Menkes Imbau Masyarakat Agar Tak Panik dan Resah soal Penyebaran Virus Corona: Jaga Imunitas Tubuh
Kementerian Kesehatan menggelar rapat koordinasi penanganan virus corona, Senin (27/1/2020).
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan menggelar rapat koordinasi penanganan virus corona, Senin (27/1/2020).
Dalam rapat tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menekankan agar masyarakat selalu menjaga imunitas tubuh dengan menjalankan hidup sehat.
Terawan mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan resah menghadapi merebaknya virus corona.
"Pencegahannya jangan panik, jangan resah, enjoy saja, makan yang cukup, gaya hidup sehat, kalau baru flu dan batuk ya pakai masker," ujar Terawan seperti dikutip dari kanal YouTube MetroTV News, Senin.
"Kalau kita hanya duduk-duduk saja, tidak pernah bergerak ya imunitas turun."
"Ya bergerak paling tidak 15 sampai 30 menit berjalan, lumayan lah kita bisa menggerakkan badan," ucapnya.
Terawan juga meningatkan, untuk membiasakan sarapan pagi dan tidak terlalu lelah dalam bekerja.
"Ya makan paling tidak sarapan pagi, sarapan pagi saja lupa, bekerja terus ya mudah masuk angin," kata Terawan.
Terawan menyebut, jika imunitas badan turun maka virus akan mudah masuk ke tubuh manusia.
"Kalau imunitas kita turun ya mudah kena."
"Coba diamati saja apa yang terjadi di Wuhan, tidak semua kena."
"Memang semua yang kontak dengan semua itu langsung kena? Nggak, enggak semua kena," jelasnya.
"Kenapa? Supaya tidak kena, jaga imunitas tubuh kita dengan cara apa? Ya gaya hidup sehat," tegasnya.
Diketahui, baru-baru ini beberapa negara di dunia dibuat khawatir dengan menyebarnya virus corona.
Virus tersebut pertama kali muncul di Kota Wuhan China.
Pada Minggu (26/1/2020), jumlah korban meninggal akibat terjangkit virus corona meningkat, dari yang sebelumnya 41 orang menjadi 56 orang.
Dikutip dari Kompas.com, Virus yang mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) itu telah menginfeksi sedikitnya 2.000 orang di China.
Berdasarkan catatan Komisi Kesehatan Nasional, terdapat korban baru di mana 15 orang meninggal, dengan munculnya 688 kasus yang telah positif.
Di antara 15 korban tewas yang baru, 13 di antaranya berasal dari Hubei.
Provinsi tersebut adalah tempat virus corona pertama kali menyebar pada akhir tahun 2019.
Komisi Kesehatan Nasional menyatakan, bahwa mereka telah menerima laporan adanya 1.975 kasus virus corona.
Pada Senin (27/1/2020), Pemerintah China mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa bertambah menjadi 80 orang.
Artinya dalam waktu 24 jam ada 24 kasus kematian baru.
Selain itu, jumlah korban yang terinfeksi pun melonjak tajam menjadi 2.744 pasien.
Dalam konferensi pers pada Sabtu (25/1/2020), Presiden Xi Jinping telah memperingatkan, bahwa China bakal menghadapi suasana berkabung.
Hal tersebut lantaran pesatnya penyebaran virus corona di China.
Sebagai tindakan preventif, Pemerintah China tekah memutuskan menutup Wuhan dan sejumlah kota di sekitarnya.
Hal tersebut dilakukan agar virus tersebut tidak memakan banyak korban.
Selain itu, China juga telah membangun rumah sakit baru dengan kapasitas hingga 1.000 tempat tidur.
Rumah sakit ini bakal berfungsi selama 10 hari ke depan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "[UPDATE] Virus Corona Renggut Nyawa 56 Orang di China, Hampir 2.000 Orang Terinfeksi"
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/ Ardi Priyatno Utomo)