Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Megawati Turut Sampaikan Duka Cita atas Berpulangnya Gus Sholah

Gus Solah selalu mengingatkan semua agar menjaga negeri ini agar tetap solid dan kokoh, serta menjaga keragaman negeri ini.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Megawati Turut Sampaikan Duka Cita atas Berpulangnya Gus Sholah
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Foto file: KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) di kediaman Khofifah Indar Parawansa, di Kota Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Gus Sholah berpulang pada Minggu (2/2/2020) malam di RS Harapan Kita, Jakarta, di usia 77 tahun. Surya/Ahmad Zaimul Haq 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga besar PDI Perjuangan menyampaikan duka yang sangat mendalam atas wafatnya KH. Salahuddin Wahid atau Gus Solah.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai Gus Solah adalah ulama dan guru bangsa yang mengabdikan diri bagi tegaknya Pancasila dan NKRI.

"Beliau sangat kokoh sebagai ulama yang terus menjaga NU pada khitah pendiriannya tahun 1926. Di bawah kepemimpinan Beliau, Pondok Pesantren Tebuireng yang begitu legendaris dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, mengalami kemajuan pesat," kata Hasto, Senin (3/2/2020).

Lanjut Hasto, secara khusus Ibu Megawati Soekarnoputri juga menyampaikan duka cita dan mendoakan arwah Beliau agar husnul khotimah.

Baca: Jokowi soal Pesan Gus Sholah: Banyak Titipan kepada Kita

“Komitmen Gus Solah terhadap Pancasila dan NKRI sangatlah kuat. Kita sungguh kehilangan terhadap sosok ulama dengan pendirian yang sangat kuat dan mewarisi ketegasan sikap KH Wahid Hasyim tersebut," ujarnya.

Hasto mengungkapkan Gus Solah selalu mengingatkan semua agar menjaga negeri ini agar tetap solid dan kokoh, serta menjaga keragaman negeri ini.

Berita Rekomendasi

Di akhir hidupnya, Gus Solah kembali ke pesantren sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.

Kata Hasto, Gus Solah hendak mengingatkan kita semua perihal pentingnya pesantren sebagai soko guru kemajuan bangsa.

"Peran pesantren dalam lintasan sejarah sangat penting dalam mewujudkan kemerdekaan dan menjaga citarasa kebangsaan kita. Karenanya, jasa almarhum akan selalu dikenang oleh kita semua, khususnya keluarga Besar PDI Perjuangan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas