Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Revitalisasi Monas, Prasetio Edi Marsudi: Proyek Dikerjakan Asal-asalan

Keputusan untuk menghentikan proyek revitalisasi Monas itu dilakukan setelah menuai beragam penolakan dari berbagai kalangan.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Soal Revitalisasi Monas, Prasetio Edi Marsudi: Proyek Dikerjakan Asal-asalan
Wartakota/Angga Bhagya Nugraha
Sejumlah pekerja melakukan pengerjaan pembangunan proyek revitalisasi Monas sisi selatan, Selasa (28/1/2020). DPRD DKI Jakarta meminta proyek revitalisai monas dihentikan sementara, menunggu surat rekomendasi dari Kementrian Sekertariat Negara. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) 

TRIBUNNEWS.COM - Proyek revitalisasi Monumen Nasional (Monas) diberhentikan sementara oleh Pemprov DKI Jakarta.

Keputusan untuk menghentikan proyek revitalisasi Monas itu dilakukan setelah menuai beragam penolakan dari berbagai kalangan.

Satu di antara yang menolak adanya revitalisasi Monas adalah DPRD DKI Jakarta.

DPRD DKI Jakarta menilai revitalisasi Monas tidak sesuai dengan pengajuan.

Terkait penolakan revitaslisasi Monas ini, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi buka suara.

"Mulai hari ini harus dihentikan karena kita cek, ternyata kedangkalan," kata Prasetio Edi yang dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (29/1/2020).

Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi di kawasan revitalisasi Monas selatan, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).
Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi di kawasan revitalisasi Monas selatan, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020). (Tribunnews.com/ Danang Triatmojo)

Berdasar penuturannya, setelah meninjau pengerjaan proyek revitalisasi Monas, Prasetio Edi menuturkan khawatir akan beban Monas saat hujan besar.

Berita Rekomendasi

"Ini bagaimana nanti hujan besar, ini pasti akan beban Monas akan banjir lagi gitu," terangnya.

"Saya minta kepada Pak Gubernur, cobalah untuk koordinasi dengan Kementerian," paparnya.

Ia menambahkan, setelah DPRD DKI Jakarta melihat langsung faktual di lapangan, menurutnya proyek revitalisasi Monas memang asal dikerjakan.

"Dipaksain ini proyek buat saya. Saya akan menugaskan untuk diberhentikan," tegasnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Bungkam

Terkait proyek revitalisasi Monas yang menuai berbagai polemik ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak memberikan tanggapannya saat ditanya oleh rekan media.

"Engga, engga," kata Anies sembari tersenyum.

Dikutip dari Kompas.com, saat rekan media kembali melontarkan pertanyaan kepada Anies Baswedan, terkait Donny Saragih, ia tetap bungkam.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Warta Kota)

Diketahui, Donny Saragih adalah narapidana yang sempat ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Transjakarta.

"Saya pamit dulu, Pak Wali," kata Anies kepada Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.

Diberitakan sebelumnya, revitalisasi Monas menjadi sorotan lantaran pohon di area tersebut ditebangi.

Walhi: Jakarta Butuh Pohon, Bukan Beton

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta menggelar aksi di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Dalam aksi tersebut, Walhi membawa spanduk bertuliskan 'Jakarta Butuh Pohon Bukan Beton'.

Spanduk itu terbentang 1,5x4 meter tepat di depan gerbang.

Aksi tersebut merupakan bentuk protes Walhi terhadap Pemprov DKI yang menebang pohon serampangan di area revitalisasi Monas.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta menggelar aksi di depan kantor Gubernur Anies Baswedan, Balai Kota DKI, Jakarta Pusat pada Kamis (30/1/2020) siang.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta menggelar aksi di depan kantor Gubernur Anies Baswedan, Balai Kota DKI, Jakarta Pusat pada Kamis (30/1/2020) siang. (Danang Triatmojo/Tribunnews.com)

Diwartakan Tribunews, Walhi menilai revitalisasi kawasan Moas sudah mengorbankan ratusan pohon yang notabenenya jadi paru-paru Jakarta.

"Kami perlu mengingatkan bahwa Januari awal, Jakarta dilanda banjir yang lebih parah dibandingkan sebelumnya," kata Pengampanye Pemulihan Lingkungan Hidup dan HAM Walhi DKI Jakarta, Naibaho.

"Jakarta juga memiliki persoalan polusi yang juga tidak membaik," tuturnya.

Tahun lalu kota ini beberapa kali menempati posisi salah satu kota paling tercemar," tambahnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas