Pilkada Serentak 2020
Muzani: Sumatera Barat Adalah Halaman Depan Partai Gerindra
Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Sumatera Barat adalah halaman depan Partai Gerindra.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Sumatera Barat adalah halaman depan Partai Gerindra. Kemenangan besar partai, baik di Pileg maupun Pilpres menunjukkan kecintaan besar masyarakat Ranah Minang terhadap Gerindra.
“Ini tak bisa disia-siakan. Di Sumatera Barat, Partai Gerindra memperoleh kemenangan yang fantastis. Jangan sia-siakan kepercayaan dan dianggap angin lalu. Jadikan rakyat teman di kala senang dan susah. Senang dan susah bersama rakyat, tak ada alasan untuk meninggalkan dan menjauhkan masyarakat,” kata dia, pada saat mengumpulkan para Bakal Calon Kepala Daerah di Sumatera Barat, bersamaan dengan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Partai Gerindra Sumbar, Sabtu (15/2/2020) malam
Dibanding Pemilu 2014, Partai Gerindra memperoleh kenaikan suara yang signifikan. Jika tahun 2014 hanya ada 8 kursi di DPRD Provinsi, pada Pemilu 2019 naik jadi 14 kursi. Begitu juga halnya dengan DPRD Kabupaten Kota yang baik menjadi 93 dari 72 di Pemilu sebelumnya.
Baca: Tak Kalah dari KSAD Negara Lain, Jenderal Andika Perkasa Lihai Tembak Sasaran, Disegani AS
Baca: Nasib Malang Bayi di Inggris, Meninggal karena Dokter Terlambat Beri Antibiotik
Selain itu, Partai Gerindra menguasai 11 Kabupaten Kota di Sumatera Barat.
"Dulu hanya 2 kursi di DPR-RI, sekarang ada 3. Sumatera Barat Juga salah satu yang menyelamatkan muka Gerindra,” kata dia.
Berkaitan dengan calon Kepala Daerah, Muzani mengingatkan untuk memajukan orang-orang pilihan.
“Kita harus mencalonkan orang-orang terbaik di Sumatera Barat. Tidak boleh sembarangan untuk mencalonkan, karena masyarakat disini adalah masyarakat agamais dan kritis,” ujarnya.
Di hadapan para calon dan kader partai, Wakil Ketua MPR RI itu mengingatkan, tugas paling penting seorang kepala daerah adalah mengurus orang miskin.
”Kepala daerah itu tugasnya adalah hanya untuk mengurusi orang miskin. Kalau orang kaya dan berduit, bisa ngurus diri sendiri,” kata dia.