Penyebaran Virus Corona Sangat Cepat, Kini Sudah Menjangkit 4.559 Orang, WHO Beri Solusi
Persebaran virus corona sangat cepat, akhirnya WHO meminta seluruh negara untuk memperkuat keamanan dan kesehatan dengan 5 poin utama berikut ini.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Penyebaran virus Corona terus bertambah luas.
Dilansir dari Kompas.com, virus Corona ini awalnya menjangkit masyarakat di Kota Wuhan, China.
Virus ini mirip dengan sindrom pernapasan akut parah yang berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Dilansir dari multimedia .scmp.com, sejak kemunculan vrus hingga kini korban dari virus corona telah mencapai 4.559 dan telah menyebabkan 106 orang korban meninggal dunia.
Penyebaran Virus Corona Selasa 28 Januari, 5 di Singapura, Pertama di Kamboja
Baca Juga : Penyebaran Virus Corona Selasa 28 Januari, 5 di Singapura, Pertama di Kamboja
Dari total korban, kasus paling banyak korban terjangkit virus corona adalah di China yaitu hingga menjangkau 4.494 kasus.
Seluruh korban yang dinyatakan tidak selamat atau meninggal sejumlah 106 berasal dari China.
Sementara untuk wilayah lain yang sudah terkena imbas dari virus corona ini adalah negara Hongkong, Macau, Taiwan, Eropa, Amerika Utara, Australia dan sebagian wilayah Asia.
Di Hongkong virus in sudah menjangkit 8 orang warga, sementara di sebagian wilayah Asia tercatat sudah 30 masyarakat terkena virus ini.
Untuk wilayah eropa sementara tercatat ada 4 orang terkena virus ini, dan 6 untuk wilayah Amerika sementara di Australia juga sudah menular pada 5 orang warga.
Kasus kemunculan virus corona ini memang pertama kali muncul di Wuhan pada pertengahan bulan Januari 2020.
Karena masalah virus corona ini yang semakin membesar, akhirnya WHO memberikan pernyataan tentang pertemuan Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional (2005) tentang wabah virus corona ini.
Kesimpulannya bahwa anggota Komite Darurat menyatakan komite menyambut upaya yang dilakukan oleh China untuk menyelidiki dan menahan wabah saat ini.
WHO harus terus memberikan semua dukungan teknis dan operasional yang diperlukan untuk menanggapi wabah ini.
Termasuk dengan jaringan mitra yang luas dan lembaga-lembaga yang berkolaborasi, untuk menerapkan strategi komunikasi risiko yang komprehensif.
Serta juga mencari solusi untuk memungkinkan kemajuan penelitian dan pengembangan ilmiah terkait dengan coronavirus novel ini.
Dilansir dar website resmi WHO, Secara khusus, WHO mendesak negara-negara anggota dan mitra untuk fokus pada lima poin utama untuk memperkuat keamanan kesehatan, yaitu:
1. Pertama, kita perlu memperluas dan memodernisasi sistem pengawasan penyakit di tingkat lokal
2. Kita perlu memperkuat sistem pengambilan keputusan untuk memastikan respons yang cepat.
3. Kita harus berkomunikasi lebih efektif sehingga kita melibatkan semua sektor dan masyarakat yang relevan, agar lebih siap dalam menanggapi keadaan darurat dan wabah kesehatan.
4. Wilayah yang dikenal sebagai tempat rawan penyakit dari hewan, kita harus terus memperkuat kerja sama antara sektor kesehatan hewan dan manusia, termasuk untuk mengatasi ancaman resistensi antimikroba yang semakin meningkat, atau infeksi yang resistan terhadap obat.
5. Terakhir kita perlu terus memperkuat kolaborasi dan koordinasi antar negara untuk apa yang disebut sebagai barang kesehatan publik global - hal-hal yang secara universal menguntungkan kita semua, seperti udara bersih dan air dan perlindungan dari penyakit menular.
Lalu sebenarnya apa itu Virus Corona yang dapat mematikan ini? Apa penyebab umum tersebarnya virus Corona?
Dilansir dari webmd.com, ternyata virus ini pertama kali muncul di Arab Saudi pada tahun 2012 dan kemudian menyebar ke negara-negara lain.
Pada awal Januari 2020 ini virus Corona kabarnya kembali merebak di beberapa wilayah, hal ini disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia yang mengidentifikasi jenis baru dari virus corona.
Ternyata Bill Gates, pendiri Microsoft ini sudah memperkirakan adanya virus corona ini sejak tahun 2018.
Dilansir dari dailysabah.com, Bill Gates mengatakan mungkin dunia tidak siap menghadapi wabah dari virus ini.
Dia menyatakan bahwa wabah virus corona ini mirip seperti SARS yang dapat membunuh sekitar 30 juta orang dalam waktu enam bulan.
Ternyata prediksi Bill Gates ini terjadi, dan muncul pertama kali di Kota Wuhan China pada awal tahun 2020 ini.
Virus corona jenis baru ini bernama 2019 novel coronavirus (2019-nCov) yang telah menjangkit wilayah China.
Corona virus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan seperti flu biasa, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Dalam beberapa kasus, virus dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan bawah seperti pneumonia dan bronkitis.
Virus ini tersebar dari hewan ke manusia, dalam Journal of Medical Virology , mengatakan bahwa 2019-nCoV kemungkinan berasal dari ular.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) juga memberikan keterangan berdasarkan informasi dari sejumlah kalangan di China yang menyatakan kalau corona berasal dari penularan oleh kelelawar dan sebangsanya.
Dilansir dari thesun.co.uk, penelitian terdahulu menyatakan bahwa virus wuhan ini diturunkan ke manusia dari ular di pasar makanan laut wuhan.
Dilansir dari Tribun Style, diduga virus ini tersebar karena awalnya virus baru ini merupakan senjata biologi pemusnah massal, dan sayangnya laboratorium pusat penelitiannya ini mengalami kebocoran.
Virus ini seharusnya bisa di lokalisasi, sehingga tidak menjangkiti manusia dan menular ke manusia lainnya.
Orang di China banyak berjatuhan dan bergelimpangan di jalanan hingga tak terurus di rumah sakit.
Lalu apa saja ciri dan gejala dari virus corona? simak gejalanya berikut ini.
Dilansir dari health.harvard.edu, gejala virus corona berupa:
- demam
- batuk
- sulit bernapas
- mual
- muntah
- diare
Untuk orang yang terjangkit virus corona ini harus segera mendapatkan perawatan khusus seperti di ICU atau perawatan intensif untuk menyelamatkan nyawanya.
Virus corona dapat menyebar melalui infeksi ke orang lain dari berbagai cara.
Melalui udara dengan batuk dan bersin atau melalui kontak langsung seperti menyentuh atau berjabat tangan.
Dilansir dari Tribunnews Wiki, penamaan virus Corona ini berasal dari kata crown yang berarti mahkota.
Pemberian nama corona ini karena bentuk virus corona sendiri jika dilihat dengan mikroskop nampak seperti mahkota.
Bentuk mahkota ini ditandai oleh adanya "Protein S " yang berupa sepatu, sehingga dinamakan spike protein, yang tersebar disekeliling permukaan virus (tanda panah).
"Protein S " inilah yang berperan penting dalam proses infeksi virus terhadap manusia.
Tampak pada panah "Protein S " disekeliling permukaan virus sehingga membuat bentuk virus seperti mahkota.
Coronavirus adalah virus yang berbentuk bulat dan berdiameter sekitar 100-120 nm.
Karena itu, pencegahan infeksi Coronavirus akan efektif bila menggunakan masker yang berpori-pori lebih kecil dari 100 nm.
Ternyata virus corona di Wuhan ini menyebabkan dampak pada perekonomian di China.
Dilansir dari businessindier.sg dalam simulasi CAPS, para ilmuwan tidak dapat mengembangkan vaksin dalam waktu yang singkat, setidaknya 10 tahun untuk membuat vaksin guna atasi virus corona.
Maka dari itu sebaiknya kita terus waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan terhadap virus corona.
Berikut cara pencegahan virus Corona dari World Health Organization (WHO):
1. Hindari mengkonsumsi daging dan telur mentah.
2. Hindari area berasap atau merokok.
3. Minum obat segera setelah gejalanya muncul dan jangan biarkan kondisinya menjadi parah.
4. Rajin mencuci tangan setelah bersin atau batuk.
5. Tutup mulut sebelum batuk atau bersin dengan tisu atau siku
6. Jika Anda yakin telah terinfeksi, hindari kontak dekat dengan orang-orang.
7. Harus memiliki waktu istirahat yang tepat.
8. Menjauhi area-area keramaian.
9. Bersihkan tangan dengan sabun dan air atau hand rub yang mengandung alkohol.
10. Jika memasak daging untuk dikonsumsi, sebaiknya Anda memperhatikan tingkat kematangan daging dengan baik.
11. Menggunakan perlindungan atau pengaman tubuh ketika akan melakukan kontak dengan binatang liar atau binatang peliharaan.
(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)