Andre Rosiade Tidak Terbukti Langgar Kode Etik Partai
Atas dasar itu, Mahkamah Kehormatana Gerindra tidak akan melanjutkan ke tingkat pemeriksaan.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra Hendarsam Marantoko menyatakan Andre Rosiade tidak terbukti melanggar kode etik partai atas perbuatannya karena ikut dalam penggerebekan PSK di Padang, Sumatera Barat.
Atas dasar itu, Mahkamah Kehormatan Gerindra tidak akan melanjutkan ke tingkat pemeriksaan.
"Berdasarkan hasil klarifikasi kami ke Andre, tidak ditemukan bukti adanya pelanggaran etik yang di lakukan oleh saudara Andre Rosiade. Sehingga klarifikasi tidak kami lanjutkan ke tingkat pemeriksaan," katanya saat dihubungi Tribunnews, Jumat (21/2/2020).
Terkait adanya dugaan penyalahgunaan kewenangan sebagai anggota Komisi VI DPR, hal itu sepenuhnya kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan.
Baca: MKD Sebut Andre Rosiade Sebagai Anggota Komisi VI DPR Tak Berhak Langsung Grebek PSK
Hendarsam memastikan Andre tidak bersalah secara AD/ART Partai Gerindra.
"Kalau tugas dan wewenang Komisi VI DPR RI yang menentukan bersalah atau tidaknya adalah MKD," ujarnya.
"Kami hanya melihat apakah ada pelanggaran etika berdasarkan AD/ART partai dan ikrar kader," imbuhnya.
Pada Selasa (11/2/2020), Andre memberikan keterangan kepada Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra.
Tiga jam dicecar oleh Mahkamah Kehormatan Partai, Andre mengatakan telah menjelaskan kronologis yang sebenarnya terjadi.
"Hari ini sudah datang hadiri undangan resmi Mahkamah Partai Gerindra dan saya sudah beri keterangan secara sebenar-benarnya, memberi keterangan kronologis secara seutuhnya ke Mahkamah Kehormatan," katanya di Kantor DPP Partai Gerindra, Jalan Harsono RM, Ragunan Jakarta Selatan.
Baca: Andre Rosiade Curiga Pendukung Ahok di Balik Aksi Kecam Dirinya di Drama Penggerebekan PSK
Anggota Komisi VI DPR RI ini mengungkapkan hampir semua anggota Mahkamah Kehormatan memberikan pertanyaan kepada dirinya.
Namun Andre tak ingat jumlah pertanyaan yang dilontarkan kepadanya.
"Hampir semua anggota majelis bertanya, agak lama makanya. Ahamdulillah acara berjalan baik, saya diberikan kesempatan beri klarifikasi, intinya semua yang berkembang di publik semua isu yang jadi pertanyaan publik sudah saua jawab di Mahkamah Kehormatan partai," ujarnya.
Andre menegaskan dirinya tidak menyalahi kewenangannya sebagai anggota dewan karena ikut dalam penggerebekan PSK di kota Padang, Sumatera Barat.
Ia mengatakan hanya menyalurkan aspirasi karena adanya laporan masyarakat yang resah adanya prostitusi di Padang.
"Kalau masyarakat lapor ke saya, maka saya teruskan laporannya, kan anggota DPR dipilih oleh masyarakat untuk salurkan aspirasi," ujar Andre.