklon tropis tersebut yaitu 91S" muncul di Samudera Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Timur dan "92S" di Laut Arafuru sebelah selatan Tual.

Bibit siklon tropis “91S” di Samudera Hindia lebih berpotensi meningkat menjadi siklon tropis dibandingkan “92S” di Laut Arafura.

Sementara itu, musim siklon tropis di wilayah sebelah selatan Indonesia biasanya terjadi pada bulan November – April.

Yakni bersamaan dengan periode musim hujan di Indonesia, sehingga keberadaan siklon tropis dapat meningkatkan intensitas curah hujan dan kecepatan angin.

Siklon Tropis Blake Menjauhi Indonesia
Siklon Tropis Blake Menjauhi Indonesia (BMKG)

Waspada Cuaca Ekstrem

BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan mulai 5-12 Janauri 2020.

BMKG melalui siaran pers menjelaskan dalam periode sepekan ke depan akan ada potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan inetnsitas lebat.

Hujan tersebut juga dapat disertai kilat/petir serta angin kencang yang berpotensi disejumlah wilayah di Indonesia.

Hasil analisis BMKG mengindikasikan akan terjadinya peningkatan aktivitas monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di Indonesia.

Hal itu karena berkurangnya pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) dan meningkatnya pola tekanan rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS).

Di samping itu, meningkatnya pola tekanan rendah di BBS, di sekitar Australia, dapat membentuk pola konvergensi atau pertemuan massa udara dan belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator.

Berdasarkan model prediksi, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan ke depan.

Menurut BMKG, kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan di wilayah Indonesia.

Atas kondisi tersebut, berpotensi terjadi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia.

Kondisi cuaca juga memicu terjadinya potensi ketinggian gelombang laut di wilayah Indonesia hingga mencapai lebih dari 2,5 meter di beberapa wilayah perairan sebagai berikut untuk sepekan ke depan.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Selain itu, kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diimbau agar selalu waspada.

(Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas