Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Sebenarnya di Balik Video Viral Guru Honorer Dihadiahi Motor dan Sepatu oleh Wali Murid

Viral video seorang guru honorer yang terharu setelah mendapat hadiah motor dan sepatu dari wali murid. Namun, ini faktanya.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Cerita Sebenarnya di Balik Video Viral Guru Honorer Dihadiahi Motor dan Sepatu oleh Wali Murid
INSTAGRAM/@kristiawansaputra1
Cerita Sebenarnya di Balik Video Viral Guru Honorer Dihadiahi Motor Motor dan Sepatu oleh Wali Murid 

TRIBUNNEWS.COM - Video seorang guru honorer di Sukabumi, Jawa Barat yang menangis terharu setelah mendapat hadiah, viral di media sosial.

Guru tersebut mendapat hadiah berupa sepeda motor serta sepatu baru.

Dalam sejumlah video yang beredar, guru yang diketahui bernama Panji Setiaji menerima sebuah kotak dari seorang perempuan.

Sementara di belakang, tampak sejumlah orang lain yang ikut membersamai dan menyaksikan momen mengharukan ini.

Begitu kotak dibuka, ternyata isinya sepatu warna hitam yang langsung dipakai Panji.

Warga Kampung Ciserok RT 2 RW 6, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Sukabumi itu tampak begitu bahagia.

Senyum jelas terpancar dari raut wajahnya.

Berita Rekomendasi

Oleh beberapa orang, Panji diminta untuk memakai kaus kaki yang ada di dalam kotak sepatu.

Saat hendak mengambil kaus kaki, Panji menemukan satu benda lagi.

Tak lain replika kunci sepeda motor!

Ia sempat kaget dan tak percaya dengan apa yang ditemukannya.

Saat diberi tahu mendapat sepeda motor, Panji yang semula berdiri langsung terduduk dan jongkok.

Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan lantaran tak kuat menahan tangis.

Tak lama kemudian, seorang pria mengemudikan sepeda motor mendatangi Panji.

Ternyata, itulah motor yang akan diberikan kepada Panji.

Seorang wanita yang ikut diboncengkan dengan motor tersebut, turun dan langsung memeluk Panji.

Tangis guru SDN Babakan Kota Sukabumi semakin menjadi-jadi sehingga orang-orang di sekitarnya ikut terharu saat melihat momen ini.

Satu di antara akun yang membagikan momen mengharukan ini adalah @makassar_iinfo.

Akun itu menyebut, Panji mendapat hadiah sepatu dan motor baru dari hasil patungan orangtua murid.

"Detik detik guru honorer yang sepatu sudah bolong upah sebulan Rp267.000 dapat hadiah motor dari patungan orang tua murid."

"Semoga bapak bisa lebih fokus dan giat dalam mendidik murid muridnya ya pak."

"Dan juga Pemerintah bisa memberikan perhatian lebih terhadap guru honor yang ada di indonesia agar kondisi ekonomi mereka bisa lebih baik dan fokus mendidik generasi muda bangsa ini."

"Video : Sahabat Kristiawan Peduli Indonesia," tulis akun @makassar_iinfo.

Video guru yang dihadiahi oleh wali murid itu langsung viral dan menuai banyak perhatian netter.

Mereka salut dengan kepedulian yang ditunjukkan oleh para wali murid hingga tak sedikit yang ikut terharu dengan video Panji.

Klarifikasi

Dari penelusuran Tribunnews.com, video momen mengharukan ini pertama kali oleh Kristiawan Saputra.

Pria asal Sukabumi itu juga memberikan klarifikasi terkait narasi yang beredar terkait sumber bantuan.

Kristiawan mengatakan, sumber bantuan berasal dari para relawan serta donatur yang ikut memberikan donasi lewat komunitas yang didirikannya, Sahabat Kristiawan Peduli.

"Motor itu saya beli sendiri atas nama Sahabat Kristiawan Peduli, bukan uang hasil iuran orangtua murid yang banyak beredar di media sosial akhir-akhir ini," kata dia saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (26/1/2020).

Pemberian donasi berupa sepatu dan motor untuk Panji berawal saat motor guru Matematika itu mogok tepat di depan kantor Kristiawan.

Kondisi motor keluaran 2004 itu, kata Kristiawan, seperti sudah tak layak pakai.

Mantan manajer di sebuah perusahaan pelayaran itu lantas mengajak Panji untuk berbincang-bincang.

Diketahuilah, Panji adalah seorang guru honorer dengan gaji sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu per bulan.

Dengan gaji pas-pasan untuk kebutuhan sehari-hari serta membeli bahan bakar untuk kegiatan operasional sehari-hari.

Panji juga masih harus menghidupi ibunya yang tengah sakit.

Setiap hari, Panji berangkat ke sekolah untuk mengajar dengan sepeda motor bututnya.

'Penderitaan' guru Matematika saat bekerja tak berhenti sampai di sini.

Ia juga mengenakan sepatu yang telah bolong, bekas tambal sulam oleh sang ibu.

Terenyuh dengan kisah dan perjuangan Panji, Kristiawan ikut tergerak dan mengajak donatur yang tergabung di Sahabat Kristiawan Peduli untuk memberikan bantuan.

"Saya juga sempat mengunjungi rumah dan melihat kondisinya. Kemudian kami sepakat untuk memberikan donasi untuk Pak Panji."

"Selain itu, Pak Panji juga sering menghubungi temannya untuk minta bantuan karena motornya mogok, rantainya lepas," kata Kristiawan.

Hanya butuh waktu tiga hari bagi Kristiawan untuk mengumpulkan donasi dengan target Rp 10 juta.

Setelah terkumpul, dana tersebut langsung ia belikan sepeda motor, sepatu, dan tas baru.

Terkait narasi yang diubah, Kristiawan bilang, video detik-detik mengharukan saat Panji menerima bantuan, pertama kali ia unggah di Facebook.

Sayangnya, pria berusia 43 tahun itu tidak menuliskan dari mana asal donasi yang diberikan.

"Setelah viral, mungkin ada orang lain mengira-ngira itu (bantuan, red) dari orangtua siswa."

"Menurut saya, nggak masalah, ya karena sekarang sudah banyak yang klarifikasi," kata dia.

Kristiawan juga mengapresiasi atas bantuan yang telah diberikan donatur.

Menurutnya, ini sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap nasib guru honorer.

Tentang Sahabat Kristiawan Peduli

Sahabat Kristiawan Peduli adalah sebuah komunitas yang didirikan Kristiawan sejak 2014.

Komunitas ini berawal dari niat Kristiawan yang gemar berkegiatan sosial.

Sejak berdiri hingga kini, Sahabat Kristiawan Peduli telah memberikan bantuan kepada sejumlah kalangan.

Mulai dari anak yatim-piatu penjual gorengan, melunasi utang para duafa, membangun rumah, hingga melunasi tunggakan BPJS.

Pada 2019, Sahabat Kristiawan Peduli memberikan bantuan senilai Rp 3 juta per hari.

Bahkan setiap tahun, komunitas ini memberikan reward kepada mereka yang dianggap berjasa atau memiliki dedikasi tinggi.

"Tahun lalu, kami memberikan tiga reward. Tahun ini baru satu, yaitu Pak Panji dan jumlahnya akan terus bertambah," tutup Kristiawan.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas