Pemakaman Gus Sholah, Hotman Paris Ikut Berebut Angkat Keranda Jenazah
Hotman Paris turut berduka atas wafatnya Gus Sholah. Bahkan Hotman Paris datang dalam pemakaman Gus Sholah dan sempat berebut mengusung keranda.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) wafat pada Minggu, 2 Januari 2020 sekitar jam 20.59 WIB.
Gus Sholah wafat saat dalam perawatan di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta, dalam usia 77 tahun.
Pengasuh Ponpes Tebuireng ini dimakamkan di kompleks makam keluarga Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Senin (3/2/2020).
Setelah dilakukan salat jenazah di Masjid Pesantren setempat sekitar jam 13.30 Wib, jenazah Gus Sholah dibawa ke makam yang berada halaman belakang area pesantren.
Gus Sholah dimakamkan persis di sisi utara dari makam kedua orang tuanya, KH Wahid Hasyim dan Nyai Sholehah.
Pengacara kondang Hotman Paris turut menghadiri pemakaman Gus Sholah.
Bahkan, Hotman Paris sempat berebut dengan para pelayat agar dapat mengusung keranda Gus Sholah.
Hotman Paris mengaku dirinya merupakan umat kristen yang hadir dalam pemakaman Gus Sholah dan diterima dengan ramah oleh para Kyai.
Pengacara ini ungkap dirinya pernah mendapatkan nama 'Gus' yang diberikan Gus Sholah kepadanya.
Hal tersebut terlihat dalam unggahan Instagaramnya @hotmanparisofficial pada Senin (3/2/2020).
Dalam unggahannya tersebut Hotman Paris mengucapkan selamat jalan kepada Gus Sholah, berikut isi captionnya:
"Selamat jalan Sahabatku Gus Solah!"
"Namaku Gus pemberian Gus solah"
"(acara pemakaman di Pesantren Tebu Ireng! Hotman kristen satu satunya yg hadir dan diterima dgn ramah oleh para Kyai senior dan muda)
"(cuma aku batak dan agama kristen saat itu disana)"
Hotman Paris juga menceritakan dirinya sudah mendapatkan restu Gus Sholah mendapatkan tambahan 'Gus' pada namanya menjadi Gus Hotman.
Dia berharap ada hikmah yang bisa didapatkan dengan pemberian nama 'Gus' pada dirinya terutama dalam berperilaku.
Momen pemberian nama 'Gus' tersebut ia unggah dalam akun Instagramnya setelah terdengar kabar bahwa Gus Sholah wafat.
Pemakaman Gus Sholah
Isak tangis keluarga dan kerabat beserta para santri mengiringi kedatangan jenazah.
Almarhum KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin (3/2/2020).
Rombongan para pejabat negara dan keluarga pengantar jenazah almarhum Gus Sholah tiba di rumah duka Ponpes Tebuireng, sekira pukul 13.00 WIB.
Ambulans jenazah masuk ke dalam rumah kediaman di dalam Ponpes Tebuireng tersebut.
Suara takbir dari ribuan pelayat dan santri menggema saat keranda keranda jenazah Gus Sholah ditandu keluar rumah menuju ke masjid utama.
Dari pengamatan di lapangan, para santri dan pelayat berdesakan untuk bisa ikut menggotong keranda jenazah.
Iringan suara takbir terdengar semakin kencang saat keranda jenazah secara perlahan-lahan memasuki area masjid utama ini.
Pemakaman almarhum KH Salahuddin Wahid akan dilakukan setelah salat Ashar sekitar pukul 16.00 WIB.
Tangis Khofifah
Tangis Khofifah pecah ketika memberi sambutan saat melepas jenazah almarhum KH. Sholahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah.
Berbagai tokoh menyampaikan rasa duka atas kepergian KH Sholahuddin Wahid yang akrab disapa Gus Sholah, termasuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah Indar Parawansa mewakili masyarakat Jatim mengucapkan rasa dukanya, bahkan ia juga mengungkapkan tiga mandat dari Gus Sholah saat memberikan sambutan sebelum jenazah Gus Sholah dimakamkan.
"Atas nama masyarakat dan poemerintah jawa timur, kami mengucapkan duka yang mendalam," kata Khofifah dalam sambutannya seperti ditayangakan di Kompas Tv, Senin (3/2/2020).
Menurutnya, Gus Sholah selalu berpesan agar selalu merawat persatuan.
"Beliau selalu berpesan PR kita adalah perstuan, PR Kita adalah persatuan dan PR kita adalah persatuan."
"Berapa kali beliau menyampaikan amanat itu bahwa betapun pentingnya persatuan dari seluruh pentinganya koersifitas kehiduan sosial kegamaan dan kehidupan ekonikoin di negeri ini," ungkap Khofifah.
Khofifah juga mengatakan Gus Sholah menginginkan agar Pondok Pesantren Tebu Ireng di Jombang yang selama ini ia pimpin, dapat terus berkembang.
(Tribunnews.com/Mohay) (Tribunjatim.com/Mohammad Romadoni)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.