Menhan Prabowo Minta Maaf ke 238 WNI dari Wuhan di Natuna, Menyesal Cuma Bisa Sapa dari Bus
Menhan Prabowo Subianto meminta maaf kepada 238 WNI yang tak bisa kontak langsung dengan dirinya karena ketatnya masa observasi.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyambangi lokasi karantina 237 WNI dan 1 WNA di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (5/1/2020).
Prabowo meminta maaf kepada seluruh WNI yang tak bisa kontak langsung dengan dirinya karena ketatnya masa observasi.
Saat itu, Prabowo hanya memantau dari jendela bus.
"Beliau menyesalkan dan mohon maaf kepada 238 WNI di sana (Natuna) karena aturan yang ketat selama masa observasi tidak diizinkan kontak langsung," ujar Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangan tertulis, Rabu (5/2/2020).
"Beliau hanya bisa menyapa dari dalam bus," lanjut Dahnil, dikutip Kompas.com.
Akan tetapi, Prabowo memaklumi langkah preventif itu sesuai prosedur observasi yang diterapkan pemerintah.
"Hal ini menunjukkan bahwa negara siap melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus corona," jelas Dahnil.
Dahnil menyebut, Prabowo berkunjung ke Natuna untuk memantau kondisi WNI yang dievakuasi dari Provinsi Hubei, China.
Evakuasi tersebut dalam upaya penyelamatan dari penyebaran virus corona.
Didampingi Prabowo Pantau 238 WNI di Natuna, Menkes Terawan: Mereka Bangga dengan Pak Menhan
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyampaikan kondisi 238 WNI ini terlihat bahagia dengan kehadirannya bersama Prabowo.
"Saya lihat mereka bangga sekali melihat Pak Menhan dan bahagia ada Menteri Pertahanan dilihat dari jendela."
"Karena saya dibelakang beliau. Jadi yang keliatan memang Pak Menhan," terang Terawan.
Terawan memberi bukti konkret dilakukannya pemantauan ketat selama masa observasi WNI terkait penyebaran virus corona.
Ia pastikan tidak sembarang orang bisa masuk ke kawasan karantina yang merupakan ring satu.
"Kita kan ada di ring dua, nggak boleh lah masuk ke sana," ujar Terawan.
"Kemudian kita memantau, mereka menyambut kita," sambungnya.
Terawan juga ikut berbahagia melihat kondisi WNI yang di karantina dalam kondisi sangat sehat.
Kegiatan 238 WNI Dikarantina di Natuna, Mulai Pengukuran Suhu Dua Kali Sehari hingga Olahraga
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anung Sugihantono mengatakan 238 WNI dari Wuhan, China dikarantina selama 14 hari di Natuna.
Anung Sugihantono menyebut WNI tersebut akan dilakukan pemeriksaan kesehatan dalam dua kali sehari.
"Skenarionya di Natuna adalah pemeriksaan kesehatan dilakukan dua kali dalam sehari."
"Dalam bentuk pengukuran suhu," jelas Anung dalam konferensi pers di Kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2020), dikutip Kompas.com.
Anung melaporkan kondisi semua WNI dalam keadaan baik hingga Minggu (2/2/2020) pukul 23.00 WIB.
Kemudian, ia mengatakan 238 WNI telah diukur suhu tubuhnya oleh tenaga kesehatan pada Senin (3/2/2020) pagi.
"Hari ini dilakukan proses pengukuran suhu tubuh kembali setelah mereka pagi ini melakukan olahraga dan sarapan pagi," paparnya.
Selain itu, Anung menyampaikan pemerintah telah menyiapkan jadwal kegiatan harian untuk mengisi keseharian 238 WNI saat dikarantina di Natuna.
"Mulai dari olahraga, juga disiapkan alat kesenian yang barangkali bisa dipakai oleh mereka dan juga kita sudah menyiapkan dukungan pelayanan kesehatan," ujar Anung.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)