Puan Cicipi Keripik Salak Ambyar di Pameran Rakernas PDIP
Puan sempat mengicipi keripik salak Ambyar dari Jombang, tempe hingga durian
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan bidang politik dan keamanan Puan Maharani mengunjungi pameran di arena Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDIP, pada hari kedua, yakni Sabtu (11/1/2020).
Puan yang mengenakan jaket merah berlambang banteng nampak mengelilingi arena pameran didampingi Ketua DPP PDIP bidang koperasi dan kesejahteraan masyarakat Mindo Sianipar dan Wasekjen PDIP Sadarestuwati.
Berbagai aneka produk dalam negeri termasuk produk rempah-rempah ditampilkan di pameran itu. Sejumlah stand berhasil menarik perhatian Puan.
Hal itu membuatnya masuk serta berdialog dengan para penjaga stand. Pantauan Tribunnews.com, putri Megawati Soekarnoputri itu berkeliling pameran selama kurang lebih satu jam lamanya.
Saat memasuki stand minyak asiri, Puan mengoleskan minyak ke hidung dan tangannya. Ia mengatakan memakai minyak tersebut setiap hari.
"Saya tiap hari pakai ini nih," ujar Puan, di lokasi pameran, JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2020).
Setelah mengunjungi stand ayam dan kopi, Ketua DPR RI tersebut sempat dibuat terkesima saat melihat stand penyemprot air untuk tanaman padi yang mirip dengan drone.
"Asli buatan anak negeri, Mbak Puan," kata penjaga stand kepada Puan.
Puan juga meladeni permintaan swafoto dari pengunjung dan penjaga stand. Salah satu pengusaha batik juga meminta berfoto dengan Puan dan setelahnya Puan diberikan dan dikalungi syal berwarna merah.
Baca: Politikus PDIP Jadi Tersangka KPK, Ini Tanggapan Puan Maharani
Kemudian, Puan sempat mengicipi keripik salak Ambyar dari Jombang, tempe hingga durian.
"Enak nih. Enak nih pak," kata Puan saat memakan keripik.
Sementara itu, sebelum pembukaan rakernas Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan bahwa Rakernas I menggelar pameran tentang kekayaan pangan, bumbu-bumbuan, rempah, kekayaan hayati, berbagai aplikasi teknologi dan lain-lain.
"PDIP ingin menunjukkan keyakinan bahwa Indonesia memiliki modal yang begitu besar untuk maju," ucap Hasto.