Kemenkes Kirim Sejumlah Dokter Spesialis dan Tim Kesehatan Lingkungan ke Pulau Sebaru Kecil
Kementerian Kesehatan mengirim sejumlah dokter spesialis dan tim kesehatan lingkungan ke Pulau Sebaru Kecil.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mengirim sejumlah dokter spesialis dan tim kesehatan lingkungan ke Pulau Sebaru Kecil.
Mereka diterjunkan dalam rangka proses observasi 188 WNI kru Kapal World Dream.
Satu tim yang dikirim Kementerian Kesehatan tersebut terdiri dari 39 orang.
Baca: Pakar Membuat Daftar Barang Wajib Beli sebelum Corona Merebak, Makanan Kering hingga Tisu Toilet
Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Budi Sylvana mengatakan tim dokter spesialis tersebut terdiri dari spesialis penyakit dalam, spesialis anastesi, spesialis paru-paru, dan spesialis psikologi.
Tidak hanya itu, Kemenkes juga menerjunkan tim kesehatan lingkungan untuk memastikan lingkungan Pulau Sebaru Kecil tidak rusak selama proses observasi.
Baca: Pasien Suspect Virus Corona di Semarang Meninggal: Dibungkus Plastik, Penjelasan Rumah Sakit
"Tim dokternya juga akan dari beberapa rumah sakit rujukan utama di Indonesia, RSCM, RS Persahabatan, RS Fatmawati, RSPI, dan RSPAD Gatot Soebroto. Jadi lebih komplit, lebih komprehensif layanan yang kali ini," kata Budi Sylvana di Markas Kolinlamil Jakarta Utara, Rabu (26/2/2020).
Budi menjelaskan pelayanan tersebut berbeda dengan observasi WNI dari Wuhan Cina di Natuna karena melihat dinamika wabah virus Corona atau Covid-19.
"Dinamikanya kan berkembang terus dan kita tidak ingin ada kecolongan sehingga kita terus meningkatkan kewaspadaan kita. Standardnya terus dinaikkan. Karena dinamika di dunia sudah tidak sama dengan kemarin. Sehingga layanan observasinya akan lebih komprehensif," kata Budi.
Fasilitas di Pulau Sebaru
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan fasilitas di Pulau Sebaru Kecil sudah sangat memadai untuk observasi 188 warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di kapal pesiar World Dream.
Terawan mengaku telah memantau Pulau Sebaru Kecil sebelum dipilih menjadi lokasi observasi.
"Ya jadi Pulau Sebaru ini pulau yang kosong. Saya sudah lihat bersama Pak Menko hari Minggu pagi. Saya ke sana saya mengecek kondisinya ini pulau kosong tetapi perlengkapannya luar biasa termasuk mata air, sumber air, ini semua bagus dan gedungnya terpisah-pisah," ujar Terawan di Kantor Kemenko PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (24/2/2020).
Baca: Mewabah di 35 Negara, Virus Corona Dikonfirmasi Menelan 2.624 Korban Jiwa
Terawan mengatakan fasilitas yang ada Pulau Sebaru Kecil sudah sangat lengkap.
Mulai dari sanitasi hingga fasilitas kesehatan.
Fasilitas pendingin ruangan juga telah disiapkan di tempat observasi.
"Banyu ono (air ada), fasilitas kesehatan ono , ruang kesehatan ono, tempat tidur terbagus bukan velbed, AC," kata Terawan.
Baca: 2 Pasien Virus Corona di Bandung Dipulangkan dan Satu Lainnya Menunggu Hasil Laboratorium
Pulau Sebaru Kecil merupakan pulau kosong yang jauh dari permukiman warga.
Sebelumnya pulau tersebut pernah digunakan untuk tempat rehabilitasi para pecandu narkoba.
Seperti diketahui, 118 WNI tersebut bakal diobservasi terlebih dulu di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta menggunakan kapal RS Dr Suharso.
Baca: Kuwait, Bahrain, Afghanistan Laporkan Kasus Virus Corona Pertama, Total 35 Negara Terwabah Covid-19
Evakuasi dilakukan setelah pengoperasian kapal dihentikan akibat wabah virus corona.
Pemindahan bakal dari Kapal pesiar World Dream ke Kapal Dr Suharso dilakukan di perairan Selat Durian, Riau pada 26 Februari 2019 dan diperkirakan sampai 28 Februari.
Saat ini, kapal World Dream telah sampai di Selat Johor, Malaysia.
Observasi yang dilakukan bakal memakan waktu sama dengan WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China yakni 14 hari.