Ini Perbedaan Komponen Cadangan dan Wajib Militer
Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Bondan Tiara Sofyan menegaskan Komponen Cadangan (Komcad) bukanlah program wajib militer.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Bondan Tiara Sofyan menegaskan Komponen Cadangan (Komcad) bukanlah program wajib militer.
Ia menjelaskan, Komcad merupakan komponen pertahanan dalam sistem pertahanan rakyat semesta yang dianut Republik Indonesia yang berfungsi untuk memperkuat komponen utama pertahanan yakni Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Baca: Di Depan Megawati, Prabowo Sebut Akan Buat Patung Bung Karno Naik Kuda di Kemenhan
Ia menjelaskan, proses rekrutmen Komcad dibuka secara sukarela dan memiliki syarat-syarat tertentu untuk dipenuhi oleh peserta program tersebut.
Baca: Suami yang Tusuk Istrinya Berkali-kali Berpotensi Bebas? Berikut Penjelasan Polisi
Baca: 2 Bulan Ada 4 Tersangka KPK Jadi DPO, Ini Respons Alexander Marwata
"Komcad itu bukan wajib militer. Komcad adalah untuk memperkuat komponenn utama yakni TNI. Dia bukan wamil. Pendaftaran Komcad dibuka scara sukarela untuk usia 18-35 tahun," kata Bondan di kantor Kementerian Pertahanan Jakarta Pusat pada Kamis (20/2/2020).
Ia mengatakan, masyarakat yang mengikuti Komcad tidak diperbolehkan dikeluarkan dari pekejaan asalnya ketika menjalani latihan dasar militer (latsarmil) selama tiga bulan.
Setelah mereka menjalani latsarmil tersebut mereka akan melakukan latihan penyegaran secara reguler.
"Jadi komcad akan ada komandan dan ada latihan penyegaran secara reguler. Sehingga dia akan dipantau terus," kata Bondan.
Ia belum bisa memastikan berapa banyak komcad yang akan direkrut untuk memenuhi postur yang dibutuhkan.
Baca: Jokowi Ingatkan Prabowo Agar Tak Ada Manipulasi Anggaran Kemenhan Sebesar Rp 127 Triliyun
Namun begitu, ia berharap sekurangnya 25 ribu orang dapat mengikuti program tersebut.
"Belum tahu. Kita tergantung anggaran yang tersedia. Harapannya seperti itu (25 ribu orang), apakah nanti akan tercapai dalam berapa tahun nanti tergantung anggarannya," kata Bondan.
Tunggu Peraturan Pemerintah
Proses sosialisasi dan rekrutmen Komponen Cadangan sebagai bagian dari sistem pertahanan rakyat semesta yang dianut oleh Republik Indonesia masih menunggu Peraturan Pemerintah (PP).
Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Bondan Tiara Sofyan mengatakan PP yang merupakan turunan dari Undang-Undang nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN) tersebut kini masih berada dalam proses pembahasan akhir di Sekretariat Negara.
Baca: Setneg Larang Monas Jadi Lintasan Balap Formula E, Penyelenggara Cari Alternatif
Ia berharap, sosialiasi tersebut dapat dimulai pada Maret 2020 dan Latihan Dasar Militer (Latsarmil) dimulai setelah Idul Fitri 2020.
"Jadi sesuai dengan UU No 23 Tahun 2019 tentang PSDN bahwa dalam sistem pertahanan negara kita itu akan ada komponen cadangan. Jadi komponen cadangan ini untuk pertama kalinya diatur secara legal memiliki dasar hukum kuat dan akan dioperasionalkan. Untuk itu perlu PP peraturan pemerintah, PP-nya masih dalam proses sudah selesai harmonisasi sekarang. Masih dalam proses pembahasan akhir di setneg. Begitu PP-nya selesai kita segera sosialisasi," kata Bondan di kantor Kementerian Pertahanan Jakarta Pusat pada Kamis (20/2/2020).
Bondan menjelaskan, sosialisasi tersebut juga akan dilakukan melalui kampanye media sosial mengingat batas usia Komponen Cadangan adalah generasi milenial yakni berusia 18 sampai 35 tahun.
"Kita masuk ke anak-anak milenial kan lewatnya semua medsos yah, nanti kita ada kampanye di medsos, Indonesia memanggil untuk komponen cadangan," kata Bondan.
Bondan juga menjelaskan, pendaftaran komcad dibuka secara sukarela.
Mereka yang mendaftar akan mengikuti latsarmil selama tiga bulan jika mereka telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan.
Baca: Pengusul Buka Suara soal Tak Adanya Aturan KDRT dalam RUU Ketahanan Keluarga
Bondan mengatakan, masyarakat yang mengikuti latsarmil tersebut juga tidak diperbolehkan dikeluarkan dari pekerjaan atau profesi aslinya.
"Jadi siapa yang mau, ayo mendafatar nanti ada syarat-syaratnya. Nanti ikut seleksi, setelah lulus seleksi ada latihan dasar militer selama tiga bulan. Setelah itu kemudian baru diangkat Komcad, setelah itu kembali ke profesi semula," kata Bondan.