Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Kejanggalan Versi Kenny Anak Sulung Korban Hakim Jamaluddin, Syok Ibunya Jadi Tersangka Pembunuhan

Kenny Akbari Jamal, anak sulung dari korban Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin, mengaku syok mengetahui ibunya menjadi tersangka pembunuhan.

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Ifa Nabila
zoom-in 4 Kejanggalan Versi Kenny Anak Sulung Korban Hakim Jamaluddin, Syok Ibunya Jadi Tersangka Pembunuhan
TRIBUN MEDAN/MAURITS PARDOSI
Kenny Akbari Jamal sampaikan keterangan terkait keikutsertaan bundanya pada kasus kematian hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin di RSUD Pirngadi Medan pada Kamis (9/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Kenny Akbari Jamal, anak sulung dari korban mendiang Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin, mengaku syok mengetahui ibunya menjadi tersangka pembunuhan.

Sang Ibu, Zuraida Hanum disebut-sebut merupakan dalang atau otak dari kasus pembunuhan suaminya, Jamaluddin.

Mengetahui hal tersebut, Kenny masih syok lantaran sang ibunya ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan ayahnya.

Kenny masih tidak percaya bahwa ibunya terlibat dalam pembunuhan ayahnya.

"Enggak mungkin. Kalau memang iya, apa motifnya?" tegas Kenny Akbari, dikutip dari TribunMedan.

Alasannya selama ini sang ayah, Jamaluddin selalu mencukupi kebutuhan Zuraida Hanum secara finansial.

"Apa sih yang enggak dikasih ke bunda?" ucap Kenny.

Berita Rekomendasi

Kenny mengaku setelah menaruh curiga atas kematian sang ayah yang tidak normal tersebut, ia juga mengatakan bahwa beberapa pernyataan dari ibunya tidak lah sesuai dengan kenyataan.

Berikut beberapa deretan dari kecurigaan Kenny Akbari Jamal dalam kasus pembunuhan ayahnya, Jamaluddin.

1. Terbujurnya Jamaluddin di Tengah Jok Mobil

Diketahui jasad Jamaluddin terbujur kaku di bagian tengah mobilnya.

Mengetahui kejadian itu, Kenny pun mempertanyakan di mana orang yang menyopiri mobil tersebut yang terperosok ke sebuah jurang.

Ia menilai tak wajar jika kecelakaan tersebut tak ditemukan korban lain selain sang ayah yang meninggal di bagian tengah mobil.

"Awalnya bingung, kalau melanggar kok posisi mayatnya di bangku nomor dua, bagus telentang gitu kan. Makanya aku bingung, mana ada orang kecelakaan kayak gini. Terus, gimana orang di depan kalau memang kecelakaan," ujar Kenny, Kamis (9/1/2020).

2. Menduga Ada Motif Pencurian

Kematian ayahnya yang tak wajar dalam kecelakaan tersebut membuat Kenny berasusmsi terdapat motif lain dari peristiwa itu.

Kenny menduga selain kecelakaan dirinya mencurigai terdapat motif lain semacam pencurian.

3. Kejanggalan dari Pernyataan Zuraida Hanum

Kenny mengaku sempat melihat keanehan dari gerak-gerik ibundanya.

Ia mengatakan bingung lantaran sang ibu tirinya tersebut mengeluarkan pernyataan kepada publik atau polisi yang tidak sesuai kenyataan.

"Aku bingung sih, kenapa keterangan Bunda enggak sinkron gitu. Sama kenyataan, berbeda semua yang dia omong kayak gitu," terang Kenny.

Kasus yang membuatnya bingung tersebut adalah ibunya, Zuraida Hanum sempat memberikan pernyataan terdapat teror di rumahnya seminggu sebelum Jamaluddin ditemukan tewas.

Teror tersebut diceritakan ada seseorang yang menabrak pagar rumahnya.

Kenny mengatakan janggal karena ia tidak menemukan ada bekas pagar yang ditabrak.

Kendati demikian, saat itu Kenny mengaku tetap menerima dengan positif apa yang keluar dari keterangan Zuraida Hanum.

Ia berpandangan mungkin saat kejadian tersebut dirinya sedang tidak ada di rumah.

"Aneh ya (pernyataan Zuraida), tapi mungkin walaupun gitu kan, dia juga tetap ibuku. Maksudnya, tetap positive thinking," ungkap Kenny.

Sementara, ia juga mengaku curiga atas pernyataan ibunya yang mengatakan ponsel ayahnya sempat mati dan tak dapat dihubungi.

Menurutnya sangat jarang sang ayah mematikan ponselnya.

Kenny mengatakan sang ayah selalu merespon ponselnya walaupun sedang dalam posisi sidang di pengadilan.

4. Ayahnya Tak Biasa Keluar Rumah Pagi Buta

Kenny menegaskan ayahnya tidak pernah mempunyai kebiasaan keluar rumah di pagi hari.

Ia mengatakan di rumah tersebut anggota keluarga yang biasa keluar pagi adalah dirinya.

"Yang biasanya keluar rumah duluan itu aku sekitar pukul 6.00 - 6.30 WIB atau bisa lebih cepat dari itu, ayah aku belakangan biasanya," ucap Kenny.

Hal ini pun dirasa Kenny sangat janggal, sebab pergi pagi-pagi bukanlah kebiasaan ayahnya.

"Iya janggal juga sih, selama aku tinggal di sini, dia enggak pernah pergi sepagi itu. Katanya keluar pukul 5 pagi dan mau jemput kenalan di bandara, itu seperti bukan ayahku sekali," jelas Kenny.

Korban Humas PN Medan, Jamaluddin
Humas PN Medan, Jamaluddin ditemukan tewas di areal kebun sawit warga di Dausun II Namo Rindang, Desa Suka Rame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, Jumat (29/11/2019).

Tewasnya Hakim Pengadilan negeri Medan, Jamaluddin

Seblumnya dikabarkan TribunMedan, Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Land Cruiser Prado berwarna hitam dan bernomor polisi BK 77 HD pada Jumat, (29/11/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.

Korban Jamaluddin tewas seolah terjerumus ke dalam jurang di daerah kebun sawit Desa Suka Rame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Awalnya kematian Jamaluddin tersebut diketahui oleh seorang petani di area perkebunan sawit.

Korban Jamaluddin ditemukan tewas terbujur kaku di kursi tengah mobil tersebut.

Polisi yang mendapat laporan warga langsung mendatangi lokasi kejadian.

Setelah dilakukan beberapa penyelidikan, penyidikan, dan pemeriksaan beberapa saksi, polisi berhasil mengungkap kasus tersebut.

Diduga tewasnya Hakim Jamaluddin bukanlah karena kecelakaan, namun kasus pembunuhan.

Kini polisi menetapkan istri kedua korban Jamaluddin, Zuraida Hanum menjadi otak atau dalang atas kasus pembunuhan itu.

Selain itu, terdapat dua orang tersangka lainnya yakni Jefri Pratama dan Reza Pahlevi sebagai kaki tangan Zuraida Hanum.

(Tribunnews.com/Nida ul 'Urwatul W) (Tribunmedan.com/Maurits Pardosi/Abdi Tumanggor)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas