TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pertama pada 10-12 Januari, di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan ada tiga isu utama yang akan dibahas dalam Rakernas tersebut. Diantaranya yakni soal ilmu pengetahuan alam, industri rempah-rempah, dan lingkungan hidup.

Menurut Hasto isu ilmu pengetahuan dibahas agar industri nanti berbasis riset dan teknologi masuk ke dalam garis-garis besar haluan negara (GBHN).

Baca: Soekarno Punya 26 Gelar Doctor Honoris Causa, Megawati: Saya Baru Punya 9

Baca: Megawati Menerima Gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Soka Jepang

"Hal strategis terkait dengan haluan negara melalui kebijakan strategi yang dijalankan dengan semangat berdiri di atas kaki sendiri atau berdikari," kata Hasto dalam konferensi pers persiapan Rakernas di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Terkait rempah-rempah, PDIP menurut Hasto menginginkan kekayaan alam Indonesia itu kembali bangkit di Indonesia seperti dulu.

PDIP ingin masyarakat menilai bahwa rempah rempah sangat penting, salah satunya sebagai komoditi. Mulai dari obat herbal, hingga aroma terapi.

Terakhir yang sangat penting menurut Hasto yakni masalah lingkungan hidup. Dalam Rakernas nanti akan ditekankan masalah lingkungan hidup mulai dari banjir, longsor, hingga sampah.

"PDI Perjuangan menaruh perhatian yang begitu besar guna mengimplementasikan kebijakan pembangunan yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan memastikan pencegahan berbagai persoalan lingkungan tersebut. Kami akan mengundang BMKG, BNPB, BNPP, dan para ahli lingkungan serta pihak terkait sehingga PDI Perjuangan hadir sebagai pelopor pencegahan banjir di seluruh wilayah Indonesia," katanya.

Adapun Rakernas nanti akan dihadiri oleh 4.731 peserta, yang berasal dari tiga pilar partai mulai dari struktur, legislatif dan eksekutif dari kader PDIP.

Hasto menegaskan DPP akan menerapkan disiplin yang tinggi terhadap para kader dalam Rakernas nanti.

"Kami tidak akan mentolelir sedikit pun bentuk bentuk indisipliner," pungkasnya.