Megawati: Konsep Ideologi yang Benar Berbuah Kemanusiaan
Mantan presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri mengungkapkan mengenai kebenaran yang berbuah kemanusiaan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri mengungkapkan mengenai kebenaran yang berbuah kemanusiaan dan itu adalah ideologi Pancasila.
“Konsep ideologi yang benar berbuah kemanusiaan dan di indonesia adalah Pancasila,” papar Megawati dalam pidato nya saat menerima penganugerahan gelar Doctor Honoris Causa dari universitas Soka pagi ini sekitar jam 11:15 waktu Jepang.
Pancasila menurutnya punya arti universal dapat digunakan secara internasional.
“Nasionalisme dalam Pancasila tidak bisa dipisahkan dari Internasionalisme yang sejati dan wujudnya berasal dari nasionalisme sejati.
Demokrasi Pancasila dalam perwakilan musyawarah dan mufakat atau gotong royong mempunyai tujuan akhir keadilan dan kemakmuran. Dunia masih belum tenteram sampai saat ini,” tekannya.
Baca: Megawati Menerima Gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Soka Jepang
Baca: Nasihat Bung Karno saat Megawati Putus Kuliah
Baca: Megawati Akan Terima Gelar Doktor Honoris Causa ke-9 dari Universitas Soka
Megawati memberi contoh Timur Tengah yang dilanda ketegangan antar negara bidang politik dan ekonomi.
“Seharusnya kita yang mendiami hanya satu bumi ini mestinya berpikir realistis, bahu membahu, bagaimana perdamaian bisa tercapai.”
Sejumlah eks menteri Kabinet Gotong Royong era Megawati pada periode 2001-2004 yang turut mendampingi di antaranya eks Menteri Pertanian Bungaran Saragih, eks Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri, serta eks Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Adapun Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, eks Wakil Rektor Universitas Indonesia Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Bambang Wibawarta.
Sebelumnya, Megawati telah memperoleh gelar Dr HC dari delapan universitas, baik dari Indonesia maupun luar negeri.
Kedelapan universitas itu adalah Waseda University, Tokyo, Jepang (2001), Moscow State Institute of International Relations, Rusia (2003), Korea Maritime and Ocean University, Korea Selatan (2015), Universitas Padjadjaran Bandung (2016), Universitas Negeri Padang (2017), Mokpo National University, Korea Selatan (2017), Institut Pemerintahan Dalam Negeri (2018), serta Fujian Normal University, China (2018).