Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Susi Pudjiastuti: Ilegal Fishing di Perairan Natuna Harus Dihukum Tanpa Kompromi

Susi Pudjiastuti menilai, ilegal fishing di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) di wilayah perairan Natuna bukan masalah kedaulatan

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Susi Pudjiastuti: Ilegal Fishing di Perairan Natuna Harus Dihukum Tanpa Kompromi
Tribunnews/JEPRIMA
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (tengah) didampingi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman (kanan) dan Anggota Komisi I DPR RI fraksi PKS Sukamta (kiri) memberikan paparan saat diskusi Ngopi Bareng Presiden PKS di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2020). Diskusi tersebut mengangkat tema Sengketa Natuna dan Kebijakan Kelautan. Tribunnews/Jeprima 

Karena, praktik penangkapan ikan ilegal tetap bisa berlanjut bila hanya mengisi nelayan banyak-banyak.

"Saya tidak setuju ada yang bilang, kalau mau aman, ya diisi nelayan banyak-banyak. Bukan itu. Kalau mereka mau ambil (ikan,red), ya tetap ambil. Saya juga tidak setuju kalau dibilang tidak ada nelayan di Natuna. Lha wong nelayan natuna yang teriak kalau ada ilegal fishing di sana," jelas Susi.

Melintas boleh, curi ikan jangan

Kapal ikan asing (KIA) asal Vietnam yang ditangkap Bakamla RI di perairan Natuna, Rabu (25/4/2018).
Kapal ikan asing (KIA) asal Vietnam yang ditangkap Bakamla RI di perairan Natuna, Rabu (25/4/2018). (Bakamla RI)

Susi Pudjiastuti juga mengatakan, kapal asing memiliki hak untuk melewati perairan Natuna karena bukan wilayah teritorial Indonesia.

Namun, ia mengatakan kapal tersebut dilarang keras untuk mengambil sumber daya alam di sana.

Baca: Penenggelaman Kapal di Era Susi Pudjiastuti Disarankan Kembali Diterapkan

Apalagi menangkap ikan yang bisa dianggap perbuatan ilegal.

Hal itu disampaikan Susi dalam diskusi bertajuk 'Sengketa Natuna dan Kebijakan Kelautan' di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2020).

"Kapal asing masuk, lewati wilayah Natuna Utara, kita tidak boleh melarang. Di atas teroritorial adalah hak setiap kapal untuk melewati, tapi tidak untuk lewat sambil nyolong ikan," ujar Susi.

Susi menegaskan, perairan Natuna tidak saja sangat penting bagi Indonesia.

Namun, menjadi jalur internasional kapal-kapal asing untuk melintas.

Namun demikian, kapal-kapal asing itu tidak boleh melewati Natuna sambil mencuri ikan, termasuk melakukan riset bagi negara tertentu.

Baca: Jadi Primadona, Natuna Simpan Kekayaan Alam yang Menggiurkan

"Tapi, lewat sambil nyuri ikan, ya tegakkan hukum atas mereka. Itu dalam pandangan saya, mestinya tidak sampai menimbulkan keributan atau kehebohan," tegas Susi.

"Natuna tidak ada wilayah high seas. Tidak ada yurisdiksi high seas. Natuna jadi penting karena juga jadi daerah yang harus dilewati dari samudra hindia, pasifik, semua harus melewati," tambahnya.

 
Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas