Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan pemerintah pusat dan daerah untuk terus bersinergi dalam penanggulangan bencana.

Terlebih, Jokowi menyebut ancaman kebencanaan setiap tahunnya meningkat di Indonesia.

Hal itu disampaikan Jokowi saat Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2020 dengan tajuk 'Penanggulangan Bencana Urusan Bersama: Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita' di SICC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2020).

"Pertama, saya perintahkan seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah harus bersama-sama bersinergi untuk lakukan pencegahan, mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan. Selama ini sudah baik tapi perlu ditingkatkan," kata Jokowi.

Baca: Deklarasi Komunitas Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Indonesia

Jokowi juga menginstruksikan pemerintah daerah (Pemda) turut mengendalikan dan menyusun tata ruang dengan baik. Sehingga, daerah yang berpotensi rawan bencana tidak dijadikan pemukiman warga.

"Kedua, saya perintahkan gubernur, bupati, wali kota segera menyusun rencana kontijensi kesiapsiagaan yang betul-betul dilaksanakan semua pihak dan siap sehingga kita bisa tuntas," ucapnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan penanggulangan bencana harus dilakukan dengan pendekatan kolaboratif. Artinya, kerjasama yang melibatkan seluruh unsur.

Lebih lanjut, Jokowi juga memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis untuk menegakkan hukum terhadap para pelanggar yang menyebabkan terjadinya bencana alam.

"Sinergi dengan pemerintah daerah dan BNPB," imbuhnya.

Dalam acara itu, turut hadir Kapolri Jenderal Idham Azis, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Kepala BNPB Doni Monardo.