Bupati Sidoarjo Terjaring OTT, Mahfud MD: Presiden Ingin KPK Berani Bongkar Kasus Korupsi Besar
meskipun Jokowi sudah melakukan langkah ke dalam untuk membereskan organisasi di sektor migas, namun KPK tetap harus melakukan tindakan hukum
Penulis: Gita Irawan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan Presiden Joko Widodo berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berani membongkar kasus korupsi yang diduga merugikan negara dengan nilai yang besar dan menyita perhatian publik.
Hal itu dikatakan Mahfud menanggapi terkait tertangkapnya Bupati Sidoarjo Saiful Ilah dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada Selasa (7/1/2020) kemarin.
"Tetapi ingat, presiden memang ingin KPK itu kuat. KPK kuat itu kalau berani menabrak dan membongkar itu kasus-kasus besar yang sudah ramai di masyarakat dan sudah diinformasikan oleh pemerintah," kata Mahfud MD di kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Rabu (8/1/2020).
Baca: KPK Masih Hitung Uang yang Disita dari OTT Bupati Sidoarjo
Baca: Tanggapan Para Menteri Jokowi Soal Perairan Natuna Dimasuki Kapal China, Prabowo hingga Mahfud MD
Baca: Bupati Sidoarjo Terjaring OTT, Mahfud MD: Hari Ini Terlihat Tanda Dewas KPK Akan Kerja Proporsional
Ia mencontohkan, satu di antara kasus korupsi tersebut adalah korupsi di sektor minyak dan gas (migas).
Menurutnya, meskipun Jokowi sudah melakukan langkah ke dalam untuk membereskan organisasi di sektor migas, namun KPK tetap harus melakukan tindakan hukum.
"Sektor migas itu luar biasa. Presiden sudah melakukan langkah ke dalam untuk organisasinya. Tetapi tindakan hukumnya kan harus KPK misalnya. Dan itu sudah diketahui sejak dulu sampai sekarang," kata Mahfud.
Ia pun menegaskan tetap mendukung OTT tersebut dan mendorong OTT kasus-kasus korupsi yang besar.
"Ya jangan hanya OTT kecil itulah. Maksudnya kita dukung OTT jalan terus, tetapi juga supaya yang besar-besar ini dibuka agar ada buktinya," kata Mahfud.
Diberitakan sebelumnya, tim penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah dalam gelaran operasi tangkap tangan (OTT) pada Selasa (7/12020) kemarin.
Saiful Ilah diamankan bersama sejumlah pihak lainnya.
Saiful Ilah sempat dilakukan pemeriksaan awal oleh KPK di Mapolda Jawa Timur.
Setelah dilakukan pemeriksaan awal, Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) langsung digiring ke Jakarta.
Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar menyebut Saiful diberangkatkan melalui jalur udara dari Bandara Internasional Juanda.
"Seperti sudah diberangkatkan dengan pesawat tadi pagi," ujar Lili saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2020).
Saiful kemudian tiba di Gedung Merah Putih KPK sekira pukul 09.12 WIB.
Ia tampak santai saat tiba di markas antirasuah. Saiful terlihat mengenakan peci serta setelan jas berwarna hitam.
Saiful mengklaim kaget soal OTT terhadap dirinya. Ia hanya bergeming saat ditanya terkait dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Pemkab Sidoarjo.
"Belum tahu. Saya belum tahu," singkat Saiful di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2020).
Saiful digiring ke KPK bersama dua orang lainnya.
Belum diketahui siapa dua pihak lainnya yang turut diamankan dalam operasi senyap di Sidoarjo.
KPK mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum Bupati Sidoarjo serta pihak lainnya yang turut diamankan.
KPK berencana menggelar konpers terkait OTT di Sidoarjo tersebut siang ini.