Kepala Bakamla Baru Laksdya TNI Aan Kurnia Menghadap Mahfud MD
Aan mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya karena telah ditunjuk sebagai Kepala Bakamla.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Keamanan Laut baru yang sudah ditunjuk Presiden Joko Widodo, Laksamana Madya TNI Aan Kurnia menghadap Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Mahfud MD di kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Senin (20/1/2020).
Usai menghadap sekira selama satu jam, Aan yang saat ini masih resmi menjabat sebagai Komandan Jenderal Akademi TNI tersebut mengatakan kedatangan dirinya adalah untuk melapor kepada Mahfud.
"Saya baru hanya laporan saja ke beliau," kata alumnus Akademi Angkatan Laut angkatan ke-32 tahun 1987 itu.
Ketika ditanya apa isi laporan tersebut, Aan mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya karena telah ditunjuk sebagai Kepala Bakamla.
Ia berharap bisa melaksanakan tugas dengan baik.
Baca: Jokowi Tunjuk Laksamana Madya TNI Aan Kurnia Jadi Kepala Bakamla
"Pertama saya mengucapkan terimakasih atas kepercayaan, atas amanah ini. Semoga saya bisa melaksanakan ini dengan baik. Intinya Itu saja. Tapi, lain-lain, setelah resmi tentunya saya baru akan melaksanakan kegiatan-kegiatan," kata Aan.
Ketika ditanya kapan acara serah terima jabatan tersebut, Aan mengatakan hal itu akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Nanti akan diberitahu," kata pria kelahiran Singkep, Kepulauan Riau 22 Juli 1965 (54 tahun) tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan Laksamana Madya TNI Aan Kurnia menjadi Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Baca: Nama Kepala Bakamla Baru Tinggal Diumumkan Presiden Jokowi
Aan akan menggantikan Laksamana Madya TNI (Pur) Achmad Taufiqoerrochman yang sudah menjabat sejak September 2018 dan akan memasuki masa pensiun tahun ini.
"Pak Aan (Kepala Bakamla)," ujar Jokowi secara singkat di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Jokowi tidak menjelaskan, pertimbangan memilih Aan menjadi Kepala Bakamla secara rinci, karena hal tersebut sudah melalui proses Tim Penilaian Akhir (TPA).
"Di TPA banyak pertimbangan," ucap Jokowi.
Jokowi mengaku, nama yang masuk dalam proses TPA pemilihan Kepala Bakamla, sebanyak tiga orang.
"Ada tiga calon," kata Jokowi.