Novel Baswedan Dapat Penghargaan, WP KPK Sebut Lawan Koruptor Tak Mudah
Kata Yudi, para koruptor sebagian besar memiliki banyak uang, jaringan, punya kekuasaan, dan kewenangan.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK) menyatakan melawan koruptor tidaklah mudah.
Hal itu disampaikan Ketua WP KPK Yudi Purnomo Harahap setelah Penyidik KPK Novel Baswedan menerima penghargaan antikorupsi dari Perdana International Anti-Corruption Champion Foundation (PIACCF).
Kata Yudi, para koruptor sebagian besar memiliki banyak uang, jaringan, punya kekuasaan, dan kewenangan.
"Kami menilai penghargaan ini merupakan apresiasi atas jasa-jasa mereka yang telah bekerja keras, berani, dedikasi tinggi, dan berkomitmen memberantas korupsi," ujar Yudi lewat keterangan tertulis, Rabu (12/2/2020).
Baca: Pemerintah Pastikan Perubahan Penghitungan Pesangon dalam RUU Cipta Lapangan Kerja
"Kami turut bangga, karena penghargaan ini diberikan secara langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad," imbuhnya.
Menurut Yudi, Novel mendedikasikan penghargaan tersebut bagi semua pihak yang turut serta dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Termasuk mereka yang telah berjuang melawan upaya pelemahan KPK ketika UU KPK direvisi.
"Pegawai KPK akan menjadikan penghargaan kepada Bang Novel sebagai motivasi dan inspirasi untuk tetap gigih memberantas korupsi apapun yang menjadi penghalang," ujar Yudi.
Sebelumnya Novel Baswedan mendapatkan penghargaan antikorupsi dari Perdana International Anti-Corruption Champion Foundation (PIACCF).
Baca: Ruwetnya Prosedur Kemudahan Berbisnis di Indonesia Kembali Disinggung Jokowi
Dalam sambutannya ketika menerima penghargaan pada Selasa (11/2/2020) kemarin malam, Novel mengapresiasi upaya Pemerintah Malaysia dalam memberikan perlindungan kepada para petugas Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM) dalam melaksanakan tugas untuk memberantas korupsi.
"Saya berharap Pemerintah Malaysia dalam hal ini Perdana Menteri, Tun DR. Mahathir bin Mohamad, untuk dapat menularkan keberhasilan dalam memberantas korupsi dan melindungi petugas pemberantas korupsi kepada negara lain, khususnya Pemerintah Indonesia," kata Novel lewat keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Rabu (12/2/2020).
Selain Novel, PIACCF juga memberikan penghargaan kepada mendiang Kevin Anthony Morais, penuntut pada SPRM. Penghargaan ini diberikan di Putrajaya Marriot Hotel, Kuala Lumpur, Selasa (11/2/2020) malam.
"Penghargaan ini adalah bentuk dukungan dan penghormatan terhadap semua pihak yang memilih jalan untuk berjuang memberantas korupsi, baik di Malaysia, Indonesia dan di seluruh dunia," kata Novel.
Menurut Novel penghargaan yang ia terima merupakan inisiatif yang menegaskan bahwa isu pemberantasan korupsi bukan hanya permasalahan masing-masing negara.
"Tetapi juga merupakan masalah bersama masyarakat dunia," ujar Novel.
Baca: Masuk Lewat Pintu Belakang, Para Menteri Jokowi Serahkan Supres RUU Omnibus Law ke DPR
Novel turut menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Malaysia atas pencapaian peningkatan Indeks Persepsi Korupsi (CPI) sebesar 6 (enam) point pada tahun 2019.
"Hal ini merupakan pencapaian yg luar biasa, yang hanya bisa tercapai atas kerja keras dan konsistensi dalam menindak dan mencegah korupsi," katanya.
"Saya juga berharap semoga pegawai KPK, dan para aktifis anti-korupsi di Indonesia terus bersemangat untuk berjuang melawan korupsi, di tengah pelemahan terhadap KPK yang sekarang sedang terjadi," pungkas Novel.