Badai Ciara Terjang Inggris, Banyak Pesawat Gagal Terbang ke Luar dan Alihkan Pendaratan ke Jerman
Badai Ciara berkecepatan 93 mph terjadi di Inggris dan benua Eropa bagian Utara pada Minggu (6/2/2020).
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Badai Ciara berkecepatan 93 mph terjadi di Inggris dan benua Eropa bagian Utara pada Minggu (9/2/2020).
Akibatnya penerbangan di bandara Birmingham terpaksa ditunda bahkan dibatalkan.
Hal ini membuat ratusan calon penumpang pesawat terdampar dan terpaksa membatalkan perjalanannya.
Badai terbesar di Inggris dalam tujuh tahun terakhir tersebut juga mengguncang pesawat yang hendak mendarat di bandara Birmingham.
Dilansir Daily Mail, terekam dalam video, sebuah pesawat kesulitan mendarat dan tampak bergoyang dari sisi ke sisi melewati landasan pacu di bandara itu.
Pesawat tersebut berjuang untuk mencapai ke landasan ketika cuaca ekstrim terjadi.
Seorang penumpang yang berada di dalam pesawat sangat khawatir dan berharap pesawat segera mendarat.
"Saya harap ada landasan segera saat dia terbang ke Luton," kata salah seorang penumpang pesawat.
Video memprihatinkan tersebut memperlihatkan kedua sayap pesawat diombang-ambingkan oleh angin yang sangat kencang kencang.
Seorang pilot dari pesawat berjuang mendapatkan kontrol masuk ke London Heathrow ketika seorang saksi merekam peristiwa tersebut.
Goyangan dari pada angin kencang akibat badai tersebut menjadi semakin kencang ketika pesawat mulai mendarat mendekati landasan.
Adapun rekaman-rekaman video tersebut muncul ketika ratusan penumpang terdampar di bandara karena batal akan keberangkatannya akibat badai Ciara.
Di sisi lain, bandara Manchester telah mencatat hembusan angin dari badai Ciara tersebut berkecepatan 86 mil per jam.
Sedangkan, kejadian terparah dialami bandara Gatwick yang terpaksa membatalkan 300 penumpang dalam melakukan keberangkatannya.
Sementara pesawat British Airways telah membatalkan penerbangan dari Heathrow, Gatwick, dan London.
Kemudian pesawat Virgin Atlantic tetap menjalankan penerbangan walaupun dengan jadwal yang lebih singkat.
Lalu pesawat Qantas QF10 terpaksa kembalil ke Heathrow setelah mengalami serangan saat lepas landas.
Adapun pesawat Boeing 747 yang melakukan penerbangan ke Perth juga terpaksa dibatalkan karena masalah batas waktu terbang.
Walau demikian, para insinyur mengatakan bahwa mereka tidak menemukan kerusakan pada pesawat tersebut.
Seorang penumpang yang melakukan penerbangan dari Florida mengatakan pendaratan pesawat di Bandara Gatwick pada Minggu pagi terpaksa dibatalkan.
Pembatalan tersebut terjadi tiga kali pembatalan sebelum pada akhirnya berhasil melakukan pendaratan yang keempat kali.
Penumpang lain yang terbang dari Islington di London Utara mengatakan dirinya tidak pernah mengalami bencana badai seperti ini sebelumnya.
“Saya belum pernah mengalami hal seperti itu. Saya akui saya takut. Itu (pesawat) berbelok di sekitar dan terus bergetar. Pilot melakukan pekerjaan yang sangat bagus untuk mendaratkannya," kata Keith McDowall.
Selanjutnya, penundaan penerbangan juga terjadi di Bandara Frankfurt di mana pesawat domestik terpaksa mengagalkan keberangkatannya sebanyak 21 kali dan penundaan sebanyak 116 kali.
Diketahui, kini pesawat-pesawat yang lain sedang dialihkan ke Jerman setelah tidak dapat melakukan pendaratan di Inggris karena kondisi cuaca yang berbahaya.
Bahkan tak hanya pesawa modern, pesawat bekas Perang Dunia II yang di simpan di Museum Perang Imperial pun rusak akibat bangunan diterjang badai Ciara.
(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)