Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri menerima gelar Doktor Honoris Causa (DR HC) dari Soka University, Tokyo.

Megawati tiba di Universitas Soka sekira pukul 09.30. Presiden Kelima Indonesia itu didampingi putranya, Muhammad Prananda Prabowo, serta cucu dan menantunya. Prananda hadir bersama sang istri, Nancy Prananda, dan putranya Muhammad Prabhaswara.

Selain didampingi keluarga, Megawati juga didampingi sederet menteri Kabinet Gotong Royong era pemerintahan Presiden Megawati pada periode 2001-2004.

Di antaranya mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri, mantan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan serta mantan Wakil Rektor Universitas Indonesia Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Bambang Wibawarta.

Baca: Nasihat Bung Karno saat Megawati Putus Kuliah

Baca: Saat Megawati Berikan Karangan Bunga Kepada Tokoh Pergerakan Buddha Jepang

Baca: Megawati Akan Terima Gelar Doktor Honoris Causa ke-9 dari Universitas Soka

Kelima sosok ini bergelar profesor dan terlihat menggunakan toga. Ketua Bidang Luar Negeri DPP PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah juga tampak hadir bersama Ketua Komisi III DPR RI Herman Hery.

"PDI Perjuangan sangat berbangga dengan penghargaan ini. Apalagi diberikan menjelang peringatan HUT ke-47 PDI Perjuangan. Gelar DR HC yang ke sembilan kali ini kepada Bu Mega adalah salah satu hadiah Ulang Tahun ke 47 PDIP yang terindah" ujar Basarah di gedung utama kampus Universitas Soka, Rabu (8/1/2020).

Menurut Basarah, penganugerahan gelar ini menjadi doktor honoris causa ke sembilan bagi Megawati. Webelumnya Megawati telah memperoleh gelar DR HC dari delapan universitas, baik dari Indonesia ataupun mancanegara.

Ke delapan universitas itu adalah adalah DR HC dari Waseda University, Tokyo, Jepang (2001), Moscow State Institute of International Relations, Rusia (2003), Korea Maritime and Ocean University, Korea Selatan (2015).

Kemudian Universitas Padjadjaran Bandung (2016), Universitas Negeri Padang (2017), Mokpo National University, Korea Selatan (2017), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (2018), serta Fujian Normal University, China (2018).