Sekretaris Daerah Imbau Warga Natuna Kembali Beraktivitas Normal
Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna Wan Siswandi meminta warganya untuk kembali melakukan aktivitas secara normal.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, NATUNA - Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna Wan Siswandi meminta warganya untuk kembali melakukan aktivitas secara normal.
"Kami dari Pemda Natuna sampaikan agar masyarakat yang mancing tetap mancing. Yang berdagang tetap berdagang, yang sekolah tetap seperti biasa. Rutin saja seperti sehari-hari sebelum kejadian," kata Wan Siswandi dalam konferensi pers di Natuna, Selasa (4/2/2020).
Wan Siswandi menjelaskan tidak perlu ada kecemasan dan ketakutan karena kesehatan warga Natuna dijamin pemerintah pusat.
Baca: Respons Ketua DPR RI Puan Maharani Sikapi Usul PKS dan Demokrat Soal Pembentukan Pansus Jiwasraya
Wan Siswadi mewakili Pemda akan terus berdoordinasi dengan pemerintah pusat mengenai langkah-langkah ke depan.
"Kami selaku Pemda melakukan sesuai domain. Tugas kami mensosialisasikan pada masyarakat. Mudah-mudahan bisa memberikan pencerahan agar ketakutan berkurang," katanya.
Baca: Pemerintah Kirim 33.000 Masker untuk WNI di Hong Kong dan Taiwan
Lebih lanjut Kapolres Natuna, AKBP Nugroho Dwi Karyanto mengaku pihaknya terus berkoordinasi dengan TNI menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat di Natuna.
"Polres Natuna sudah berupaya menciptakan kamtibnas yang aman dan sejuk. Kami juga imbau masyarakat kembali melakukan rutinitas biasa. Setiap malam kami patroli memastikan informasi warung kopi ditutup hingga aksi sweeping dipastikan tidak ada," katanya.
Tempat Tidur WNI Di Hanggar Tempat Observasi Selalu Disemprot Desinfektan
Untuk memastikan kesehatan 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang menjalani observasi di Natuna, petugas melakukan pengecekan suhu minimal dua kali sehari.
Selama proses observasi di Natuna, tempat istirahat para WNI juga selalu disemprot dengan cairan desinfektan agar tetap steril dan terjaga kebersihannya.
"Itu bagian dari minimalisir risiko. Memang ada di protokol kesehatan dunia. Maka tempat istirahat saudara kita di dalam hanggar selalu disemprot desinfektan dengan alat sebagaimana ketentuan WHO," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya TNI Yudo Margono di Natuna, Selasa (4/2/2020).
Baca: Pemerintah Kirim 33.000 Masker untuk WNI di Hong Kong dan Taiwan
Tidak hanya itu, petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan di Tanjung Pinang dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan di Batam juga dilibatkan sebagai pelaksana dalam observasi.
Baca: Inilah Narasi Hoaks Soal Virus Corona yang Membuat Perempuan di Balikpapan Terancam Hukuman 10 Tahun
Mereka bertugas di tempat bekas layanan, baik pakaian kotor, barang habis pakai, dan lainnya dikelola baik sebagai upaya pencegahan.
"Kami pastikan mereka tetap sehat karena diberi makan yang cukup, bergizi bahkan berlebih karena mengikuti standar teman-teman TNI," katanya.
Sudah bisa berkomunikasi dengan keluarga
238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjalani masa observasi di Natuna kini sudah bisa berkomunikasi dengan keluarganya.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Cina tersebut kini sudah bisa menggunakan alat komunikasinya.
Baca: Sebut Sebenarnya Masyarakat Bukan Menolak Karantina WNI, Bupati Natuna Ungkap Alasan Lain
"Per hari ini, alat komunikasi mereka sudah bisa hidup. Baru hari ini mereka diberi kartu, bantuan dari pengusaha yang baru dibagikan," ujar Yudo saat menggelar konferensi pers di Natuna, Selasa (4/2/2020).
Yudo mengamini setelah alat komunikasi mereka bisa digunakan, ratusan WNI tersebut langsung berkomunikasi dengan keluarga tercintanya.
Rata-rata mereka mengabarkan bila keadaannya sehat dan tidak perlu dikhawatirkan.
"Kalau ada pacarnya disitu (dikarantina) sudah bisa dihubungi," canda Yudo.
Baca: Kondisi di Natuna Semakin Kondusif, Sekolah dan Toko Kembali Dibuka
Dia juga mengungkapkan alasan dalam beberapa hari ini para WNI tidak bisa dihubungi semata-mata karena mereka masih menggunakan kartu dari Cina.
"Selama ini kan mereka masih pakai kartu dari sana (Cina). Sekarang mereka sudah dapat kartu sini jadi bisa komunikasi," ujarnya.
237 WNI, 1 WNA, dan 5 Anggota Tim Aju KBRI Beijing Dipulangkan dari Cina
Pemerintah Republik Indonesia (RI) memulangkan 243 orang Warga Negara Indonesia (WNI) dari wilayah terdampak virus corona di Cina ke Tanah Air, Minggu (2/2/2020).
Dalam keterangan pers Kementerian luar negeri (Kemlu RI), disampaikan 243 orang tersebut terdiri dari 237 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei, 1 WNA (suami WNI), serta 5 anggota dari tim KBRI Beijing.
Dikabarkan, seluruh penumpang telah tiba dengan selamat di Natuna lewat serangkaian pemeriksaan kesehatan.
Baca: Jerry Massie Menilai SBY Terlalu Emosional Tanggapi Isu Miring Soal Jiwasraya
Seluruh penumpang telah melalui pemeriksaan kesehatan berlapis baik yang dilakukan otoritas kesehatan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) maupun Tim Dokter Indonesia di Bandara Internasional Wuhan.
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan seluruh orang yang diterbangkan dari Cina ke Tanah Air dalam kondisi sehat.
Baca: WNI dari Wuhan Sempat Ditolak Warga Natuna, BNPB Pastikan Tak Ada Kontak : Mereka Juga Sehat
Saat transit di Batam dan sebelum dipindahkan ke pesawat TNI AU, seluruh penumpang kembali menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam.
Hasil pemeriksaan, seluruh penumpang yang dievakuasi dari Cina tersebut sehat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.