Kasus Harun Masiku, ICW: Jadi Rumit Akibat Diduga Ada Aktor dan Partai Besar yang Terlibat
Donal Fariz sebut kasus Harun Masiku sebenarnya kasus yang mudah, namun diduga adanya aktor dan partai besar yang terlibat ini menjadi rumit
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Donal Fariz menyebut kasus suap yang menjerat komisioner KPU Wahyu Setiawan dan kader PDIP Harun Masiku bukanlah tergolong sebagai kasus yang rumit.
Menurut Donal pembuktian dalam kasus ini juga sebenarnya mudah, karena pemberi dan penerima suap sudah diketahui oleh KPK.
Namun, hal ini menjadi rumit karena diduga ada aktor dan partai besar yang terlibat.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam program DUA SISI yang dilansir kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (24/1/2020).
Donal bahkan menganalogikan kasus ini sebagai kolam ikan.
"Kasus ini (Harun Masiku) sangat sederhana," ujarnya.
"Kalau dianologikan sebuah kolam, ikannya kelihatan dan airnya bersih," imbuhnya.
"Namun karena kepentingan tertentu, kolamnya diobok-obok sehingga ikannya susah untuk ditemukan," jelasnya.
Sehingga dugaan adanya aktor dan partai yang terlibat ini membuat kasus Harun Masiku sulit untuk diselesaikan.
"Tetapi aktor yang diduga terlibat, orang besar, melibatkan partai besar akhirnya kasus ini menjadi rumit dari sisi politiknya bukan dari penegakan hukumnya," kata Donal.
Terlebih ICW menduga ada potensi konflik kepentingan dalam kasus tersangka KPK, Harun Masiku.
"Apalagi kita lihat banyak pihak-pihak yang memiliki konflik kepentingan didalam kasus ini," ujarnya.
"Satu, misalkan saja posisi Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Kader PDIP, Ketua bidang Hukum DPP PDIP," imbuhnya.
Tak hanya itu, Dirjen Imigrasi juga tak lepas dari pandangan Donal.