Bara Hasibuan: PAN Akhirnya Bisa Lepas dari Belenggu Amien Rais
PAN seakan memiliki pemimpin ganda pada periode sebelumnya. Sebab, Amien Rais masih mengambil peranan di struktural.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, KENDARI -- Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan menyatakan partai berlambang matahari itu akhirnya bisa terlepas dari belenggu tokoh senior Amien Rais.
Terutama usai Zulkifli Hasan terpilih sebagai Ketua Umum periode 2020-2025 pada Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Menurut Bara, PAN seakan memiliki pemimpin ganda pada periode sebelumnya. Sebab, Amien Rais masih mengambil peranan di struktural.
Namun, pada periode kali ini, Zulkifli Hasan bersebrangan dengan Amien Rais pada pemilihan ketua umum. Amien Rais mendukung pasangan Mulfachri Harahap-Hanafi Rais, sementara Zulkifli maju tanpa embel-embel Amien Rais.
Baca: Kongres PAN Ricuh, Lempar Kursi Sampai Alami Luka, Zulkifli Hasan Minta Maaf: Kami Akan Akur Kembali
Baca: Ada Restu Istana Atas Kemenangan Zulkifli Hasan di Kongres PAN?
"PAN bisa jadi suatu partai politik yang modern di mana pemimpin utamanya itu satu yaitu ketua umum. Tidak terbelenggu oleh satu sosok yang begitu mendominasi selama ini sehingga menjadi dual kepemimpinan," ujar Bara di arena Kongres V PAN, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (12/2/2020).
Hal ini, kata Bara, satu sejarah baru di PAN. Menurut dia, dengan memilih Zulkifli Hasan, para pemimpin PAN di daerah juga berani bersikap indepen dari satu tokoh yang selama ini mendominasi dan menghambat perkembangan partai, yakni Amien Rais.
Bara meyakini suara PAN pada Pemilihan Umum 2024 akan meningkat. Karena selama ini PAN di mata publik melekat dengan Amien Rais. Sehingga apa yang diutarakan Amien Rais dianggap mewakili PAN.
"Sehingga apapun yang dilakukan, yang diucapkan satu orang itu memberikan efek imej PAN dipublik. Kalau bisa terlepas dari itu, kita independen, saya yakin imej PAN bisa berubah dan menjadi lebih baik lagi dipublik," tutur Bara.
Sebelumnya, Zulkifli menang dalam kontestasi pemilihan Calon Ketua Umum PAN. Ia memperoleh suara lebih banyak dibanding Caketum lain, yakni Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo. Sementara Asman Abnur mundur dari pencalonan dan memilih untuk mendukung Zulkifli.