Virus Corona Mewabah, KJRI Hong Kong Larang Pekerja Migran Indonesia Pergi ke Cina
Konsulat Jenderal RI (KJRI) Hong Kong mengeluarkan imbuan kepada para pekerja migran Indonesia (PMI) untuk tidak berpergian menuju Cina
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBBUNEWS.COM, JAKARTA - Konsulat Jenderal RI (KJRI) Hong Kong mengeluarkan imbuan kepada para pekerja migran Indonesia (PMI) untuk tidak berpergian menuju Cina menyusul merabaknya virus corona di negeri panda tersebut.
Diketahui, sejak 30 Januari 2020 pemerintah Hong Kong menutup perbatasan dengan daratan Tiongkok.
"KJRI Hong Kong telah menegaskan kepada seluruh Agensi Penempatan PMI di Hong Kong bahwa seluruh PMI dilarang untuk pergi ke Tiongkok daratan."
"Apabila PMI sudah berada di Tiongkok daratan, maka Agensi harus memastikan bahwa PMI tersebut kembali ke Hong Kong secepatnya."
"Agensi juga diwajibkan untuk memastikan kondisi dan mendata keberadaan seluruh PMI di Hong Kong yang menjadi tanggung jawab mereka sesuai dengan Kode Etik Agensi Penempatan PMI," tulis KJRI dalam akun resmi sosial medianya.
Baca: Warga Natuna Berharap WNI yang Dievakuasi dari Wuhan Cina Sehat dan Wilayahnya Kembali Damai
KJRI meminta agar PMI yang terdaftar di Hong Kong tapi masih berada di Cina untuk segera menghubungi nomor-nomor hotline di bawah ini:
KJRI Hong Kong
+852 6773 0466
+852 5294 4184
KJRI Hong Kong di Macau
+853 6273 6655
KBRI Beijing
+86 106 532 5486
+86 138 1128 4505
+86 131 4645 3974
KJRI Shanghai
+86 1356 4406 540
KJRI Guangzhou
+86 185 2037 5005
KDEI Taipei
+886 2875 26170
Kementerian Luar Negeri Jakarta
+62 812 9007 0027
pwni.bhi@kemlu.go.id Hotline
Kementerian Kesehatan Jakarta
+62 1500-567
kontak@kemkes.go.id
KJRI memastikan, PMI asal Indonesia berada dalam pantauan, monitor, serta mengupayakan bantuan jika diperlukan.
Baca: TERBARU Ilmuwan Deteksi Pergerakan Virus Corona, Ditemukan Menyebar Lewat Gagang Pintu
Diketahui, Pemerintah Hong Kong menetapkan level penanganan tertinggi (darurat) pada wabah virus corona per 25 Januari lalu.
Hong Kong menutup dua taman bermainnya yakni, Disneyland dan Ocean Park.
Tidak hanya itu, pemerintah juga menambah kebijakan libur sekolah dan izin bekerja bagi karyawan dari rumah.
Serta memutus semua jalur kereta api ke daratan Cina mulai Jumat pekan lalu.
Baca: Terawan Ungkap Ada Ibu Hamil dalam Rombongan 238 WNI yang Dievakuasi dari Wuhan Cina
Sampai Senin pagi ini (3/2/2020), jumlah korban meninggal dunia akibat wabah virus corona di wilayah China mencapai 316 orang.
Dilaporkan pula, terdapat 1 kasus kematian yang terjadi di luar China.
Sementara, 17.238 orang positif terpapar virus corona.
237 WNI, 1 WNA, dan 5 Anggota Tim Aju KBRI Beijing Dipulangkan dari Cina
Pemerintah Republik Indonesia (RI) memulangkan 243 orang Warga Negara Indonesia (WNI) dari wilayah terdampak virus corona di Cina ke Tanah Air, Minggu (2/2/2020).
Dalam keterangan pers Kementerian luar negeri (Kemlu RI), disampaikan 243 orang tersebut terdiri dari 237 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei, 1 WNA (suami WNI), serta 5 anggota dari tim KBRI Beijing.
Dikabarkan, seluruh penumpang telah tiba dengan selamat di Natuna lewat serangkaian pemeriksaan kesehatan.
Baca: Jerry Massie Menilai SBY Terlalu Emosional Tanggapi Isu Miring Soal Jiwasraya
Seluruh penumpang telah melalui pemeriksaan kesehatan berlapis baik yang dilakukan otoritas kesehatan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) maupun Tim Dokter Indonesia di Bandara Internasional Wuhan.
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan seluruh orang yang diterbangkan dari Cina ke Tanah Air dalam kondisi sehat.
Baca: WNI dari Wuhan Sempat Ditolak Warga Natuna, BNPB Pastikan Tak Ada Kontak : Mereka Juga Sehat
Saat transit di Batam dan sebelum dipindahkan ke pesawat TNI AU, seluruh penumpang kembali menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam.
Hasil pemeriksaan, seluruh penumpang yang dievakuasi dari Cina tersebut sehat.
4 WNI menolak dievakuasi dari Wuhan
Tim Pemulangan WNI dari China yang dibentuk Pemerintah Indonesia berhasil memulangkan 243 orang WNI dari total 250 orang WNI masuk ke dalam data untuk harus dipulangkan ke Tanah Air, berikut tim pemulangannya.
Keterangan Resmi Kementerian Luar Negeri RI menyebutkan, ada 4 WNI memilih tetap tinggal di Wuhan karena alasan keluarga dan tiga WNI lainnya tidak dapat memenuhi persyaratan terbang ke Indonesia.
"Pada proses menjelang kepulangan, terdapat empat WNI yang memilih untuk tetap tinggal di Tiongkok karena alasan keluarga dan tiga WNI tidak dapat memenuhi persyaratan kesehatan untuk terbang," sebagaimana dikutip dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri pada Minggu (2/1/2020).
Sementara itu, dari total 243 orang yang berhasil dipulangkan terdiri dari 237 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei, seorang WNA yang merupakan suami dari seorang WNI, serta lima anggota Tim Aju KBRI Beijing.
Baca: Indeks Manufaktur dan Sektor Tambang China Diramal Turun Tajam Akibat Corona
"Sesuai protokol kesehatan, seluruh penumpang telah melalui pemeriksaan kesehatan berlapis baik yang dilakukan otoritas kesehatan RRT maupun Tim Dokter Indonesia di Bandara Internasional Wuhan," sebagaimaba dikutip dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri.
Baca: Ribka Tjiptaning: Warga Natuna Tak Perlu was-was WNI Asal Wuhan
Hal itu dilakukan untuk memastikan seluruh penumpang dalam keadaan sehat.
Saat transit di Batam dan sebelum dipindahkan ke pesawat TNI AU, seluruh penumpang kembali menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam dan dinyatakan seluruhnya dalam kondisi sehat.
KBRI Beijing terus menjalin komunikasi dengan ketiga WNI tersebut dan berkoordinasi dengan pihak asrama universitas serta otoritas RRT untuk memastikan kondisi dan kebutuhan yang mereka perlukan.
Kementerial Luar Negeru juga telah menghubungi keluarga masing-masing di Indonesia.
Setiba di Natuna, para penumpang menjalani proses observasi selama 14 hari di Lanud Raden Sadjad.
Kementerian Kesehatan, TNI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah menyiapkan fasilitas umum dan kesehatan untuk keamanan dan kenyamanan bersama.
Kementerian Luar Negeri bersama Perwakilan RI Beijing, Guangzhou, Shanghai dan Hong Kong terus memantau kondisi WNI di berbagai wilayah di Tiongkok. Bagi WNI di Tiongkok yang membutuhkan bantuan, dapat menghubungi nomor Hotline di bawah ini:
Hotline Kemlu: +62 812 90070027/ pwni.bhi@kemlu.go.id;
Hotline Kemenkes: 1500-567/ kontak@kemkes.go.id;
Hotline KBRI Beijing +8610 6532 5486;
Hotline KJRI Shanghai +861356 44 06 540;
Hotline KJRI Guangzhou +86185 203 75005;
Hotline KJRI Hong Kong +852 67730466/+852 5294 4184;
Bagi WNI di Taiwan yang membutuhkan bantuan, dapat menghubungi Hotline KDEI Taipei di +886 9011 32000.
Bantuan Perwakilan RI juga dapat diakses melalui aplikasi Safe Travel yang diunduh gratis di Android dan iOS.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.