Gunung Agung Bali Berstatus Siaga, Kondisi Kawah Bisa Dipantau secara Langsung Lewat CCTV Online
Masyarakat kini bisa mengakses CCTV kawah di puncak Gunung Agung Bali setelah tim PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM membenahi CCTV.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Miftah
"Misal, Gunung Karangetang, PVMBG merekomendasikan masyarakat atau wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas pada zona prakiraan bahaya," ungkapnya.
Zona prakiraan bahaya tersebut yakni 2,5 km dari puncak kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua kea rah Barat Laut – utara sejauh 4 km, serta dari kawah utama sejauh 3 km ke arah barat.
PVMB memberikan imbauan melalui pemerintah daerah terkait dengan Gunung Sinabung di Sumatera Utara.
Masyarakat dan pengunjung Gunung Sinabung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi.
Selain itu pada lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung.
Serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Agus Wibowo mengungkapkan orang yang bukan asli daerah sekitar gunung api mungkin akan kesulitan apabila berada di lokasi sekitar gunung.
"Meskipun mengetahui narasi terkait rekomendasi (imbauan) di atas," ujarnya.
Agus Wibowo menyebut hal itu disebabkan secara spasial tidak mengetahui persis lokasi tempat berada.
"Berapa jauh dari radius berbahaya yang telah direkomendasikan otoritas resmi. Oleh karena itu, hal terpenting bagi masyarakat atau pun pengunjung untuk selalu berkoordinasi apabila melakukan aktivitas di sekitar gunung api," ucapnya.
Agus Wibowo mengungkapkan tidak ingin ada peristiwa seperti Gunung Api Pulau Putih di Selandia Baru terjadi di Indonesia.
"Gunung api Pulau Putih yang tiba-tiba meletus tanpa peringatan dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa," ungkapnya.
Menurut Agus Wibowo, potensi erupsi gunung api di Indonesia cukup besar.
"Di Indonesia, potensi bahaya erupsi gunung api mengancam sekitar 1,2 juta populasi di 75 kabupaten/kota," ungkapnya.