Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan Yasonna Laoly mengunjungi pameran rempah di Rakernas I PDIP, Minggu (12/1/2020).

Yasonna berkeliling melihat sejumlah stan dengan didampingi Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat.

Pantauan Tribunnews.com, Yasonna menggunakan kemeja lengan pendek warna merah dengan logo banteng tersemat di dada kirinya. Sementara Djarot mengenakan hoodie berlogo banteng pula dengan warna senada.

Stand yang berisikan minyak Atsiri sempat didatangi oleh Yasonna. Ia sempat bertanya terkait cara pengoperasian mesin untuk mengekstraknya.

Mendengar khasiat dan semua dibuat karya lokal, Menteri Hukum dan HAM tersebut meminta agar minyak itu dikembangkan.

Baca: Hasto Sebut Tak Ada Pihak yang Bisa Negosiasikan Hukum Positif Terkait PAW

Baca: Harun Masiku Diminta Kooperatif oleh KPK, Ini Respon Yasonna Laoly

Baca: Bambang Wuryanto: PDIP Itu Partai yang Solid

"Ini perlu dikembangkan," ujar Yasonna, saat mengunjungi stand pameran, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (12/1/2020).

Setelahnya, ia menyambangi stand DPP PDIP dari Sulawesi Utara. Ketua DPP PDIP Bidang Penanggulangan Bencana Ribka Tjiptaning dan Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey, yang notabenenya juga Gubernur Sulut menyambut kehadiran Yasonna di stand tersebut.

Stand tersebut menghidangkan ikan tuna segar hasil tangkapan nelayan. Ikan tuna tersebut ada yang disajikan secara mentah seperti sashimi, namun ada pula yang dibakar matang.

"Lagi bagus ya (ikan tuna) sekarang?," tanya Yasonna kepada Olly, yang kemudian dijawab dengan anggukan kepala.

Olly sempat memberikan tuna sambal khas Manado di piring Yasonna. Setelah ikan tuna tersaji di piringnya, Yasonna tiba-tiba berujar.

"Nikmat mana lagi yang kau dustakan," kata dia.

Sebelumnya, di hari kedua Rakernas I PDIP, Sabtu (11/1) kemarin, Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan Tri Rismaharini sempat meninjau pameran pula.

Risma menuturkan tidak ada satu negara pun sekaya Indonesia untuk kekayaan kuliner.

"Karena itu sebetulnya ini potensi yang sangat besar yang bisa kita kembangkan, memang berat misalkan kita membuat restoran di luar itu berat. Tapi sekarang sudah banyak warga negara asing yang menyukai masakan Indonesia. Ini adalah potensi yang bisa kita kembangkan terus menerus," ungkap Risma.