Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anies Baswedan Setujui Riza & Nurmansjah Jadi Cawagub DKI: Saya Percaya Kedua Pribadi yang Diusulkan

Anies Baswedan menerima usulan dua nama calon wakil gubernur (cawagub) yang nantinya akan mendampingi dirinya.

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Daryono
zoom-in Anies Baswedan Setujui Riza & Nurmansjah Jadi Cawagub DKI: Saya Percaya Kedua Pribadi yang Diusulkan
Twitter @nurmasjahlubis/ahmadrizapatria.com/KOMPAS.COM/ ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Nurmansjah Lubis, Anies Baswedan, dan Ahmad Riza Patria 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menerima usulan dua nama calon wakil gubernur (cawagub) yang nantinya akan mendampingi dirinya.

Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV, Rabu (22/1/2020).

Cawagub yang diusulkan dari Partai Gerindra yakni Ahmad Riza Patria.

Sementara dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yakni Nurmansjah Lubis.

Anies meyakini Riza Patria dan Nurmansjah Lubis merupakan pribadi terbaik dari Gerindra dan PKS agar dapat langsung bekerja membantunya.

"Saya kenal dua-duanya."

"Saya percaya partai pengusung pasti sudah mempertimbangkan semua faktor sebelum mengusulkan," jelas Anies Baswedan.

BERITA TERKAIT

Anies menegaskan tanggung di Jakarta ini sangatlah besar dan dibutuhkan sosok yang dapat meringankan tugasnya.

"Kemudian kita juga tahu bahwa ini ada janji politik dari kampanye ada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

"Dan saya percaya kedua pribadi yang diusulkan pasti sudah mempelajari dan siap untuk melaksanakan tugasnya,"

Lebih lanjut, Anies akan segera mengirimkan dua usulan nama cawagub kepada DPRD DKI Jakarta.

Ia mengharapkan proses pembahasannya akan dimulai pada awal Februari mendatang.

Tanggapan Pengamat Politik

Pengamat politik, Burhanuddin Muhtadi turut menyoroti terkait persoalan pengumuman nama Cawagub DKI Jakarta yang baru.

Baharuddin menyebut Partai Gerindra dan PKS memang harus menemukan titik temunya.

Sebab, Anies dinilai sudah 'menjomblo' terlalu lama.

Pernyataan ini ia ungkapkan dalam program 'Apa Kabar Indonesia Malam' yang dilansir dari kanal YouTube Talk Show tvOne, Selasa (20/1/2020).

Sebelumnya, Barhanuddin menilai lamanya proses menemukan pengganti untuk cawagub DKI karena adanya peraturan soal pengisian kekosongan jabatan wakil kepala daerah.

Pengisian wakil gubernur DKI Jakarta dilakukan dengan mekanisme pemilihan oleh DPRD Provinsi DKI berdasarkan usulan dari partai politik atau gabungan partai politik pengusung.

"Sebenarnya ini, terkait dengan aturan soal pemungutan suara, kemudian menyebabkan banyaknya deadlock pada proses pergantian wakil kepala daerah," ujarnya.

Hal ini berbeda dengan peraturan yang berlaku saat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menggantikan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Saat itu dalam peraturannya, Ahok dapat menunjuk calon wakil gubernur yang akan mendampinginya.

"Ketika Pak Ahok jadi gubernur karena menggantikan posisi Pak Jokowi yang naik kelas jadi presiden, ia dengan mudah mencari wakil gubernurnya yakni Djarot Saiful Hidayat," jelasnya.

"Karena pada waktu itu PP-nya lain kan, dia menunjuk Djarot meskipun ada Pak Boy Sadikin yang sebelumnya sempat dinominasikan oleh partai PDI-P," ungkapnya.

"Tapi Ahok menunjuk sendiri, dan itu sah saat itu. Namun kalau untuk sekarang kan tidak," imbuh Baharuddin.

Pengamat politik ini kemudian mengatakan, ini merupakan persoalan politik.

"Jadi lagi-lagi ada persoalan politik juga, yang membuat sulitnya kepala daerah memilih wakilnya yang karena ada halangan itu harus digantikan," kata Burhanuddin. 

Terkait dengan cawagub DKI, Burhanuddin menyebut ini untuk kepentingan publik.'

Sehingga, memang harus dicarikan jalan keluarnya.

"Ini sudah terlalu lama proses Mas Anies 'menjoblo', sejak 18 Agustus 2018," ujarnya.

"Jadi seharusnya memang harus dicari jalan keluarnya, meskipun mau tidak mau tidak bisa zero-sum game, " imbuhnya.

"Karena kalau begitu tidak akan ada wakil gubernur sampai batas akhir Mas Anies 2022," jelasnya.

Melihat adanya pengumuman dua nama cawagub DKI beserta tanda tangan dari pihak PKS menunjukkan akan ada secercah harapan untuk menyudahi kesendirian Anies.

"Artinya dengan kompleksitas masalah Jakarta yang sangat berat, Mas Anies sendirian," ungkapnya.

"Jadi ini yang menurut saya harus dicari titik temunya, memang tidak bisa menyenangkan semua pihak," imbuhnya.

"Tetapi paling tidak ketika Presiden dan Sekjen PKS menandatangani (surat terkait dua nama cawagub DKI) paling tidak ada secercah jalan keluar," ujarnya.

"Yakni supaya deadlock yang selama ini terjadi antara kedua partai (Gerindra dan PKS) segera diakhiri terkait cawagub DKI," jelas Burhanuddin.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas