Panduan Salat Gerhana Bulan 11 Januari 2020, Lengkap dengan Tata Cara dan Bacaan Niatnya
Fenomena Gerhana Bulan kembali menyambangi Indonesia pada Sabtu (11/1/2020), besok. Simak tata cara salat gerhana dan bacaan niatnya.
Penulis: Ayu Miftakhul
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS.COM - Fenomena Gerhana Bulan kembali menyambangi Indonesia pada Sabtu (11/1/2020).
Berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), seluruh proses Gerhana Bulan Penumbra ini dapat dilihat di Asia Eropa, sebagian besar Afrika bagian Timur, sebagian kecil Australia bagian Barat, dan Samudera Hindia.
Melansir dari bmkg.go.id, Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.
Peristiwa yang merupakan akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan.
Hal ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Berkaitan dengan fenomena munculnya Gerhana Bulan tersebut, umat Islam diimbau untuk melaksanakan Salat Gerhana atau Salat Khusuf.
Dilansir Tribunnews dari Kemenag, simak tata cara salat Gerhana Bulan, berikut ini.
Tata Cara Salat Gerhana:
1. Niat
Berniat di dalam hati
Untuk yang akan melafadzkan niat Salat Gerhana Bulan, bacaannya berkut ini.
Niat Salat Gerhana Sendirian:
صَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini lillahi ta’aalaa
Artinya: "Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta’ala."
Niat Salat Gerhana Berjemaah (menjadi imam):
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini imaaman lillahi ta’aalaa
Artinya: "Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala."
Niat Salat Gerhana Berjamaah (menjadi makmum):
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini ma’muuman lillahi ta’aalaa
Artinya: "Aku niat salat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala."
2. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa
3. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz
4. Membaca surat Al Fatihah
5. Membaca surah yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih)
6. Ruku’ sambil memanjangkannya
7. Bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”
8. Membaca surah Al Fatihah
9. Membaca surah yang panjang (berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama)
10. Ruku’ (ruku’ kedua)
11. I’tidal (bangkit dari ruku')
12. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’
13. Duduk di antara dua sujud
14. Sujud kembali
15. Bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya
16. Salam.
17. Setelah itu, imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah.
Kapan Waktu Terjadinya Gerhana Matahari Penumbra di Indonesia?
Gerhana Bulan Penumbra teramati di Indonesia pada 11 Januari 2020.
- Wilayah WIB
Untuk wilayah dengan Waktu Indonesia Barat (WIB) fase gerhana P1 terjadi pukul 00.05 WIB.
Di fase Puncak terjadi pukul 02.10 WIB.
Pada fase P4 terjadi pukul 04.14 WIB.
- Wilayah WITA
Pada Waktu Indonesia Tengah (WITA) fase gerhana P1 terjadi pukul 01.05 WITA.
Fase puncak terjadi pukul 03.10 WITA.
Kemudian, pada fase P4 terjadi pukul 05.14 WITA.
- Wilayah WIT
Pada wilayah Waktu Indonesia Timur (WIT) fase gerhana P1 terjadi pada pukul 02.05 WIT.
Sementara itu, pada fase puncak terjadi pada pukul 04.10 WIT.
Pada fase P4 terjadi pada pukul 06.14 WIT.
(Tribunnews.com/ Ayumiftakhul)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.