760 Personel Lebih Diterjunkan Dalam Proses Observasi 188 WNI Kru Kapal World Dream di Pulau Sebaru
760 lebih personel yang diterjunkan dalam proses observasi 188 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi kru kapal World Dream di Pulau Sebaru Kecil.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rustian mengatakan ada 760 lebih personel yang diterjunkan dalam proses observasi 188 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi kru kapal World Dream di Pulau Sebaru Kecil.
Proses observasi diperlukan untuk memastikan ratusan kru kapal itu terbebas dari virus corona.
Rustian melanjutkan, personel tersebut terdiri dari tenaga medis, tenaga pendukung seperti tukang masak, hingga personel keamanan.
Baca: Berbeda dengan Natuna Lokasi Observasi di Pulau Sebaru Dilengkapi Wifi dan Kamar Tidur
Untuk tenaga kesehatan, ia mengungkapkan terdiri dari dokter, ahli gizi, ahli sanitasi, maupun psikolog.
"Totalnya ada sekitar 760-an lebih personel untuk mendukung proses observasi yang terdiri dari personel gabungan ada tenaga kesehatan, tenaga pendukung, personel keamanan," kata Rustian di Bandara Halim Perdan Kusuma, Jakarta Timur, Rabu (26/2/2020).
Ia memastikan proses observasi akan sama dengan yang dilakukan sebelumnya pada 238 WNI dari Wuhan di Natuna.
Baca: BNPB: Tempat Observasi WNI Kru Kapal Pesiar World Dream di Pulau Sebaru Kecil Telah Siap
Masa pelaksanaan akan berlangsung selama 14 hari mulai Jumat (27/2/2020) dengan menerapkan protokol dan prosedur sesuai dengan organisasi kesehatan dunia atau WHO.
"Sama proses observasinya seperti di Natuna dengan protokol kesehatan yang sama juga," tutur dia.
Lebih jauh, Rustian memastikan, fasilitas di Pulau Sebaru Kecil telah siap menyambut ratusan WNI yang akan tiba esok hari.
"Kekuatan sumber daya baik manusia maupun logistik sudah disiapkan di Pulau Sebaru Kecil. Semua sumber daya kekuatan personel dan peralatan kesehatan semua lengkap," kata Rustian.
Fasilitas di Pulau Sebaru
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan fasilitas di Pulau Sebaru Kecil sudah sangat memadai untuk observasi 188 warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di kapal pesiar World Dream.
Terawan mengaku telah memantau Pulau Sebaru Kecil sebelum dipilih menjadi lokasi observasi.
"Ya jadi Pulau Sebaru ini pulau yang kosong. Saya sudah lihat bersama Pak Menko hari Minggu pagi. Saya ke sana saya mengecek kondisinya ini pulau kosong tetapi perlengkapannya luar biasa termasuk mata air, sumber air, ini semua bagus dan gedungnya terpisah-pisah," ujar Terawan di Kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (24/2/2020).
Baca: Mewabah di 35 Negara, Virus Corona Dikonfirmasi Menelan 2.624 Korban Jiwa
Terawan mengatakan fasilitas yang ada Pulau Sebaru Kecil sudah sangat lengkap.
Mulai dari sanitasi hingga fasilitas kesehatan.
Fasilitas pendingin ruangan juga telah disiapkan di tempat observasi.
"Banyu ono (air ada), fasilitas kesehatan ono , ruang kesehatan ono, tempat tidur terbagus bukan velbed, AC," kata Terawan.
Baca: 2 Pasien Virus Corona di Bandung Dipulangkan dan Satu Lainnya Menunggu Hasil Laboratorium
Pulau Sebaru Kecil merupakan pulau kosong yang jauh dari permukiman warga.
Sebelumnya pulau tersebut pernah digunakan untuk tempat rehabilitasi para pecandu narkoba.
Seperti diketahui, 118 WNI tersebut bakal diobservasi terlebih dulu di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta menggunakan kapal RS Dr Suharso.
Baca: Kuwait, Bahrain, Afghanistan Laporkan Kasus Virus Corona Pertama, Total 35 Negara Terwabah Covid-19
Evakuasi dilakukan setelah pengoperasian kapal dihentikan akibat wabah virus corona.
Pemindahan bakal dari Kapal pesiar World Dream ke Kapal Dr Suharso dilakukan di perairan Selat Durian, Riau pada 26 Februari 2019 dan diperkirakan sampai 28 Februari.
Saat ini, kapal World Dream telah sampai di Selat Johor, Malaysia.
Observasi yang dilakukan bakal memakan waktu sama dengan WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China yakni 14 hari.