675 Warga Tinggalkan Natuna Malam Tadi, Ini Penjelasan Kepala Dinas Perhubungan
Ratusan warga banyak yang keluar dari Natuna seiring wilayahnya dijadikan lokasi observasi ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Cina.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
4 WNI menolak dievakuasi dari Wuhan
Tim Pemulangan WNI dari China yang dibentuk Pemerintah Indonesia berhasil memulangkan 243 orang WNI dari total 250 orang WNI masuk ke dalam data untuk harus dipulangkan ke Tanah Air, berikut tim pemulangannya.
Keterangan Resmi Kementerian Luar Negeri RI menyebutkan, ada 4 WNI memilih tetap tinggal di Wuhan karena alasan keluarga dan tiga WNI lainnya tidak dapat memenuhi persyaratan terbang ke Indonesia.
"Pada proses menjelang kepulangan, terdapat empat WNI yang memilih untuk tetap tinggal di Tiongkok karena alasan keluarga dan tiga WNI tidak dapat memenuhi persyaratan kesehatan untuk terbang," sebagaimana dikutip dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri pada Minggu (2/1/2020).
Sementara itu, dari total 243 orang yang berhasil dipulangkan terdiri dari 237 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei, seorang WNA yang merupakan suami dari seorang WNI, serta lima anggota Tim Aju KBRI Beijing.
Baca: Indeks Manufaktur dan Sektor Tambang China Diramal Turun Tajam Akibat Corona
"Sesuai protokol kesehatan, seluruh penumpang telah melalui pemeriksaan kesehatan berlapis baik yang dilakukan otoritas kesehatan RRT maupun Tim Dokter Indonesia di Bandara Internasional Wuhan," sebagaimaba dikutip dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri.
Baca: Ribka Tjiptaning: Warga Natuna Tak Perlu was-was WNI Asal Wuhan
Hal itu dilakukan untuk memastikan seluruh penumpang dalam keadaan sehat.
Saat transit di Batam dan sebelum dipindahkan ke pesawat TNI AU, seluruh penumpang kembali menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam dan dinyatakan seluruhnya dalam kondisi sehat.
KBRI Beijing terus menjalin komunikasi dengan ketiga WNI tersebut dan berkoordinasi dengan pihak asrama universitas serta otoritas RRT untuk memastikan kondisi dan kebutuhan yang mereka perlukan.
Kementerial Luar Negeru juga telah menghubungi keluarga masing-masing di Indonesia.
Setiba di Natuna, para penumpang menjalani proses observasi selama 14 hari di Lanud Raden Sadjad.
Kementerian Kesehatan, TNI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah menyiapkan fasilitas umum dan kesehatan untuk keamanan dan kenyamanan bersama.
Kementerian Luar Negeri bersama Perwakilan RI Beijing, Guangzhou, Shanghai dan Hong Kong terus memantau kondisi WNI di berbagai wilayah di Tiongkok. Bagi WNI di Tiongkok yang membutuhkan bantuan, dapat menghubungi nomor Hotline di bawah ini:
Hotline Kemlu: +62 812 90070027/ pwni.bhi@kemlu.go.id;
Hotline Kemenkes: 1500-567/ kontak@kemkes.go.id;
Hotline KBRI Beijing +8610 6532 5486;
Hotline KJRI Shanghai +861356 44 06 540;
Hotline KJRI Guangzhou +86185 203 75005;
Hotline KJRI Hong Kong +852 67730466/+852 5294 4184;
Bagi WNI di Taiwan yang membutuhkan bantuan, dapat menghubungi Hotline KDEI Taipei di +886 9011 32000.
Bantuan Perwakilan RI juga dapat diakses melalui aplikasi Safe Travel yang diunduh gratis di Android dan iOS.