Bandara Soeta Periksa Ketat Penumpang di Terminal Kedatangan Internasional Cegah Virus Corona
Pemerintah memperketat lalu lintas orang guna mencegah masuknya warga yang terinfeksi virus corona jenis baru ke Indonesia
Penulis: Jeprima WD
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Jeprima
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah memperketat lalu lintas orang guna mencegah masuknya warga yang terinfeksi virus corona jenis baru ke Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Rabu (22/1/2020).
Otoritas bandara melakukan koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta selaku pemegang kewenangan melakukan pencegahan penyakit menular.
Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas 1 Soekarno-Hatta meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona, khususnya dari negara endemik seperti Cina.
Baca: Sudding: Tidak Konsitennya Imigrasi Soal Keberadaan Harun Masiku Picu Pertanyaan Publik
Pantauan Tribun, sejumlah petugas dengan alat thermal scanner memeriksa suhu tubuh sejumlah penumpang Warga Negara Asing (WNA) dan Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru tiba dari luar negeri di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Total ada enam thermal scanner dipasang di terminal kedatangan Internasional.
Empat terpasang di Terminal 3 kedatangan dan dua alat terpasang di terminal 2 F kedatangan.
Senior Manager Of Branch Communication & Legal PT Angkasa Pura II KCU Bandara Internasional Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang mendukung penuh KKP dalam kegiatan pencegahan masuknya terhadap virus corona.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencegah masuknya novel corona virus ke Indonesia dengan menyiapkan thermal scanner di 135 pintu keluar masuk negara, baik darat, laut dan udara.
Baca: Dubes RI di Beijing: Tidak Ada Laporan WNI Terinfeksi Virus Corona di Wuhan Cina
Kemenkes melansir sejauh ini belum ada laporan adanya WNI yang terinfeksi virus corona.
Otoritas imigrasi juga belum menemukan penumpang pesawat yang terjangkit virus ini.
Wabah virus corona jenis baru seperti penyakit pneumonia kali pertama ditemukan di Wuhan pada Minggu, 5 Januari 2020, ketika 59 warga yang tinggal di dekat pasar ikan di kota itu mengalami gejala seperti pneumonia.
Namun, beberapa hari kemudian beberapa warga Wuhan yang terinfeksi virus itu meninggal dunia.
Belakangan virus itu menyebar dengan cepat.
Jumlah korban meninggal dunia akibat penyebaran virus corona jenis baru di Cina terus bertambah.
Hingga Selasa (21/1/2020) malam, Departemen Kesehatan Cina melaporkan sudah ada 9 warganya yang meninggal dunia akibat virus corona jenis baru mematikan ini.
Baca: Soal Keberadaan Harun Masiku, Komisi III DPR Minta Imigrasi Tidak Memancing Kecurigaan Publik
Selain itu, tercatat ada sebanyak 2.197 warga China yang terinfeksi virus misterius ini.
Pihak berwenang di China mengakui 15 petugas medis yang menangani pasien virus corona ini juga terinfeksi dan satu diantaranya dalam kondisi kritis.
Belakangan, virus ini terdeteksi telah menyebar ke sejumlah negara di berbagai belahan dunia seperti di Thailand, Filipina, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Singapura dan Amerika Serikat.
Sejumlah negara melalukan proteksi untuk mencegah masuknya virus mematikan ini di sejumlah pintu masuk seperti di bandara.
Bahkan, Bandara Heathrow di Inggris, selain memeriksa ketat suhu tubuh, mereka memisahkan area untuk penumpang yang berasal dari kawasan yang terinfeksi virus korona baru seperti Cina.