WNI yang Dievakuasi dari Wuhan Berkurang 7 Orang, Menkes Terawan: Hak Asasi Kalau Menolak
Terawan Agus Putranto buka suara terkait penolakan warga Natuna terhadap sejumlah WNI dari Wuhan, China yang akan dikarantina di Natuna.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Ifa Nabila
Diberitakan, Pemerintah Indonesia memulangkan WNI dari Wuhan pada Sabtu (1/2/2020).
Pemerintah telah menetapkan hanggar Lanud Raden Sadjad di Naruna sebagai tempat observasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan.
Mendengar kabar ini, sejumlah sejumlah warga Natuna mulai cemas dan ketakutan.
Bahkan secara spontan warga tersebut langsung mendatangi Gedung DPRD Natuna, Jumat (31/1/2020) malam.
Mereka berharap agar rencana pemerintah dapat dibatalkan.
Di gedung DPRD Natuna, ratusan warga menyampaikan keluhannya.
Mereka menolak Natuna dijadikan sebagai tempat karantina untuk 243 WNI dari Wuhan, China.
Agus, pemuda Natuna yang dihubungi melalui telepon mengatakan warga Natuna meminta agar lokasi karantina tidak dilakukan di Natuna.
"Kami sepakat menolak keras rencana pemerintah pusat ini," kata Agus yang dikutip dari Kompas.com.
Meski begitu, pemerintah tetap melanjutkan rencananya terkait karantina sejumlah WNI dari Wuhan.
Diberitakan tribunnews.com, sejumlah WNI yang dievakuasi dari Wuhan telah tiba di Bandara Hang Nadim Batam pada Minggu (2/2/2020) pagi menggunakan maskapai Batik Air.
Sebelum para WNI turun, Pesawat Airbus terlebih dahulu disemprot vaksin disinfektan anti virus sekira 10 menit.
Setelah itu, dilanjutkan proses evakuasi penurunan penumpang.
Bahkan, ratusan WNI saat keluar pintu pesawat juga disemprot vaksin.