Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Imbau Jangan Panik Hadapi Virus Corona, 237 WNI & 1 WNA Dikarantina di Natuna Kepulauan Riau

Presiden Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat Indonesia tidak perlu panik dalam menghadapi wabah virus corona.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Jokowi Imbau Jangan Panik Hadapi Virus Corona, 237 WNI & 1 WNA Dikarantina di Natuna Kepulauan Riau
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) asal Wuhan, Hubei, China beraktivitas di depan Hanggar Pangkalan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (4/2/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat Indonesia tidak perlu panik dalam menghadapi wabah virus corona.

Jokowi mengungkapkan hal tersebut saat memberikan pada Rapat Terbatas (ratas) Kesiapan Menghadapi Dampak Virus Corona di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).

Dilansir setkab.go.id, Jokowi meminta kementerian dan lembaga mengambil langkah-langkah perlindungan dan pencegahan terhadap virus corona.

Jokowi juga meminta untuk memberikan pengertian kepada seluruh masyarakat.

“Tidak perlu panik karena kita telah mengambil langkah-langkah yang terbaik,” tutur Jokowi.

Presiden Jokowi didampingi Seskab memasuki ruang ratas yang membahas mengenai Kesiapan Menghadapi Dampak Virus Corona di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (4/2).
Presiden Jokowi didampingi Seskab memasuki ruang ratas yang membahas mengenai Kesiapan Menghadapi Dampak Virus Corona di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (4/2). (Setkab/Humas/Jay))

Langkah Indonesia

Sementara itu, beberapa langkah telah diambil Indonesia dalam upaya pencegahan virus corona.

Berita Rekomendasi

Jokowi menyebut antara lain mulai dari pemberlakuan protokol kesehatan.

Juga tidak diizinkannya semua pendatang yang tiba dari Mainland China atau yang sudah berada di sana selama 14 hari termasuk untuk transit di Indonesia.

“Kemudian juga kita telah menghentikan sementara fasilitas bebas visa, dan visa arrival bagi warga Negara Tiongkok," ujar Jokowi.

Baca Juga: Inilah Narasi Hoaks Soal Virus Corona yang Membuat Perempuan di Balikpapan Terancam Hukuman 10 Tahun

Hal itu diungkapkan Jokowi dalam upaya perlindungan bagi rakyat Indonesia.

"Selagi keputusan itu harus diambil dalam rangka untuk melindungi seluruh Rakyat Indonesia di Tanah air dari penyebaran virus corona,” tambah Presiden.

Diketahui, perlindungan bagi warga negara Indonesia (WNI) di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, juga dilakukan dengan evakuasi.

Hingga saat ini, masih dilakukan observasi di Natuna, Kepulauan Riau.

Sementara itu ratas tersebut diikuti antara lain Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Kemaritiman dan investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Mensesneg, M Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Kemudian Kepala Staf Kepresidenan Muldoko, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Hadir pula Menteri Parekraf Wishnutama, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Mendikbud Nadiem Makarim, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, hingga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Karantina di Natuna

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) asal Wuhan, Hubei, China beraktivitas di depan Hanggar Pangkalan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (4/2/2020).
Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) asal Wuhan, Hubei, China beraktivitas di depan Hanggar Pangkalan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (4/2/2020). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sementara itu, diketahui 237 WNI dan seorang Warga Negara Asing (WNA) telah dipulangkan dari Wuhan dan telah tiba di Indonesia, Minggu (2/2/2020) pagi.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah.

"Iya benar ada satu WNA," ujar Faiza dilansir Kompas.com, Senin (3/2/2020).

Data Kemenlu mengungkapkan, seorang WNA tersebut merupakan suami dari salah satu WNI.

Faiza memastikan bahwa satu orang WNA ini bukan berasal dari China.

"Saya tidak tahu dari mana, yang pasti bukan orang China," tegasnya.

Sebanyak 238 orang akan menjalani karantina selama 14 hari.

Sebelumnya, WNI di Kota Wuhan, Hubei, China dijemput dengan pesawat Batik Air jenis Airbus 330-300.

Sebanyak 238 warga berhasil dibawa ke Tanah Air dalam penerbangan itu.

Terdapat perbedaan dari rencana awal.

Rencananya, sebanyak 245 WNI disebut akan dievakuasi.

Berdasarkan keterangan tertulis yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri, 7 orang WNI tersebut memiliki alasan dan kendala masing-masing sehingga tidak ikut dipulangkan ke Indonesia.

"Pada proses menjelang kepulangan, terdapat 4 WNI yang memilih untuk tetap tinggal di Tiongkok karena alasan keluarga dan 3 WNI tidak dapat memenuhi persyaratan kesehatan untuk terbang," disebutkan dalam keterangan tertulis tersebut.

Sementara itu Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anung Sugihantono menyebut 238 orang yang saat dikarantina di Natuna akan menjalani pemeriksaan kesehatan dua kali dalam sehari.

"Skenarionya di Natuna adalah pemeriksaan kesehatan dilakukan dua kali dalam sehari, dalam bentuk pengukuran suhu," ujar Anung, Senin (3/2/2020).

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenlu Pastikan Ada Satu WNA Ikut Dikarantina di Natuna".

(Tribunnews.com/Wahyu GP) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas