Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menkes Terawan Minta Doa Seluruh Rakyat Indonesia agar Observasi WNI dari China Lancar

Menkes Terawan meminta bantuan doa kepada seluruh masyarakat agar proses observasi WNI yang baru tiba dari Wuhan dapat berjalan dengan lancar.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Menkes Terawan Minta Doa Seluruh Rakyat Indonesia agar Observasi WNI dari China Lancar
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah WNI yang berasal dari Wuhan, China turun dari pesawat Batik Air di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 238 WNI dipulangkan dari Wuhan, China dikarenakan munculnya virus Corona di Provinsi Hubei tepatnya di Kota Wuhan, China. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto meminta bantuan doa kepada seluruh masyarakat agar proses observasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru tiba dari Wuhan dapat berjalan dengan lancar.

Selain itu, seluruhnya dapat dinyatakan bebas dari virus corona.

Terawan menegaskan, bahwa selama masa observasi, pihaknya telah menghadirkan tim dokter yang lengkap.

"Di sini tim dokternya lengkap, bahkan dokter kandungan saja ada," ujar Terawan dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube TVOneNews, Minggu (2/2/2020).

Terawan berharap, proses observasi selama dua minggu ke depan bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Terawan di Natuna
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (Tangkap Layar Youtube TVOneNews).

"Dan mudah-mudahan semuanya bisa berjalan dengan baik, mohon doanya."

"Semua berdoa mudah-mudahan saudara-saudara kita dari Wuhan yang sehat ini bisa melewati masa observasi selama dua minggu dengan tenang, dengan baik, dengan enjoy," kata Terawan.

Berita Rekomendasi

Ia menuturkan, timnya akan terus mendampingi WNI yang menjalani masa observasi di Natuna.

"Ya namanya lingkungan yang baru, nggak papa kita akan dampingi sehingga mereka semua bisa melewatinya dengan baik," terang Terawan.

Menkes Terawan Turun Langsung Tangani WNI dari Wuhan

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto turun tangan langsung untuk menangani Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah dijemput dari Wuhan.

Hal tersebut dilakukan Terawan untuk memastikan semua persiapan selesai dan siap untuk digunakan para WNI yang baru datang dari Wuhan.

"Karena saya harus meyakinkan bahwa semua persiapan harus clear," kata Terawan, dikutip Tribunnews dari tayangan yang diunggah di kanal YouTube TVOneNews, Minggu (2/2/2020).

"Kalau saya tidak mengeceknya sendiri, saya tidak ikut turun juga artinya saya tidak bisa memberikan konfidensi buat semua kru maupun staf sayaTNI Polri maupun sipil," ujar Terawan.

Upaya evakuasi para WNI ini merupakan kolaborasi sipil dan militer.

"Nah mereka akan bekerja dengan tahap-tahap WHO yang harus dijalani semuanya sesuai dengan prosedur," terangnya.

Terawan memastikan, semua WNI yang dievakuasi dari Wuhan dalam kondisi sehat.

"Itu terbukti ada warga kita yang kena clearance untuk tidak boleh berangkat."

"Bukan berarti dia sakit corona tapi misalnya matanya sakit saja tidak boleh berangkat, karena itu peraturan WHO," ungkap Terawan.

Terawan menjelaskan, sesuai dengan peraturan WHO, tidak boleh warga negara keluar dari negara terdampak tanpa screening yang ketat.

"Biar sakitnya hanya kecil, tidak boleh diberangkatkan," ucapnya.

Lebih lanjut, Terawan menjelaskan, para WNI terlebih dahulu transit di Batam sekira 1 sampai 2 jam untuk melakukan pencocokan data.

"Ya proses embarkasi, mereka harus di data, datanya cocok tidak untuk bisa di bawa ke sini, jangan sampai ada penumpang gelap."

"Semua harus terdata dengan baik, tidak boleh ada yang lepas dari detail tahapan-tahapan yang kita kerjakan," ungkap Terawan.

Terawan menyebut, selama kurang lebih 2 minggu, para WNI akan mengikuti serangkaian kegiatan gerakan hidup sehat.

"Yang dijalani makan enak, enjoy, nanti ada simulasi-simulasi supaya dia tidak setres dan kegiatan lain mengenai gerakan hidup sehat," kata Terawan.

Terawan berharap para WNI akan nyaman dengan proses yang akan dijalani di karantina.

"Supaya mereka semua di sini bisa melalui 24 jam dengan nyaman, dengan aman, dengan senang, imunitas tubuhnya naik."

"Sehingga betul-betul siap nantinya kalau mereka pulang ke rumah masing-masing," jelas Terawan.

Terawan juga menyinggung soal antisipasi yang akan dilakukan saat ada WNI yang kesehatannya menurun.

"Nomor satu kita berdoa jangan ada yang sakit, jangan bayangin yang jelek-jelek, tidak usah kita khawatir," ungkapnya.

Terawan memastikan, kolaborasi sipil militer di bidang kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan dan Kesehatan TNI sudah siap dengan segala kemungkinan yang ada.

"Kita akan selalu pantau dengan baik."

"Ini dekat dengan landasan pacu, kalau ada apa-apa kita bisa berangkatkan kemana yang siap untuk menampung," ujarnya.

Tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Pesawat dan Para WNI dari Wuhan Disemprot Vaksin

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Minggu (2/2/2020) pagi, seusai dievakuasi Prajurit TNI menggunakan Maskapai Batik Air.

WNI ini akan dikarantina selama 14 hari di Lanud Raden Sadjad Natuna.

Pantauan Tribunnews, dikutip dari TribunBatam.id, Minggu pagi sekitar pukul 08.40 WIB, sebelum penumpang pesawat Airbus 330-300CEO dievakuasi.

Pesawat Airbus terlebih dahulu disemprot vaksin disinfektan anti virus.

Proses tersebut berlangsung kurang lebih sekitar 10 menit.

Setelah itu, dilanjutkan proses evakuasi penurunan penumpang.

Bahkan, ratusan WNI saat keluar pintu pesawat juga disemprot vaksin.

Tak hanya itu, dalam proses evakuasi ini, para WNI mengenakan seragam alat pengaman diri (APD) layaknya pakaian astronot.

Proses evakuasi diperkirakan berlangsung selama kurang lebih 60 menit.

Selanjutnya, para WNI diterbangkan menuju Natuna dengan menggunakan tiga unit pesawat evakuasi milik TNI AU, berjenis Hercules C130 dan Boeing 737-400.

Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Hang Nadim Batam, Mayor Wardoyo mengatakan, pihaknya mempersiapkan tiga pesawat itu sesuai perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Setiap unit pesawat sudah disediakan tenaga medis untuk bersiaga sewaktu-waktu.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas