Fadli Zon Sebut Pencabutan Subsidi Elpiji 3 Kg Sengsarakan Rakyat dan Picu Kenaikan Harga
Fadli Zon menyebut pencabutan subsidi gas Elpiji 3 kilogram (Kg) oleh pemerintah akan menyengsarakan rakyat.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Gerindra Fadli Zon menyebut pencabutan subsidi gas elpiji 3 kilogram (Kg) oleh pemerintah akan menyengsarakan rakyat.
Menurutnya, pencabutan subsidi tersebut juga mengingkari janji-janji yang diberikan oleh pemerintah agar terpilih dalam pemilu dahulu.
"Saya kira itu jelas menyengsarakan rakyat ya. Dan itu jelas mengkhianati cita-cita untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat dengan segala macam gombalnya pada waktu pemilu," ujar Fadli Zon, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020).
Fadli mengatakan pencabutan subsidi gas Elpiji ini harus dihentikan dan jangan sampai harga gas tersebut naik. Pasalnya, ia melihat hal tersebut akan memicu kenaikan harga-harga lain.
Baca: Fraksi PAN DPR RI Minta Pemerintah Tidak Cabut Subsidi Gas Elpiji 3 Kg
"Harus dihentikan lah, jangan sampai Elpiji 3 Kg itu naik ya. Karena pasti memperberat dan memicu kenaikan harga yang lain. Jadi sebaiknya itu ditinjau ulang," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah akan menghentikan pemberian subsidi harga Elpiji 3 kilogram mulai pertengahan tahun ini.
Adanya pencabutan subsidi gas Elpiji ini maka harga jual tersebut bakal mengikuti harga pasar pada umumnya. Akibat tidak lagi disubsidi pemerintah maka harga gas Elpiji ini akan naik 75 persen dari harga jual saat ini.
Adapun harga tertinggi saat ini adalah Rp 20.000/tabung dan diperkirakan naik di pertengahan tahun menjadi Rp 35.250/tabung.
Baca: Mensos: Penyaluran Bantuan Subsidi Gas LPG 3 Kg Disalurkan Secara Nontunai
Meski subsidi gas Elpiji dicabut, pemerintah masih akan memberikan bantuan bagi masyarakat miskin. Hal itu dengan memberikan dana tunai kepada masyarakat miskin sebagai ganti atas pencabutan kebijakan subsidi tersebut.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan perubahan skema penyaluran gas Elpiji 3 kilogram.
Skema tersebut akan terbagi menjadi dua kelompok yakni masyarakat miskin dan masyarakat mampu. Data kelompok tersebut nantinya akan terdaftar di kementerian ESDM.
"Yang nerima tetep nerima, cuman teregister, terdaftar. Sehingga bisa teridentifikasi untuk mencegah terjadinya kebocoran," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dilasnir Youtube Talk Show TVOne (17/1/2020).
Adapun mekanisme subsidi tersebut masih akan dirancang agar pemberian subsidi dapat terbagi rata kepada masyarakat, serta tepat sasaran dalam skema tersebut.
Baca: Harga Gas Melon Naik, Politikus PAN: Pemerintah akan Kesulitan Alihkan Subsidi
Walau demikian, untuk masyarakat mampu harga gas Elpiji 3 kilogram tidak akan mendapatkan subsidi uang atau bantuan dari pemerintah.
Arifin mengatakan proses identifikasi masyarakat tersebut untuk mengetahui warga yang memang berhak mendapatkan bantuan uang atas subsidi gas Elpiji itu.
Adanya pencabutan subsidi gas ini, Arifin membantah jika kebijakan tersebut membuat rakyat susah. "Masa kita mau jelek sih niatnya?" kata Arifin.
Diketahui perbandingan sementara harga gas melon atau Elpiji 3 kilogram dengan gas Elpiji 12 kilogram sebagai berikut.
Saat ini harga gas Elpiji 3 kilogram adalah Rp 16.000 hingga Rp 20.000. Lalu, gas Elpiji 12 kilogram adalah Rp 139.000 hingga Rp 142.000.
Jika pertengahan tahun pada Juli 2020 mengalami kenaikan hingga 75 persen maka harga gas masing-masing sebagai berikut.
Gas Elpiji 3 kilogram mencapai harga Rp 34.000 hingga Rp 36.000 per tabung. Sedangkan, Gas Elpiji 12 kilogram diperkirakan naik Rp 11.600 hingga Rp 11.900.