Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Dramatis Penyelamatan Wanita yang Nekat Terjun ke Sungai Brantas

Saking derasnya, dalam sekejap tubuh wanita itu hanyut dan tenggelam dan hanya terlihat kakinya, Kamis (30/1/2020) petang.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Cerita Dramatis Penyelamatan Wanita yang Nekat Terjun ke Sungai Brantas
Satpol PP Kediri
Wanita yang yang diselamatkan warga setelah sempat menceburkan diri ke Sungai Brantas, Kediri, Kamis (30/1/2020) petang. 

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Aksi penyelamatan dramatis terhadap seorang wanita yang nekat terjun ke Sungai Brantas dilakukan sejumlah warga di saat arus sungai deras.

Saking derasnya, dalam sekejap tubuh wanita itu hanyut dan tenggelam dan hanya terlihat kakinya, Kamis (30/1/2020) petang.

Namun, para pria yang berada tak jauh dari lokasi wanita itu lompat berhasil menyelamatkannya dan menyeret tubuhnya ke tepi sungai.

Kronologi penyelamatan

Melihat wanita papruh baya itu menceburkan diri ke Sungai Brantas, beberapa warga pun berupaya memberikan pertolongan.

Ada warga yang menjulurkan bambu agar wanita itu tidak tenggelam. Sebab, petang itu, arus Sungai Brantas deras.

Hanya saja, upaya warga yang menyelamatkan tak digubris wanita tersebut.

Berita Rekomendasi

Kelihatannya, wanita yang diduga melakukan percobaan bunuh diri itu pilih membiarkan tubuhnya terseret arus sungai.

Baca: Kronologi Pria Lompat dari Flyover, Putrinya Pingsan Lihat Tubuh Ayahnya Timpa Mobil Boks

Baca: Berhasil Buka Paksa Pintu Kamar, Istri Kaget Lihat Suami Tergantung Kain Sarung Bersambung Rantai

Spontan kejadian itu membuat sejumlah warga langsung menceburkan diri ke Sungai Brantas untuk memberikan pertolongan.

Salah satunya Agus yang kemudian meraih tangan perempuan itu serta menyeretnya ke tepian sungai.

Setelah berhasil dipegang, selanjutnya wanita itu diangkat ke bantaran sungai.

"Orangnya sudah hanyut, yang kelihatan tinggal kakinya.

Namun tangannya saya raih kemudian saya tarik ke pinggir sungai," ungkapnya.

Waktu mau nyebur sungai sejumlah warga juga telah memperingatkan kalau arusnya sedang deras. 

"Namun kelihatannya orangnya tidak menghiraukan," sambungnya.

Petugas Kepolisian dari Polsek Mojoroto setelah melakukan pendataan selanjutnya menyerahkan wanita yang diduga nekat bunuh diri ke Kantor Satpol PP Kota Kediri.

Kabid Trantibun Satpol PP Kota Kediri, Nur Khamid, menyatakan petugas telah mendapatkan identitasnya atas nama SA (44) warga Kota Kediri.

Sebelumnya, SA juga pernah tinggal di Desa Bulusari, Tarokan, Kabupaten Kediri.

Petugas sempat membawa ke Puskesmas Baluwerti untuk pemeriksaan kesehatan jiwa dan fisiknya.

"Diduga tindakan nekat karena mengalami depresi," ungkap Khamid.

Petugas Satpol PP kemudian bersinergi dengan petugas terkait sehingga berhasil menemukan alamat keluarganya.

Malahan setelah dihubungi petugas, SA langsung dijemput dengan mobil keluarganya.

Keluarga SA juga menyampaikan terima kasih kepada petugas dan masyarakat yang telah menyelamatkan jiwanya.

Warga berusaha bujuk pria yang lompat dari fly over Kupang Krajan

Sebelumnya, aksi nekat seorang pria Surabaya bunuh diri di flyover Kupang Krajan menghebohkan warga yang ada di sana.

Sebelumnya, ada warga yang mencoba mendekati pria itu untuk mengurungkan niatnya.

Namun, aksi itu nekat dilakukan. Bahkan, si anak dari pria tersebut menyaksikan langsung kejadian tersebut. Melihat kondisi ayahnya terjun dari flyover Kupang Krajan itu, dia langsung pingsan.

Pria yang nekat terjun dari flyover Kupang Krajan tersebut bernisial BW (46). Dia tercatat sebagai warga Putat Jaya, Sawahan, Surabaya.

Sebelum kejadian berlangsung, ada tiga orang yang berbicara dengan pria tersebut.

Diduga, ketiga orang itu adalah anak-anaknya yang meminta ayahnya tidak nekat terjun dari flyover setinggi kurang lebih 5 meter itu.

Seorang saksi mata dalam peristiwa itu, Taufik Subandi (33) mengatakan, sebelum aksi nekat itu, pria tersebut tampak berjalan ditemani tiga orang yang diperkirakan adalah anak korban.

"Jadi jalan dari bawah sama anaknya," kata Taufik pada TribunJatim.com (grup surya.co.id) di lokasi, Rabu (29/1/2020).

Setelah mencapai bagian tengah jembatan layang, sekitar 100 meter dari bibir utama jalan jembatan layang yang terhubung langsung dengan jalan utama itu, Taufik melihat mereka sedang bercakap-cakap.

"Lalu tampak ketiga anaknya berjalan kembali menuruni jembatan melintasi jalan yang sama. Mungkin memang anaknya disuruh turun," sambungnya.

Meski ketiga anaknya telah turun dari jembatan, lanjut Taufik, mereka juga masih terlibat percakapan.

Setahu Taufik, korban sempat berujar kepada anak-anaknya yang menunggu di bawah jembatan bahwa tidak akan melakukan aksi nekat apapun yang mencelakai dirinya.

Namun, gelagat untuk meloncat dengan maksud mengakhiri hidupnya malah makin jelas, selepas para anaknya berangsur pergi dari lokasi tersebut.

"Cuma yang disesalkan, anaknya pas disuruh pulang, bapaknya terjun. Sebelum itu bapaknya sudah berjanji kalau anaknya pulang, dia tidak akan terjun," ungkapnya.

Bibit yang mengenakan kaus cokelat tanpa lengan, dan bercelana pendek warna abu-abu itu, malah menaiki pagar pembatas jembatan layang setinggi dadanya.

Tak butuh waktu lama, diiringi jeritan yang memekik dari para pengendara dan warga setempat yang melihat, Bibit yang makin nekat, malah melompat ke bawah jembatan.

Tubuhnya menimpa sebuah mobil box bernopol L-9965-T yang dikemudikan Prasetyo Dwi Wicaksono (24) warga Taman, Sidoarjo, tengah melintas di bawah jembatan.

Akibatnya, kaca mobil itu pecah berhamburan, dan korban menderita sejumlah luka di bagian kepala dan kaki.

"Anak perempuannya malah langsung pingsan, lihat tadi," ujarnya.

Menurut Taufik, sebelum melompat terdapat salah seorang warga setempat yang berupaya menyelamatkan korban dengan cara mendekati tempat korban berdiri.

Namun upaya itu sia-sia setelah aksi nekat korban ternyata mendahului niat dan upaya penyelamatan yang dilakukan warga.

"Tadi ada 1 warga sempat mau menolong, tapi tidak memungkinan," pungkasnya.

Cara Solusi Cegah Bunuh Diri menurut psikolog

Menurut psikolog Roslina Verauli, MPsi, berkumpul dengan keluarga sebenarnya bisa menjadi cara ampuh untuk menghindari depresi.

Berkumpul keluarga tak hanya akan membuat individu merasa utuh, melainkan juga bisa membuat kondisi psikologi menjadi sehat.

Dengan psikologi yang sehat maka seseorang akan mampu menghadapi tantangan apapun di luar sana.

“Saat individu sehat dan bahagia secara individu, kemampuan mereka untuk menolerir tantangan hidup, tekanan hidup, termasuk hate speech, dan segala macam,” ujar Vera, Rabu (3/12/2019), seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Cegah Depresi dan Risiko Bunuh Diri dengan Berkumpul Bersama Keluarga'

Vera menambahkan, sebagai individu manusia membutuhkan sistem yang bisa mendukung mereka dalam kehidupan.

“Jadi sampai sekarang, untuk membuat individu happy, untuk membuat kita bahagia adalah berkumpul dengan keluarga,” kata Vera.

Dengan memiliki psikologi yang sehat, dukungan keluarga, dan tak merasa sendiri, maka individu akan terhindar dari depresi.

“Untuk mengatasi semua emosi negatif ini, mungkin saatnya kita kembali berkumpul ke dalam sistem yang pertama kali kita kenal dalam hidup ini, yakni keluarga,” kata Vera.

Untuk itu, berkumpul dengan keluarga bisa menjadi awal untuk mencegah depresi dan hal buruk lain yang bisa terjadi karena mental yang tak sehat.

“Saat individu menjadi bagian dalam keluarga, dia dicintai, dia disayangi.

Orang mau bilang apa juga dia tahu bahwa dia itu individu yang unik, mental semuanya (sehat), dia kuat,” kata Vera lagi.

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia untuk menghindari tindakan bunuh diri. (Didik Mashudi/SURYA)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kronologi Penyelamatan Dramatis Wanita Terjun ke Sungai Brantas, Sebelumnya Pria Lompat dari Flyover

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas