Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Dianggap Butuh Figur Sipil Benahi Intelijen Negara

Rusdi menyatakan, sebagai lembaga negara yang sangat strategis, BIN memerlukan perhatian khusus dari Presiden Jokowi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Indonesia Dianggap Butuh Figur Sipil Benahi Intelijen Negara
Ist/Tribunnews.com
Pengamat intelijen, Suhendra. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada fenomena menarik dari tokoh-tokoh pemuda yang tergabung dalam Sekretariat Nasional (Seknas) Indonesia Maju yang terdiri atas ratusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) tingkat nasional.

Awal minggu ini, mereka atas inisiatif sendiri mengadakan polling (jajak pendapat) untuk menelisik keinginan masyarakat tentang figur seperti apa yang dianggap layak untuk memimpin Badan Intelijen Negara (BIN). Mengapa mereka mengadakan polling untuk Kepala BIN?

"BIN adalah lembaga negara strategis yang sampai saat ini belum disentuh Presiden Joko Widodo pada periode kedua ini," ujar Rusdi Ali Hanafia, Ketua Umum Seknas OKP Indonesia Maju, Jumat (7//12020).

Rusdi menyatakan, sebagai lembaga negara yang sangat strategis, BIN memerlukan perhatian khusus dari Presiden Jokowi.

Menurut Rusdi, kinerja lembaga intelijen negara ke depan harus lebih ditingkatkan untuk mendukung kepentingan negara.

Hasil Pollingjui
Hasil polling

Untuk itu Rusdi berpendapat perlunya sosok yang punya kapabilitas yang mumpuni, rekam jejak yang bersih dan teruji nasionalismenya untuk memimpin BIN.

Rusdi menyatakan, Seknas Indonesia Maju berinisiatif membuat jajak pendapat untuk mencari tahu keinginan masyarakat tentang sosok Kepala BIN ke depan.

BERITA REKOMENDASI

"Apa yang kami lakukan ini sebenarnya bisa menjadi bahan masukan dan referensi bagi Presiden Jokowi untuk menentukan figur terbaik yang akan ditunjuk sebagai Kepala BIN," jelas Rusdi.

Dari beberapa nama yang masuk kemudian diseleksi oleh tim ahli yang ditunjuk Seknas Indonesia Maju, kata Rusdi, akhirnya mengerucut pada tiga nama yang untuk dipilih menjadi Kepala BIN, yaitu Suhendra Hadikuntono, pengamat intelijen senior, Budi Gunawan, jenderal polisi yang memimpin BIN sejak 2016, dan Sufmi Dasco Ahmad, politisi Partai Gerindra yang menjadi Wakil Ketua DPR RI. 

Hasil polling yang telah digelar sejak Senin (3/2/2020), menurut Rusdi, telah menampakkan pola atau trend keinginan masyarakat.

"Dari hasil polling sudah mengarah pilihan masyarakat luas adalah figur sipil non- partai, yaitu Suhendra Hadikuntono yang secara signifikan dipilih lebih dari 76,5% responden. Disusul Sufmi Dasco Ahmad sekitar 13,5% dan terakhir Budi Gunawan sekitar 9,9%," jelas Rusdi.

Hasil tersebut, lanjut Rusdi, jelas menggambarkan trend keinginan masyarakat agar figur sipil dan non- partai politik dipilih oleh Presiden Jokowi untuk memimpin BIN.

Keinginan masyarakat tentang sosok Kepala BIN dari sipil dan bukan kader atau titipan dari partai mana pun, menurut Rusdi, adalah pesan kuat yang disampaikan oleh rakyat Indonesia kepada Presiden Jokowi agar ke depan lembaga intelijen negara bebas dari kepentingan partai atau kelompok tertentu.

Lagi pula, tegas Rusdi, badan intelijen di negara mana pun biasanya dipimpin oleh sipil, bukan militer, polisi atau kader partai.

Di sisi lain, Rusdi menegaskan kebetulan Suhendra Hadikuntono juga sosok yang tepat untuk dipercaya menjadi Kepala BIN, karena kapabilitas dan rekam jejaknya selama ini yang sangat sesuai dengan kebutuhan intelijen negara yang independen, profesional dan hanya mengabdi kepada negara.

"Sosok Suhendra Hadikuntono telah menjawab kerinduan rakyat Indonesia agar lembaga intelijen kembali ke khittah-nya, dipimpin oleh sipil," tandas Rusdi. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas