Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rocky Gerung Bandingkan Penghinaan Wali Kota Surabaya Risma dengan Presiden AS Donald Trump

Pemerhati politik, Rocky Gerung menyoroti kasus penghinaan oleh warga, Zikria Dzatil (43) terhadap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Rocky Gerung Bandingkan Penghinaan Wali Kota Surabaya Risma dengan Presiden AS Donald Trump
Kolase Tribunnews/KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN/PoliticFact
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Pengamat Politik Rocky Gerung, dan Presiden AS Donald Trump 

"Lebih gila lagi tuh (di AS), (boneka replika Donald Trump) digeret, jalan terus ditempeleng-tempeleng mukanya. Ditendang bokongnya. Ya biasa aja tuh," kata Rocky.

Ia membantah penghinaan yang terjadi di Indonesia dikaitkan dengan budaya Timur yang semestinya melekat dengan warganya.

Menurut Rocky sikap penghinaan dalam asas demokrasi tidak bisa membawa dalih dengan memperbandingkan budaya Timur dan budaya Barat yang terjadi seperti di Amerika Serikat.

"Begitu kita bilang demokrasi, seluruh relasi kita berubah berdasarkan konser demokrasi. Ya oke kita kasih kritik,"

"Sebab kalau engga, demokrasi lama-lama nggak boleh kritik presiden karna kita orang Timur,"

Menurutnya presiden itu dipilih oleh rakyat bukan keturunan.

Rocky pun menyinggung mengenai istilah Despotisme Timur.

Berita Rekomendasi

Ia menjelaskan kultur dalam pergaulan di Indonesia memang budaya Timur, namun tidak bisa untuk masalah demokrasi dalam hubungan publik.

"Aturannya ada, kultunya ada. Jadi di dalam demokrasi berlaku prinsip bahwa pimpinan publik pasti harus tahan dicerca oleh publik," katanya.

"Itu konsekuensinya. Terimalah itu. Nggak usah dianggap itu sebagai hinaan," imbuhnya.

Ia mengimbau agar publik figur dan tokoh masyarakat harus mempunyai telinga yang tebal, batin cukup lebar untuk menerima kritik.

Selain itu, juga perlu pikiran yang luas untuk membedakan mana sindirian, kritik, dan hinaan.

"Dan otak cukup bening untuk membedakan mana sebetulnya sindiran, mana yang disebut hinaan, mana yang sekadar satire," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas