Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana Bantah Ubah Data di Wikipedia, Laporkan Balik Roy Suryo

Sekretaris Jenderal Sunda Empire Rangga Sasana membantah tuduhan Roy Suryo yang menganggap Sunda Empire mengubah data di Wikipedia soal sejarah PBB.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana Bantah Ubah Data di Wikipedia, Laporkan Balik Roy Suryo
Youtube channel Official iNews
Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana kesal dengan Roy Suryo 

TRIBUNNEWS.COM - Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana mengaku telah melaporkan anggota forum silaturahmi Karaton Nusantara Roy Suryo ke Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda.

Hal itu diungkapkan Rangga Sasana saat berbicara di Kompas TV, Sabtu (25/1/2020) sore.

Rangga Sasana yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Sunda Empire tersebut membantah tuduhan Roy Suryo yang menganggap Sunda Empire mengubah data di Wikipedia terkait sejarah PBB dan Nato.

Bahkan Rangga berani bersumpah tidak melakukan perubahan data terkait sejarah PBB dan Nato.

"Bagi saya demi Allah, tidak pernah mengubah apapun dan tidak apa-apa, saya tidak pernah meminta untuk itu," kata Rangga.

Lebih lanjut, Rangga mengungkapkan, perubahan data tersebut adalah ulah dari Roy Suryo sendiri.

"Tidak ada itu, itu karyanya dia," ucap Rangga.

BERITA TERKAIT

Atas hal tersebut, Rangga Sasana mengaku telah mengadukan persoalan tersebut ke kekaisaran Sunda Empire.

Bahkan ia mengaku telah melaporkan Roy Suryo ke Mahkamah Internasional di Den Haag Belanda.

Rangga menambahkan, ia juga meminta kepada Mahkamah Internasioanal agar memberikan peringatan kepada negara-negara yang ada di dunia

"Memberikan peringatan kepada negara-negara dan seluruh manusia yang ada di bumi, nah data dari saudara Roy Suryo sudah ada di sana,"

Ia meminta kepada semua pihak untuk tidak sembarangan ketika berhadapan dengan Sunda Empire, karena menurutnya Sunda Empire telah dilindungi oleh Undang-Undang Internasional.

"Sejak kemarin malam, untuk pemerintah Indonesia dari RT sampai Presiden, sampai DPR, sampai MPR, itu tidak lagi mempermasalahkan atas Sunda Empire dan Earth Empire karena sudah terbukti tidak melakukan kesalahan apapaun,"

Menurutnya jika hal tersebut dilakukan, akan berdampak pada hilangnya kepercayaan Internasional pada Indonesia.

Tak hanya itu, Rangga juga mengatakan siapapun yang berusaha untuk mempermasalahkan ataupun memfitnah Sunda Empire, maka merupakan suatu kejahatan yang dapat disamakan sebagai kejahatan perang.

Sebelumnya diberitakan, Roy Suryo melaporkan petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana.

Rangga Sasana dilaporkan Roy Suryo atas dugaan pencemaran nama baik dan berita bohong.

Keduanya sebelumnya sempat bersitegang saat menjadi narasumber dalam acara talkshow di salah satu TV swasta tanah air.

Dalam acara tersebut, Roy Suryo dan Rangga Sasana sempat berdebat.

Perdebatan mereka yakni soal sejarah PBB dan NATO.

Roy Suryo mengaku, sehari setelah kehadirannya di forum diskusi yang dihadiri dirinya dengan Rangga Sasana, banyak yang mengakses Wikipedia.

Dari situ ia tahu bahwa ada yang mengubah data di Wikipedia menggunakan akun anonim.

"Selepas salah satu TV swasta pada Selasa lalu, pada hari saat itu disebut-sebut bahwa PBB lahir di Bandung, NATO lahir di Bandung."

"Itu ternyata hari berikutnya, salah satu referensi yang banyak diakses masyarakat yaitu Wikipedia, ini ternyata secara tidak ilmiah, secara tidak sopan saya katakan itu telah diubah dengan akun anonim," kata Roy Suryo saat berbicara di I News Tv, seperti dikutip TribunJabar.

Menurutnya, akun anonim tersebut memasukkan data yang salah.

Setelah ditelusuri, akun anonim itu disebut mengarah ke Sunda Empire.

"Ini menurut saya bahaya, saya tidak hanya melaporkan saya sendiri melaporkan nama baik, tetapi saya ingin menyelamatkan Indonesia dari kabar bohong yang ditulis di Wikipedia."

"Ada data yang salah oleh orang anonim dan orang anonim itu adalah Sunda Empire, yang ini yang saya laporkan," katanya.

(Tribunnews.com/Tio, TribunJabar/WidyaLestari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas