Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Terima Mertuanya Meninggal Karena Virus Corona, 2 Dokter Dipukuli hingga Memar dan Patah Tulang

Dua orang dokter di Cina dipukuli secara kejam oleh seorang pria setelah mendapati mertuanya meninggak akibat virus Corona.

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Tak Terima Mertuanya Meninggal Karena Virus Corona, 2 Dokter Dipukuli hingga Memar dan Patah Tulang
Daily Mail
Dua orang dokter di Cina dipukuli secara kejam oleh seorang pria setelah mendapati mertuanya meninggak akibat virus Corona. 

TRIBUNNEWS.COM - Dua orang dokter di Cina dipukuli secara kejam oleh seorang pria setelah mendapati mertuanya meninggak akibat virus Corona.

Pelaku bahkan menyiksa ssalah satu dokter dengan memukul dan merobek jas hazmat juga masker wajah yang dikenakan dokter tersebut.

Akibatnya leher dari salah satu dokter cedera dan lebam atas tindakan yang dilakukan salah satu keluarga korban meninggal virus Corona.

Dilansir dari Beijing Youth Daily via Daily Mail , pelaku diduga tidak terima menerima kenyataan bahwa ayah mertuanya meninggal dunia karena serangan virus Corona yang menyebar dengan cepat.

Leher dari salah satu dokter cedera dan lebam atas tindakan yang dilakukan salah satu keluarga korban meninggal virus Corona.
Leher dari salah satu dokter cedera dan lebam atas tindakan yang dilakukan salah satu keluarga korban meninggal virus Corona. (Daily Mail)

Pelaku menyerang dengan memukuli dokter sebagai tenaga medis rumah sakit yang menangani mertuanya tersebut hingga patah tulang dan harus mengenakan gips.

Seorang perawat mengatakan kepada wartawan bahwa jas hazmat para dokter telah dicabik-cabik oleh sang pelaku.

Baca: Dampak Virus Corona, Maskapai Penerbangan Indonesia Siap Tutup Rute ke China

Ia juga menyampaikan jika tidak bisa memastikan kapan korban penyerangan itu bisa kembali bekerja.

Berita Rekomendasi

Dalam kasus ini, ia berharap masyarakat bisa lebih memperhatikan wabah virus Corona dari pada serangan tersebut.

Biro keamanan publik, Distrik Qiaokou di Wuhan mengatakan dalam sebuah pernyataannya bahwa sang pelaku sangat emosiaonal hingga memukuli para dokter di bagian kepala juga leher.

Kini polisi berhasil menangkap dan menangankan pelaku yang diketahui bernama Ke.

Sang pelaku yang bernama Ke tersebut akan dilakukan penyelidikan atas kasus yang ia lakukan.

Ke ditangkap pada Jumat, dini hari (31/1/2020) lalu saat berada di unit karantina rumah sakit.

Sementara, Ke kini sudah berada di tahanan untuk menunggu dan menjalani proses penyelidikan.

Pasien Virus Corona Ngamuk dan Ludahi Perawat Rumah Sakit

Hal yang hampir sama terjadi di salah satu rumah sakit wilayah Shijazhuang, Hebei.

Baca: Detik-detik Ibu Terinfeksi Corona Melahirkan dengan Kondisi Demam dan Batuk, Tak Boleh Lihat Bayinya

Seorang pasien terinfeksi virus Corona melakukan aksi nekat dengan meludai perawat yang menanganinya.

Dilansir Surya, hal ini terjadi karena pasien merasa putus asa dan kecewa dengan pelayanan rumah sakit.

Diketahui karena banyaknya pasien yang datang, maka pihak rumah sakit mengalami kekurangan tenaga medis untuk melayani pengunjung yang datang.

Pasien Virus Corona Ngamuk & Ludahi Perawat Rumah Sakit hingga Menangis.
Pasien Virus Corona Ngamuk & Ludahi Perawat Rumah Sakit hingga Menangis. (Daily Mail)

Awalnya perawat tersebut menawarkan kepada pasiennya untuk memakai masker agar tidak menular kepada orang lain.

Namun, sang pasien menolak dengan histeris tawaran tersebut.

"Ada banyak orang sakit di rumah sakit. Karena Anda sakit dan sistem kekebalan tubuh Anda lemah sekarang, jadi pakailah masker ini," kata perawat.

Pasien tersebut berteriak, "Aku sudah sakit, apa gunanya memakai masker sekarang?".

Tak hanya membentak perawat, pasien tersebut bangun dan melepas maskernya lantas meludahi sang perawat.

"Jika aku sudah tidak bisa hidup lagi, maka kalian semua akan mati bersamaku juga!" tegas pasien itu.

Kejadian tersebut lantas membuat sang perawat menangis.

Baca: Menkes Terawan Minta Doa Seluruh Rakyat Indonesia: Semoga Saudara Kita Bisa Lewati Masa Observasi

Diduga pasien tersebut marah karena kurangnya tim medis rumah sakit, sehingga membuat pelayanan tidak maksimal.

Namun, kendati sang perawat tetap berprasangka baik bahwa pasien yang meludahinya tersebut hanya terjangkit demam biasa bukan gejala virus Corona.

(TRIBUNNEWS.COM/NIDAUL 'URWATUL WUTSQA)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas