Waspadai Pneumonia, Pemkot Surabaya Keluarkan Edaran hingga Kemenhub Perketat Penerbangan dari China
Pemkot Surabaya hingga Kemenhub Melakukan Upaya Pencegahan Virus Pneumonia
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengeluarkan surat edaran tentang Kewasapadaan Terhadap Penyakit Pneumonia Wuhan.
Dikutip dari Kompas.com, Risma meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya untuk melakukan antisipasi penyebaran dan pencegahan virus pneumonia yang berasal dari Wuhan, Tiongkok.
Menurut Kepala Dinkes Kota Surabaya, Febria Rachmanita di Surabaya belum ada temuan terkait penyakit tersebut.
Namun, pemkot berupaya melakukan sosialisasi untuk membangun kewaspadaan terhadap penyakit ini.
"Sampai sejauh ini belum ada laporan penemuan kasus tersebut, tetapi kita tetap harus mewaspadai penyakit itu," kata Febria.
Dinkes Surabaya juga berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya.
Ini dilakukan untuk perketat pengawasan di pintu masuk pelabuhan dan bandara.
"Dengan KKP Kelas 1 Surabaya kami sudah koordinasikan untuk penapisan di pintu masuk bandara dan pelabuhan," katanya.
Febria juga mengimbau kepada masyarakat yang tengah berada di Tiongkok agar menghindari pasar ikan atau tempat jualan hewan.
Selain itu, apabila menemui atau berinteraksi dengan orang yang memiliki gejala demam, batuk dan sulit bernafas, segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Apabila setelah kembali ke Indonesia menunjukkan gejala serupa, dianjurkan langsung untuk berobat," katanya.
Menurut Feny, penyakit pneumonia Wuhan Tiongkok disebabkan oleh virus influenza.
Virus baru ini diduga berjenis corona virus.
"Tetapi, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan jenis spesiesnya,” tambahnya.
Kepulauan Riau dan Batam Belum Terpengaruh Virus Pneumonia Ini
Sebelumnya, dua orang di kota Wuhan, China bagian timur dikabarkan meninggal dunia karena virus tersebut pada Desember 2019.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau( Kepri) Buralimar mengatakan sampai saat ini masyarakat Kepri tidak perlu khawatir.
Ia mengatakan belum ada himbauan dari pusat terkait virus asal China ini.
"Saya sudah tahu terkait wabah Pneumonia tersebut. Namun pusat dalam hal ini Kemenpar belum memberikan instruksi apapun terkait wisman asal China yang berkunjung ke Indonesia, Khususnya Kepri,” kata Buralimar.
Kepulauan Riau memang diminati wisatawan asal China.
Namun, menurut Buralimar hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
“Menurut saya kasus ini lebih ke Dinas Kesehatan terkait upaya antisipasinya dan sejauh ini kita tetap koordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait virus ini,” ujarnya.
Sama halnya dengan Kepulauan Riau, Batam juga terbilang masih aman.
Kepala Dinas Pariwisata Batam, Ardi Winata menilai wilayahnya masih aman sekalipun dibanjiri wisatawan asal negara Tirai Bambu ini.
Selanjutnya dia menjelaskan akan terus berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan memantau arahan dari Kepri dan pusat.
Kemenhub Perketat Penerbangan ke Tiongkok dan Hongkong
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B. Pramesti, mengimbau pihak operator bandara dan maskapai untuk ikut mencegah penyebaran wabah pneumonia berat di Indonesia.
Diberitakan sebelumnya di Kompas.com, salah satu upaya pencegahannya dengan meminta maskapai yang melayani penerbangan langsung maupun transit dari Tiongkok dan Hongkong untuk memberikan dokumen kesehatan berupa Gendec dan Manifest penumpang.
Dokumen tersebut lalu diberikan pada petugas kesehatan di pos Kesehatan Kantor Kesehatan Pelabuhan ( KKP) terminal penerbangan internasional setelah mendarat.
Hal ini dia lakukan terkait pemberitahuan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) tentang penyebaran penyakit asal China ini.
Polana menjelaskan akan bekerjasama dengan KKP untuk memperketat pengawasan di bandara utamanya terminal kedatangan internasional.
Ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit Pneumonia.
Beberapa langkah pencegahan dari Kemenkes dilakukan operator dan KKP.
Diantaranya dengan meningkatkan pengawasan di terminal kedatangan internasional bagi penumpang dari negara terjangkit dengan surveillance syndrome.
Kemudian melakukan scanning dengan kamera pemindai suhu tubuh atau thermal scanner.
Sosialisasi tentang cara kenali gejala penyakit ini juga dilakukan kepada maskapai, ground handling, imigrasi, dan stakeholder.
Lainnya, operator penerbangan diwajibkan menggunakan alat pelindung dini, seperti masker.
Perlu diketahui, pneumonia adalah tipe baru dari virus sindrom pernapasan akut berat atau SARS yang berasal dari Tiongkok.
Pada akhir Desember 2019 hingga awal Januari 2020, virus pneumonia tersebar di Tiongkok setelah ditemukan pasien-pasien pneumonia atau radang paru-paru berat yang di antaranya dalam kondisi kritis.
Wabah pneumonia termasuk wabah misterius dan sempat memicu kekhawatiran karena terkait dengan wabah SARS.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas.com/Inang Jalaludin Shofihara/Hadi Maulana/Ghinan Salman)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.