Profil & Prestasi Mendiang JB Sumarlin yang Disebut Berperan Besar Bagi Perbaikan Ekonomi Indonesia
Mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Johannes Baptista Sumarlin meninggal dunia hari ini. Ia disebut berperan besar memperbaiki ekonomi bangsa.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Johannes Baptista Sumarlin meninggal dunia hari ini, Kamis (6/2/2020).
Diketahui, JB Sumarlin pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan di era Presiden Soeharto.
Melalui akun Twitter resminya, Kementerian Keuangan memberikan ucapan belasungkawa.
Kementerian Keuangan menyebut JB Sumarlin memiliki peran dalam memperbaiki ekonomi Indonesia.
Diketahui, JB Sumarlin menjabat sebagai Menteri Keuangan pada 21 Maret 1988 hingga 17 Maret 1993.
"Selamat jalan Menteri Keuangan RI 1988 - 1993, JB. Sumarlin.
Terima kasih telah menjadi sosok panutan yang berperan besar bagi perbaikan perekonomian Indonesia," tulisnya.
Profil dan Prestasi
Dilansir dari kemkeu.go,id, JB Sumarlin lahir di Blitar, 7 Desember 1932.
JB Sumarlin menempuh pendidikan S1 Ekonomi di Universitas Indonesia dan meraih gelar sarjana pada 1958.
JB Sumarlin melanjutkan pendidikan S2 di Universitas California Amerika Serikat.
Ia mendapatkan gelar Master of Arts (MA) pada tahun 1960.
Selanjutnya, JB Sumarlin melanjutkan S3 di Universitas Pittsburg Amerika Serikat dan gelar doktor Ph.D didapat pada tahun 1968.
JB Sumarlin pernah bekerja sebagai dosen di Fakultas Ekonomi.
Selain itu, JB Sumarlin juga sempat bekerja di sebuah perusahaan industri di Jakarta.
JB Sumarlin bahkan berperan serta bergerilya sebagai anggota Palang Merah Indonesia, dan sebagai anggota TNI (Tentara Nasional Indonesia) di Jawa Timur.
Prestasi di Kementerian Keuangan
Karir JB Sumarlin di Kementerian Keuangan dirintis sejak melakukan Gebrakan Sumarlin I pada 1987.
Gebrakan Sumarlin I adalah pengetatan moneter dengan cara menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Tujuan dilakukan hal ini adlaah untuk mengatasi perekonomian Indonesia yang menghadapi kesulitan.
Gebrakan tersebut lantas melebih target.
Angka pertumbuhan perekonomian saat itu mencapai 5,7% melebihi target rata-rata pertumbuhan 5% di tahun 1988.
Sedangkan pada Maret 1991 Gebrakan Sumarlin II dikeluarkan.
Dikatakan Gebrakan II ini mampu mengekang laju inflasi hingga secara berangsur-angsur turun menjadi 4,9% pada 1992.
Sementara itu dalam jangka waktu 1970-1998, JB Sumarlin banyak berperan dalam pusat kebijakan ekonomi dan keuangan.
Penghargaan yang diraih atas Pengabdiannya yaitu Menteri Keuangan terbaik tahun 1989 oleh Euromoney dan tahun 1990 oleh majalah Asia.
Selain itu mendiang juga pernah mendapat penghargaan Bintang mahaputra Adiprana III di 1973.
JB Sumarlin juga pernah mendapatkan Bintang Grootkruis in de Orde van Leopold II dari pemerintah Belgia tahun 1975.
Sebelum menjabat sebagai Menteri Keuangan, JB Sumarlin pernah menjabat sebagai Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara Indonesia dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
JB Sumarlin menjabat Kepala Bappenas pada 1983 hingga 1988.
Sedangkan Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara Indonesia dijabatnya pada 1973-1983.
Jabatan-jabatan yang pernah diemban JB Sumarlin dijalankan di pemerintahan Presiden Soeharto.
Sementara itu, dari informasi yang diterima Tribunnews.com, JB Sumarlin tutup usia pukul 14.15 WIB di RS Carolus Jakarta.
Kamis hari ini, jenazah dikabarkan akan disemayamkan di rumah duka MRCC Siloam Semanggi lantai 36 pukul 18.00 WIB.
Sementara itu, JB Sumarlin rencananya akan dimakamkan di San Diego Hills pada Senin (10/2/2020) mendatang.
JB Sumarlin wafat di usia 87 tahun.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.