Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bernilai Rp 50 Miliar, Rumah Mewah Menantu Nurhadi Letaknya Hanya 300 Meter Dari Gelora Bung Karno

Mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono ditetapkan menjadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Bernilai Rp 50 Miliar, Rumah Mewah Menantu Nurhadi Letaknya Hanya 300 Meter Dari Gelora Bung Karno
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Rumah menantu eks Sekretaris MA Nurhadi, Rezky Herbiyono di Jalan Raya Patal Senayan Nomor 3B, Jakarta Selatan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono ditetapkan menjadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Keduanya diketahui memiliki aset di sejumlah lokasi.

Salah satunya, rumah mewah di Jalan Raya Patal Senayan Nomor 3B, Jakarta Selatan.

Rumah dua lantai dengan paduan cat berwarna putih dan abu-abu tersebut tampak megah dari luar.

Pasaran rumah tersebut ditaksir mencapai Rp 50 milliar.

Baca: Melongok Rumah Mewah yang Diduga Tempat Persembunyian Eks Sekretaris MA Nurhadi di Patal Senayan

Wajar saja nilainya cukup fantastis.

Berita Rekomendasi

Rumah tersebut diketahui berada di akses jalan utama Patal Senayan dan berdekatan dengan stadion utama Gelora Bung Karno.

Dari rumah tersebut ke stadion GBK bisa ditempuh dengan berjalan kaki saja lantaran hanya berjarak sekitar 300 meter.

Baca: Alexander Marwata Ngaku Tak Tahu Keberadaan Buron KPK Nurhadi

Rumah mewah itu juga hanya berjarak 1-2 Km dari Gedung DPR RI.

Kepada Tribunnews.com, Ketua RT 01 RW 07, Ningga Siagian (36), membenarkan rumah itu merupakan rumah Rezky yang kini jadi buronan KPK.

Rumah tersebut dibeli sekira lebih dari setahun lalu.

"Tapi rumah itu tidak pernah ditempati sejak rumah itu dibeli yang katanya namanya Rezky itu. Saya sendiri belum lihat orangnya kayak gimana," kata Ningga saat berbincang dengan Tribunnews.com, Kamis (20/2/2020).

Ia membenarkan kisaran harga rumah tersebut mencapai Rp 50 miliar.

Dengan estimasi harga tanah Rp 100 juta per meter persegi.

"Disini pasarannya Rp 100 juta per meter. Ya segitulah berarti sekitar Rp 50 milliar," kata dia.

Melongok rumah mewah milik menantu Nurhadi

Teka-teki keberadaan Mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono masih belum terungkap.

Usai ditetapkan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan suap, jejak keduanya lenyap.

Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) sebelumnya menginfokan, buronan kasus korupsi sebesar Rp46 miliar itu kemungkinan bersembunyi di tiga lokasi.

Pertama di apartemen di kawasan Sudirman Center Business District (SCBD), Jakarta Selatan; vila di Gadog Kabupaten Bogor, Jawa Barat; serta rumah di bilangan Patal Senayan, Jakarta Selatan.

Tribunnews.com mencoba mendatangi kediaman Rezky Herbiyono di Jalan Raya Patal Senayan Nomor 3B, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2020).

Baca: Alexander Marwata Ngaku Tak Tahu Keberadaan Buron KPK Nurhadi

Tak cukup sulit menemukan lokasi rumah Rezky.

Rumah mewahnya sangat mencolok lantaran terletak tepat di depan akses jalan utama Patal Senayan.

Apabila dirinci, rumahnya tidak jauh dari depan apartemen Patal Senayan dan hanya berjarak 300 meter dari Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Dari depan, rumah dua lantai itu tampak megah dengan paduan warna putih dan abu-abu.

Baca: ‎Ketua RT Tidak Tertarik Ikuti Sayembara Temukan Nurhadi Dapat iPhone 11

Namun, saat mendekati rumah berpagar kayu coklat tersebut tampak kosong tak berpenghuni.

Di depan pagar, hanya terdapat satu keranjang sampah berwarna hijau yang diletakan sembarang.

Dari luar, tidak terdengar sedikitpun aktivitas dari dalam rumah.

Kepada Tribunnews.com, Ketua RT 01 RW 07, Ningga Siagian (36), membenarkan rumah itu merupakan rumah Rezky yang kini jadi buronan KPK.

Baca: ‎Kehidupan Nurhadi Selama di Kawasan Hang Lekir

Namun sayang, sejak dibeli sekira se-tahun lalu, rumah tersebut tidak pernah dihuni Rezky ataupun keluarga.

"Kita semua taunya disini rumah itu di renovasi terus. Sejak rumah itu dibeli oleh orang lain yang katanya namanya Rezky itu saya belum liat orangnya kayak gimana," kata Ningga.

Selama ini, Ningga menyatakan, urusan tentang iuran keamanan hingga iuran sampah biasa dia minta kepada mandor atau tukang renovasi rumah.

Namun, sejak 6 bulan lalu, seluruh tukang dan mandor tersebut telah pergi.

"Tukang tukang itu sudah setahun lebih ada. Tapi sejak 6 bulan yang lalu nggak ada lagi orang sama sekali. Dulu masih ada orang dan mandor apa segala macam. Kita minta iuran sampah ke mandor dan tukang tukang," jelas dia.

Dia menjamin keberadaan Nurhadi dan Rezky tak ada di rumah tersebut.

Sebab, kata dia, beberapa kali ia masih memperhatikan hingga larut malam pun rumah itu tampak kosong tak berpenghuni.

"Rumah saya di 1B cuma beda dua rumah. Nggak ada, saya dari lahir hidup disini gak pernah lihat si Rezky," kata dia.


Kehidupan Nurhadi selama tinggal di Hang Lekir

‎Keberadaan mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi masih simpang siur.

Setelah ditetapkan KPK sebagai buronan kasus suap dan gratifikasi dalam pengurusan perkara di MA, rumah mewah di Jalan Hang Lekir V, Jakarta Selatan menjadi sorotan.

Rumah tersebut pernah digeledah KPK beberapa tahun silam.

Surat-surat panggilan yang dikirim KPK untuk Nurhadi, istri dan anaknya pun dialamatkan ke rumah tersebut.

Ternyata salah alamat, rumah berlantai dua itu bukan lagi milik Nurhadi.

Bahkan rumah sudah dua kali dijual. Kini pemiliknya bernama Kosasih, warga Surabaya.

Baca: MAKI Bikin Sayembara: Bisa Temukan Buronan KPK Harun Masiku dan Nurhadi Diganjar Hadiah iPhone 11

Baca: Saat Pindahan Rumah, Barang Nurhadi Dibawa ke Villa

Baca: Dua Kali Dijual, ‎Rumah Mewah di Hang Lekir Bukan Lagi Milik Nurhadi

Hal tersebut diamini oleh Ketua RT 07 RW 06 Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Toto Hardiyono saat ditemui di rumahnya, Rabu (19/2/2020).

Lantas bagaimana sosok Nurhadi dan keluarga selama tinggal disana? Toto mengatakan Nurhadi termasuk warga yang bersosialisasi terlebih rumah mereka jaraknya berdekatan.

"Pak Nur (nurhadi) baik, ngobrol juga. Kadang saya lagi nyapu di luar.

Rumah mewah di Jalan Hang Lekir V, Jakarta Selatan yang sempat dimiliki Nurhadi namun kini sudah dijual ke orang lain.
Rumah mewah di Jalan Hang Lekir V, Jakarta Selatan yang sempat dimiliki Nurhadi namun kini sudah dijual ke orang lain. (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)

Dia negur, yang bersih nyapunya Pak RT. Kalau ada kegiatan-kegiatan dia juga suka bantu," ucap Toto.

Sementara sang istri, Toto mengaku sangat jarang melihat istri Nurhadi. ‎Dia pun tidak pernah ngobrol langsung dengan istri Nurhadi, Tin Zuraida.

"Saya jarang ngobrol sama istrinya, jarang ketemu. Paling istrinya Pak Nur, ngobrolnya sama istri saya. Kalau kasih oleh-oleh," singkatnya.

Meski jarang bertemu, lanjut Toto, ketika Nurhadi membuat ‎acara untuk sang cucu. Toto serta warga di sekitar turut diundang ke rumahnya.

Karena waktu itu Nurhadi masih bekerja di MA, maka acara-acara yang diadakan Nurhadi ‎dihadiri pula oleh sejumlah tokoh masyarakat.

"Dulu pernah diundang pas cucunya potong rambut, itu tokoh masyarakat banyak datang kerana masih di MA kan," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas