Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BREAKING NEWS: Menkeu Era Orde Baru JB Sumarlin Meninggal Dunia

Almarhum akan dimakamkan di pemakaman San Diego Hills pada hari Senin 10 Februari 2020.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in BREAKING NEWS: Menkeu Era Orde Baru JB Sumarlin Meninggal Dunia
TOKOPEDIA
JB Sumarlin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Menteri Keuangan era Orde Baru,. JB Sumarlin meninggal dunia hari ini, Kamis (6/2/2020).

Informasi yang dibagikan oleh keluarga almarhum, Sylvia W Sumarlin menyebutkan, JB Sumarlin meninggal pukul 14.15 WIB di Rumah Sakit Carolus, Jakarta.

"Jenazah akan disemayamkan di rumah duka MRCC Siloam Semanggi lantai 36 pada pukul 18.00," seb ut Sylvia di akun resminya di media sosial sore ini.

Baca: Profil JB Smarlin: Anak Buruh Tani di Blitar, Dipercaya Pak Harto Jadi Arsitek Pembangunan Indonesia

Almarhum akan dimakamkan di pemakaman San Diego Hills pada hari Senin 10 Februari 2020.

Baca: Prakiraan Cuaca di 33 Kota Besok, 7 Februari 2020: Wilayah Jakarta Pusat Waspada Hujan Petir

JB Sumarlin menjabat sebagai menteri keuangan pada tahun 1988-1993.

Dia pernah menjadi kepala Bappenas.

Sumarlin lahir di Blitar, Jawa Timur, 7 Desember 1932.

Sumarlin menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri I, Blitar pada 1944. Kemudian dia bersekolah SMP di Kediri dan Yogyakarta pada 1947.

Berita Rekomendasi

Sumarlin kemudian pindah ke Jogja untuk bersekolah di SMA Negeri I, Yogyakarta dan dilanjutkan ke SMA I, Budi Utomo, Jakarta di 1952.

Gelar doctorandus di bidang ekonomi dia dapatkan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1958), dan gelar Master of Arts (MA) di bidang Ekonomi dari University of California di Berkeley, California, AS (1960).

Gelar S3 Doctor of Philosophy (Ph.D) bidang Ekonomi dan Pembangunan Sosial (Economics and Social Development) dia raih dari University of Pittsburgh, AS pada 1968.

Arsitek pembangunan

Menurut buku J.B. Sumarlin Cabe Rawit yang Lahir di Sawah, JB Sumarlin adalah bagian dari kelompok ekonom elite yang pernah selama lebih dari tiga dekade berperan besar menentukan arah pembangunan Indonesia.

Karenanya, suratan nasib membuat namanya tak terpisahkan dari sejarah politik Indonesia era Orde Baru.

Buku J. B. Sumarlin di Antara Sahabat menyebut, JB Sumarlin adalah salah satu teknokrat ekonomi Indonesia yang dikenal sebagai ekonom Pancasilais.

Dia menerapkan prinsip-prinsip Pancasila dalam pengabdiannya.

Sumarlin di masa hidupnya dikenal sebagai salah satu arsitek pembangunan Indonesia.

Menteri Keuangan RI 1988 - 1993, JB. Sumarlin.
Menteri Keuangan RI 1988 - 1993, JB. Sumarlin. (Kementerian Keuangan RI)

Hal itu dia jalankan lewat perannya sebagai Menteri Perencanaan Pembngunan merangkap sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) periode 1983 sampai 1988.

Mengutip Wikipedia, JB Sumarlim lahir dari pasangan Sapoean Pawirodikromo dan Karmilah, yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.

Kakek dari jalur ibu, Toedjo Towinangoen, adalah seorang petani yang memiliki sawah dan pekarangan luas di Desa Ngadirejo di Kecamatan Nglegok, Blitar, Jawa Timur, yang berdekatan dengan Gunung Kelud.

Nenek dari ibunya bernama Raminah.

JB Sumarlin, Menteri Keuangan era Presiden Soeharto
JB Sumarlin, Menteri Keuangan era Presiden Soeharto (Kementerian Keuangan RI)

Sumarlin merintis karier sebagai asisten dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1957
dan menjadi guru besar FE UI sejak 1960-sekarang.

Dia kemudian jadi staf ahli Menteri Keuangan Prof. Dr. Ali Wardhana mulai Desember 1968-Mei 1969
Sekretaris Dewan Moneter (1970-1973) dan menjadi Deputi Ketua Bappenas bidang Fiskal dan Moneter (1969-1973).

Sumarlin juga pernah menjadi anggota MPR periode 1972-1988 dan menjadi Wakil Ketua Bappenas di 1973-1982.

Presiden Soeharto kemudian mengangkatnya sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, merangkap Ketua Bappenas di periode 1983-1988.

Sumarlin pernah menjadi Menteri Pendidikan ad interim di 1985, Menteri Keuangan Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dan Ketua BPK 1993-1998.

Karier di perusahaan, dia pernah menjadi presiden komisaris independen di Asuransi Ramayana Tbk. dan pernah pula menjadi Guru Besar Emeritus di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia sejak 2008.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas