Anies Baswedan Disalahkan Soal Banjir Jakarta, Rocky Gerung: Di Musim Banjir Ini, Cebong Hidup Lagi
Rocky Gerung terkait banjir DKI Jakarta menegaskan kebanyakan yang menyalahkan Anies Baswedan adalah pihak yang mendukung pemerintah.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung, angkat bicara soal banjir yang melanda DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui banjir merendam beberapa wilayah di Jakarta dan sekitarnya.
Komentar Rocky Gerung untuk banjir di Jakarta disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (10/1/2020).
Dari narasi yang beredar bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan disalahkan karena dinilai tidak mampu mengatasi persoalan banjir Jakarta.
"Jadi saya lihat banjir itu mengendapkan lumpur tapi sekaligus mengangkat ke atas kebencian-kebencian sosial yang laten," terang Rocky Gerung.
"Jadi dengan banjir ini kita lihat sebetulnya perekat sosial kita itu rapuh sekali," imbuhnya.
Rocky Gerung menegaskan jika kebanyakan yang menyalahkan Anies adalah dari pihak yang mendukung Pemerintah Indonesia.
"Padahal presiden sudah bilang, udah berhenti cebong sama kampret, nah justru di musim banjir ini, cebong itu eksisten lagi, hidup lagi," ungkap Rocky Gerung.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menyebut, orang tidak mengambil aspek solidaritas dari banjir tersebut, tetapi justru muncul aspek intimidasi terhadap Anies.
"Orang tidak ambil aspek solidaritasnya tapi aspek untuk menghukum, aspek untuk membully itu," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung pun lantas mengaitkan negara yang berprinsip gotong royong dengan serangan yang diperoleh Anies saat banjir Jakarta.
"Kalau dibilang bangsa ini gotong royong, gotong royong untuk membully gubernur kan," jelasnya.
Rocky Gerung menilai, adanya musibah banjir tersebut membuat sebagian orang balas dendam.
Balas dendam yang dimaksud Rocky Gerung adalah saat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjabat Gubernur DKI Jakarta, ia juga pernah dibully untuk masalah yang sama.
"Jadi membalas dendam pun itu buruk sebetulnya kan," ujarnya.
Rocky Gerung pun menyebut, ada dimensi politik untuk melecehkan legitimasi dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
"Jadi tetap dimensi politik untuk melecehkan legitimasi gubernur itu tinggi sekali di pihak pengikut istana sebetulnya," terang Rocky.
Rocky Gerung menilai, dengan kejadian banjir yang melanda Jakarta justru terlihat bangsa ini tengah terbelah.
Hal tersebut lantaran, banyak pihak-pihak yang justru saling menyalahkan terkait banjir Jakarta.
Terkait hal ini, Rocky Gerung menjelaskan, antropologi bangsa ini sebenarnya bukan gotong royong.
Melainkan menyimpan dendam dan bahkan mengakumulasi dendam.
"Jadi seolah-olah nunggu kapan Anies salah langkah tuh."
"Kalau dia nggak bikin salah langkah, taruh lumpur di depannya supaya dia kepleset secara politik," jelas Rocky.
Rocky Gerung menjelaskan, sebetulnya bangsa ini dididik dalam sebuah istilah yang disebut local wisdom.
"Tapi kemudian variabel local wisdom itu tidak muncul karena diintervensi sangat jauh."
"Semacam politik to be or not to be atau semacam Jokowi atau bukan Jokowi, jadi itu soalnya kan," tutur Rocky Gerung.
Sehingga, Rocky Gerung menuturkan, pemerintah seharusnya membuat persiapan agar publik bisa membaca arah politik ke depan.
"Bahwa Jokowi punya kandidat atau dari partai mana untuk diajukan," ujar Rocky Gerung.
"Tapi karena tidak ada maka orang ingin batalkan lawan potensialnya, yaitu Anies," tandasnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.